Pestisida: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi) |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 1:
[[Berkas:Cropduster_spraying_pesticides.jpg|thumb|right|Penyemprotan pestisida dengan [[pesawat terbang pertanian]]]]
[[Berkas:Lite-Trac_Crop_Sprayer.jpg|thumb|right|Mesin khusus penyemprot pestisida dengan ''[[rear-wheel drive]]'']]
'''Pestisida''' atau '''pembasmi hama''' adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, atau membasmi organisme pengganggu.<ref>US Environmental (July 24, 2007), [http://www.epa.gov/pesticides/about/index.htm What is a pesticide?] epa.gov. Diakses 15 September 2007.</ref>
Penggunaan pestisida tanpa mengikuti aturan yang diberikan membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan, serta juga dapat merusak [[ekosistem]]. Berdasarkan [[Konvensi Stockholm mengenai Polutan Organik Persisten]], 9 dari 12 senyawa [[kimia organik]] berbahaya adalah pestisida.<ref>http://www.pops.int/documents/guidance/beg_guide.pdf</ref><ref name="Gilden RC, Huffling K, Sattler B 2010 103–10">{{cite journal |author=Gilden RC, Huffling K, Sattler B |title=Pesticides and health risks |journal=J Obstet Gynecol Neonatal Nurs |volume=39 |issue=1 |pages=103–10 |year=2010 |month=January |pmid=20409108 |doi=10.1111/j.1552-6909.2009.01092.x |url=}}</ref>
Baris 23:
Pada tahun 1960an, ditemukan bahwa DDT menyebabkan berbagai burung pemakan ikan tidak bereproduksi, yang menjadi masalah serius bagi [[keanekaragaman hayati]]. Penggunaan DDT dalam pertanian kini dilarang dalam [[Konvensi Stockholm]], namun masih digunakan di beberapa negara berkembang untuk mencegah malaria dan penyakit tropis lainnya dengan menyemportkannya ke dinding untuk mencegah kehadiran nyamuk.<ref>Lobe, J (Sept 16, 2006), [http://www.commondreams.org/headlines06/0916-05.htm "WHO urges DDT for malaria control Strategies,"] Inter Press Service, cited from Commondreams.org. Retrieved on September 15, 2007.</ref>
== Definisi ==
{| class="wikitable floatright" style = "margin-left:15px; text-align:center"
|-
Baris 66:
|}
[[FAO]] mendefinisi pestisa sebagai "zat atau campuran zat yang bertujuan untuk mencegah, membunuh, atau mengendalikan hama tertentu, termasuk vektor penyakit bagi manusia dan hewan, spesies tanaman atau hewan yang tidak diinginkan yang dapat menyebabkan kerusakan selama produksi, pemrosesan, penyimpanan, transportasi, atau pemasaran bahan pertanian (termasuk [[hasil hutan]], hasil [[perikanan]], dan [[hasil peternakan]]).Istilah ini juga mencakup zat yang mengendalikan pertumbuhan tanaman, merontokkan daun, mengeringkan tanaman, mencegah kerontokkan buah, dan sebagainya yang berguna untuk mengendalikan hama dan memitigasi efek dari keberadaan hama, baik sebelum maupun setelah panen."<ref name=code>Food and Agriculture Organization of the United Nations (2002),
Pestisida dapat diklasifikasikan berdasarkan target organisme yang menjadi sasarannya,<ref name="Gilden RC, Huffling K, Sattler B 2010 103–10"/><ref>{{cite web |url=http://www.chromatography-online.org/directory/analtcat-24/page.html |title=www.chromatography-online.org |work= |accessdate=}}</ref> struktur senyawanya bahan bakunya (misal organik, inorganik, sintetis, [[biopestisida]]),<ref name=Council1997>Council on Scientific Affairs, American Medical Association. (1997).
