Gereja Maronit: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Joerico53 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
Baris 38:
Pandangan lain dikemukakan oleh Ibn al-Qilaii, seorang sarjana Maronit abad ke-16, yang mengatakan bahwa umat Maronit mengungsi dari penindasan [[Kekhalifahan Umayyah]] pada akhir abad ke-9 Masehi.
 
Teori yang paling umum dikemukakan oleh Sergius dari Tirus, seorang sarjana abad ke-10 Masehi, adalah bahwasanya umat Maronit mengungsi dari penindasan kaum [[Ritus Antiokhia|Yakobit]] [[monofisitisme|monofisit]], karena menganut bidaah [[monotelitisme]]. Teori ini lebih dapat dipercaya, karena hampir semua komunitas Kristen menganut monotelitisme sesudah diperkenalkan oleh [[Patriark Sergius I dari Konstantinopel]]. Migrasi umat Maronit ke wilayah pegunungan berlangsung dalam kurun waktu yang panjang, tapitetapi puncaknya mestilah terjadi pada abad ke-7.
 
Sekitar 1017 Masehi, muncullah sebuah sekte Muslim baru yang menyebut dirinya kaum [[Druze]]. Umat Maronit pada masa itu, sebagai kaum yang berstatus [[dzimmi]], diwajibkan mengenakan jubah dan sorban hitam, agar mudah teridentifikasi; mereka juga dilarang menunggang kuda.