Mandau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: cinderamata → cenderamata using AWB
Otohodox (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{kegunaan lain}}[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Zwaard met gevest van been schede en mesje TMnr 391-122.jpg|thumb|right|Mandau lengkap dengan pisau rautnya, Langgei Puai.|450px]]
'''Mando (Mandau)''' adalah senjata tajam sejenis [[parang]] berasal dari kebudayaan [[Dayak]] di [[Kalimantan]]. Mandau termasuk salah satu [[senjata tradisional Indonesia]]. Berbeda dengan arangparang biasa, mandau memiliki [[ukiran]] - ukiran di bagian bilahnya yang tidak tajam. Sering juga dijumpai tambahan lubang-lubang di bilahnya yang ditutup dengan kuningan atau tembaga dengan maksud memperindah bilah mandau.
 
Mando (ejaan Indonesia: Mandau, adalah ejaan yang salah) berasal dari bahasa Dayak Kalimantan Tengah, yaitu asal kata "Man" yaitu singkatan dari kata "kuman" yang bearti "makan" dan dibentuk dari kata "do" yaitu singkatan dari kata "dohong" yakni pisau belati khas Kalimantan tengah. Jadi secara harafiah Mando bearti "makan Dohong", maksudnya adalah karena sejak senjata mando menjadi populer di kalimantan tengah, dohong yang merupakan senjata pisau terawal milik Dayak Ngaju kal-teng menjadi kalah populer atau tergerus kalah oleh mando. Kekalahan populer dohong tersebut menyebabkan sebutan untuk jenis parang yang mengalahinya kemudian disebut "mando".
Mandau berasal dari asal kata "Man" salah satu suku di china bagian selatan dan "dao"<ref>[https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Dao_(sword)] https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Dao_(sword)</ref> yang berarti golok dalam bahasa china.
 
Suku Dayak dengan senjata Mandaunya terkenal kejam dan ahli dalam peperangan, kelompok klan mereka melawan bangsa-bangsa lain yang datang ke pulau kalimantan, termasuk bangsa Melayu dan Bangsa Austronesia, karena seringnya peperangan antar klan dan bangsa-bangsa yang datang ke pulau kalimantan, Pedang mandau menjadi terkenal dengan bilah senjatanya yang tajam dan digunakan untuk memenggal kepala musuh-musuhnya (adat Pengayauan suku Dayak) hingga para bangsa lainnya tidak berani memasuki daerah mereka. Hingga sampai dengan sekarang Mandau menjadi sebutan nama sebuah senjata adat asli Pulau Kalimantan.