Berbagai pestisida dapat dikelompokan menjadi famili senyawa kimianya. Famili senyawa kimia pestisida yang terkenal yaitu [[organoklorin]], [[organofosfat]], dan [[karbamat]]. Famili hidrokarbon organoklorin dapat dibagi menjadi diklorodifeniletana ([[DDT]]), senyawa [[siklodiena]], dan lainnya. Organoklorin bekerja dengan mengganggu keseimbangan ion [[kalium]]-[[natrium]] di dalam [[jaringan syaraf]]. Tingkat keracunan senyawa ini dapat bervariasi, namun seluruh senyawa organoklorin bersifat persisten dan dapat terakumulasi secara biologi.<ref name=Kamrin1997/>{{Rp|239–240}} Organofosfat dan karbamat telah menggantikan organoklorin. Keduanya menghambat kerja enzim [[asetilkolinesterase]] yang mengirimkan [[asetilkolin]] ke jaringan syaraf, mampu menyebabkan kelumpuhan. Organofosfat secara umum beracun bagi [[vertebrata]].<ref name=Kamrin1997/>{{Rp|136–137}}
Baris 74:
Herbisida seperti [[fenoksi]] bekerja secara selektif dan hanya mengincar gulma berdaun lebar dan tidak mengincar rerumputan. Fenoksi dan asam benzoat berfungsi mirip seperti hormon pertumbuhan tanaman, dan menumbuhkan sel secara tidak terkendali, sehingga memaksa kerja sistem transportasi tanaman (floem dan xylem) dan merusaknya.<ref name=Kamrin1997/>{{Rp|300}} Triazin mengganggu fotosintesis.<ref name=Kamrin1997/>{{Rp|335}} [[Glifosat]] yang kini banyak digunakan, belum dikategorikan dalam famili senyawa herbisida manapun.
Pestisida juga dapat diklasifikasikan berdasarkan mekanisme biologisnya dan metode penerapannya. Kebanyakan pestisida bekerja dengan meracuni hama.<ref>Cornell University.
Pada tahun 2009, fungisida paldoksin diperkenalkan dan bekerja dengan memanfaatkan senyawa yang dilepaskan oleh tumbuhan, fitoaleksin. Secara alami, fungi melakukan detoksifikasi melawan fitoaleksin. Paldoksin menghambat enzim yang berperan dalam detoksifikasi tersebut. Fungisida ini dipercaya lebih aman.<ref>EurekAlert. (2009). [http://www.eurekalert.org/pub_releases/2009-03/acs-np030909.php New 'green' pesticides are first to exploit plant defenses in battle of the fungi].</ref>
Baris 80:
Pestisida juga bisa diklasifikasikan berdasarkan kemampuan terurainya (''biodegradable'' dan persisten) yang dapat berlangsung selama beberapa detik hingga tahunan. DDT membutuhkan waktu tahunan untuk terurai di alam, dan akan terakumulasi dalam rantai makanan.<ref name=US-EPA>{{cite web|title=Types of Pesticides|url=http://www.epa.gov/pesticides/about/types.htm|publisher=US Environmental Protection Agency|accessdate=20 February 2013}}</ref>
=== Organofosfat ===
Pestisida [[organofosfat]] mempengaruhi sistem syaraf dengan mengganggu enzim yang mengatur asetilkolin, zat penghantar sinyal syaraf. Ditemukan pada awal abad ke 19, namun efeknya pada serangga dan manusia baru diketahui pada tahun 1932: organofosfat sama berbahayanya bagi serangga dan manusia. Beberapa sangat beracun dan digunakan di Perang Dunia II sebagai senjata. Namun biasanya tidak bersifat persisten di alam.
=== Karbamat ===
Sama seperti organofosfat, namun efeknya bersifat ''reversible'' dan dapat disembuhkan.
=== Organoklorin ===
Organoklorin bekerja dengan mengganggu keseimbangan ion [[kalium]]-[[natrium]] di dalam [[jaringan syaraf]]. Organoklorin telah dilarang penggunaannya di berbagai negara karena membahayakan lingkungan dan kesehatan serta bersifat sangat persisten.
=== Piretroid ===
Dikembangkan sebagai versi sintetik dari senyawa alami [[piretrin]] yang ditemukan di bunga [[krisan]]. Namun senyawa piretroid sintetik berbahaya bagi kesehatan sistem syaraf.
=== Sulfonilurea ===
Pestisida ini membunuh tanaman dengan menghambat enzim [[asetolaktat sintase]].<ref name=EXTOXNET>{{cite web|title=Nicosulfuron|url=http://extoxnet.orst.edu/pips/nicosulf.htm.|publisher=EXTOXNET|accessdate=9 May 2013}}</ref>
=== Biopestisida ===
Biopestisida dikembangkan dari bahan alami, dari hewan, tumbuhan, bakteri, dan bahan tambang mineral. Contohnya adalah [[minyak kanola]] dan [[baking soda]] memiliki kemampuan sebagai pestisida. Klasifikasi biopestisida yaitu:
* Biopestisida mikroba yang merupakan sekumpulan mikroba (bakteri, fungi, virus) sebagai bahan aktifnya. Biopestisida ini bersifat selektif dan mengincar target tertentu saja. Telah terdapat fungi yang didayagunakan sebagai penghambat pertumbuhan gulma tertentu. Beberapa jenis fungi juga menjadi parasit bagi serangga dan dapat digunakan untuk membunuh serangga tersebut.
