J-pop: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi) |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 27:
Diperkenalkannya [[Compact disc|CD]] sebagai media rekam digital pada tahun 1982 yang diikuti dengan larisnya penjualan alat pemutarnya menyebabkan industri musik Jepang tumbuh dengan pesat. Pada tahun 1991, total penjualan rekaman di Jepang mencapai rekor tertinggi sebesar ¥400 miliar. Rekor tersebut diperbarui menjadi ¥6,074 triliun pada tahun 1998.<ref>{{cite web |url=http://www.riaj.or.jp/data/money/index.html |title=音楽ソフト種類別生産金額の推移 |author= |date= |work= |publisher=Recording Industry Association of Japan |accessdate=2012-06-23}}</ref> Total produksi terus meningkat, dari lebih dari 300 juta keping pada tahun 1991 menjadi lebih dari 400 juta keping pada tahun 1993.<ref>{{cite web |url=http://www.riaj.or.jp/data/quantity/index.html |title=音楽ソフト種類別生産数量の推移 |author= |date= |work= |publisher=Recording Industry Association of Japan |accessdate=2012-06-23}}</ref> Rekor penjualan sebesar 11.729.000 keping yang dipegang selama 16 tahun oleh penulis lirik [[Yū Aku]] pada tahun [[1977]] dipecahkan oleh [[Tetsurō Oda]] pada tahun 1993. Tetsuro Oda antara lain dikenal sebagai pencipta lagu "[[Makenaide]]" dari [[ZARD]]. Istilah J-pop umum dijumpai di majalah-majalah pada tahun 1990-an, bersamaan dengan makin dikenalnya istilah ini di kalangan masyarakat luas di Jepang.<ref>Majalah ''[[ELLE]]'' edisi musim gugur 1993 memakai istilah "Japan Pop" ketika memperkenalkan [[Cornelius (pemusik)|Cornelius]] dan [[Pizzicato Five]] yang tergolong band [[Shibuya-kei]]</ref><ref>Majalah ''Marcopolo'' edisi musim panas 1994, mendefinisikan J-pop sebagai "musik yang mirip tetapi tidak sama dengan musik Barat".</ref>
Teknik rekaman digital menyebabkan revolusi dalam industri rekaman. Dengan teknik digital, biaya, waktu, dan tenaga kerja dapat dikurangi secara drastis, dan rekaman dapat diproduksi secara massal. [[Recording Industry Association of Japan]] mencatat sejumlah 510 grup musik/artis memulai debutnya pada tahun 1991.<ref>{{cite web |url=http://www.riaj.or.jp/data/others/debut.html |title=デビュー歌手数 |author= |date= |work= |publisher=Recording Industry Association of Japan |accessdate=2012-06-23}}</ref>
Dengan bantuan [[sekuenser]], [[synthesizer|sampling synthesizer]], dan [[MIDI]], pencipta lagu dapat mencipta lagu tanpa harus memainkan alat musik sebenarnya. Pencipta lagu yang mencipta dengan mengandalkan teknik digital, di antaranya [[Tetsuya Komuro]]. Di lain pihak, kemajuan teknik rekaman digital menyebabkan musisi studio makin banyak kehilangan pekerjaan. Teknik digital juga mengakibatkan peningkatan jumlah lagu yang diciptakan, sehingga kemungkinan lahirnya lagu laris berpredikat ''[[Million seller#Sertifikasi RIAJ|million seller]]'' makin besar. Namun peningkatan jumlah lagu yang dicipta mengakibatkan makin berkurangnya kualitas dan individualitas dalam bermusik. Kedudukan musik turun menjadi tidak lebih dari sekadar barang konsumsi.<ref>"Jポップとは何か", p. 60</ref> [[Michio Sakamoto]] dari [[Sony Music Entertainment]] mengutarakan pendapatnya tentang tahun 1991 sebagai titik balik industri musik, "Musik berubah dari karya cipta menjadi barang konsumsi."
|