Kulit sapi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 1:
{{kembangkan}}
'''Kulit sapi''' ialah bagian paling luar [[daging]] [[sapi]]. Kulit sapi biasanya dikeringkan dan digoreng menjadi [[rambak]]. Kulit merupakan organ tunggal tubuh paling berat, pada sapi sekitar 6-8%, dan domba 8-12%, dengan demikian kulit juga merupakan hasil ikutan ternak yang paling tinggi nilai ekonominya yaitu sekitar 59% dari nilai keseluruhan ''[[by-product]]'' yang dihasilkan oleh seekor ternak.
Pada ternak hidup, kulit mempunyai banyak fungsi antyara lain sebagai alat perasa, pelindung jaringan di bawahnya, memberi bentuk, mengatur suhui tubuh, tempat sintesis [[vitamin D]], alat gerak pada [[ular]], alat pernapasan pada [[amfibi]], dan tempat menyimpan cadangan energi terutama pada [[domba]] dan [[babi]]. Fungsi utama kulit adalah melindungi kerusakan dan [[infeksi]] [[mikroba]] jaringan yang ada di bawahnya. Setelah ternak dipotong, kulit akan kehilangan fungsinya, dan menjadi hasil ikutan yang akan segera turun kualitasnya bila tidak segera disamak atau diawetkan.
Secara histologi, kulit tersusun dari tiga lapisan yaitu [[epidermis]], [[dermis]] dan [[hipodermis]]. Epidermis merupakan bagian kulit paling atas tersusun dari sel epitel pipih kompleks, pada lapisan ini juga terdapat asesori epidermis seperti rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat, dan otot penegak rambut. Di bawahnya terletak lapisan dermis atau kulit jangat yang tersusun dari jaringan ikat padat. Pada lapisan paling bawah terdapat hipodermis yang tersusun dari jaringan ikat longgar, jaringan adiposa, dan sisa daging.
Pada proses penyamakan, kulit jangat inilah yang akan disamak dan diubah menjadi kulit samak yang bersifat lentur, fleksibel, kuat dan tahan terhadap pengaruh cuaca dan serangan mikroba. Lapisan epidermis tersusun dari jaringan ikat keratin yang relatif tahan terhadap serangan bahan kimia maupun agen [[biologi]] (mikroba dan ensim). Pada kulit terdapat dua jenis keratin yaitu keratin lunak yang menyusun akar rambut dan lapisan epidermis bawah, dan keratin keras menyusun batang rambut. Keratin lunak mudah larut dan mudah diserang oleh ensim (misal alkalin protease), sedangkan keratin keras sangat tahan terhadap bahan kimia dan ensim kecuali sulfida dan keratinase.
Lapisan epidermis harus dihilangkan sebelum disamak, biasanya menggunakan bahan kima kapur dan Na2S. Lapisan epidermis juga dapat dihilangkan secara ensimatis menggunakan sedikit kapur dan Na2S dan ensim alkalin protease atau keratinase. Lapisan hipodermis dibuang dari kulit secara mekanis pada proses buang daging (fleshing). Kulit segar tersusun dari 64% air, 33% protein, 2% lemak, 0,5% garam mineral dan 0,5% penyusun lainnya misalnya vitamin dan pigmen. komponen penyusun kulit terpenting adalah protein terutama protein kolagen.
Protein kulit terdiri dari protein kolagen, keratin, elastin, albumin, globulin dan musin. Protein albumin, globulin dan musin larut dalam larutan garam dapur. Protein kolagen, keratin dan elastin tidak larut dalam air dan pelarut organik. Protein kolagen inilah yang akan direaksikan menjadi bahan penyamak kulit untuk menghasilkan kulit samak. Protein kolagen sangat menetukan mutu kulit samak.
Kulit samak adalah kulit hewan yang telah diubah secara kimia guna menghasilkan bahan yang kuat, lentur, dan ntahan terhadap pembusukan. Hampir semua kulit samak diproduksi dari kulit sapi, domba dan kambing. Kadang-kadang kulit samak juga dihasilkan dari kulit [[kuda]], [[babi]], [[kangguru]], [[rusa]], [[reptil]], [[lumba-lumba]] dan [[singa laut]]. Akhir-akhir ini kulit ikan kakap, kulit ikan [[pari]] dan ikan [[tuna]] juga telah disamak.
Kulit samak digunakan untuk menghasilkan berbagai macam barang seperti [[sepatu]], [[sendal]], [[tas]], [[ikat pinggang]], [[koper]], [[jaket]], [[topi]], jok mobil, sarung [[HP]], [[dompet]] dan cindera mata seperti gantungan kunci. Barang kerajinan lain yang dihasilkan dari kulit mentah misalnya [[wayang kulit]], hiasan dinding, [[kaligrafi]], [[beduk]], [[genderang]], kendang, dan [[kipas]].
Kulit juga dapat digunakan untuk produksi krupuk kulit, gelatin dan lem kulit.<ref>Triatmojo, S. 2009. Implementasi Produksi bersih dalam Inmdustri Kulit Guna Peningkatan Effisiensi dan Pencegahan Pencemaran Lingkungn. Pidato Pengukuhan Guru Busar, UGM, Yogyakarta</ref>
|