:[[Bacillus thuringiensis]] adalah contoh bakteri biopestisida. Bakteri ini memproduksi protein yang membunuh larva serangga. Protein ini mengganggu saluran pencernaan sehingga menyebabkan larva serangga kelaparan.
* Tanaman juga dapat dimodifikasi secara genetika untuk menghasilkan senyawa yang mampu melindungi tanaman.
* Pestisida biokimia yang secara alami terdapat di alam dapat mengendalikan hama secara non-toksik. Contohnya adalah [[feromon]] yang mempengaruhi siklus perkembang biakan serangga sehingga rantai keturunan serangga terputus. Feromon juga bisa berfungsi sebagai pemikat serangga untuk menuju ke jebakan serangga.
Contoh pestisida lainnya yaitu:
Baris 134:
|}
== Pemanfaatan ==
Pestisida digunakan untuk mengendalikan keberadaan hama yang diyakini membahayakan.<ref name="purdue">[http://www.btny.purdue.edu/Pubs/PPP/PPP-70.pdf The benefits of pesticides: A story worth telling]. Purdue.edu. Diakses 15 September 2007.</ref> Misal [[nyamuk]] yang dapat membawa berbagai penyakit mematikan seperti [[virus Nil Barat]], [[demam kuning]], dan [[malaria]]. Pestisida juga ditujukan kepada hewan yang mampu menyebabkan alergi seperti [[lebah]], [[tawon]], [[semut]], dan sebagainya. Insektisida pun digunakan di [[peternakan]] dalam mencegah kehadiran serangga yang mampu menularkan penyakit dan menjadi parasit.<ref name="purdue"/> Pestisida pun digunakan dalam pengawetan makanan, seperti mencegah tumbuhnya jamur pada bahan pertanian dan mencegah serta membunuh tikus yang biasa memakan hasil pertanian yang disimpan. Herbisida juga digunakan dalam transportasi seperti membunuh gulma di pinggir jalan dan [[trotoar]]. [[Spesies invasif|Tumbuhan dan hewan invasif]] juga dapat ditanggulangi dan dicegah dengan pestisida. Herbisida dan algasida telah digunakan untuk mengendalikan pertumbuhan alga dan tumbuhan air di perairan.<ref name="VCE">Helfrich, LA, Weigmann, DL, Hipkins, P, and Stinson, ER (June 1996), [http://www.ext.vt.edu/pubs/waterquality/420-013/420-013.html#L4 Pesticides and aquatic animals: A guide to reducing impacts on aquatic systems]. Virginia Cooperative Extension. Diakses 2007-10-14.</ref> [[Hama]] seperti [[rayap]] dan [[jamur]] dapat merusak struktur bangunan yang terbuat dari [[kayu]].<ref name="purdue"/>
Pestisida dapat menyelamatkan usaha pertanian dengan mencegah hilangnya hasil pertanian akibat serangga dan hama lainnya. Di Amerika Serikat, diperkirakan setiap dolar yang dikeluarkan untuk pestisida menyelamatkan empat dolar uang yang dapat hilang karena hama.<ref name="Kelloggrl">Kellogg RL, Nehring R, Grube A, Goss DW, and Plotkin S (February 2000), [http://www.nrcs.usda.gov/Technical/land/pubs/eip_pap.html Environmental indicators of pesticide leaching and runoff from farm fields]. United States Department of Agriculture Natural Resources Conservation Service. Diakses 2007-10-03.</ref> Studi lainnya menemukan bahwa tanpa penggunaan pestisida, hasil pertanian dapat turun sekitar 10%.<ref>Kuniuki S (2001).
[[DDT]] yang disemprotkan di tembok rumah dapat melawan malaria dan digunakan pada tahun 1950an dan [[WHO]] mendukung hal tersebut.<ref name="who mal">World Health Organization (September 15, 2006), [http://www.who.int/mediacentre/news/releases/2006/pr50/en/ WHO gives indoor use of DDT a clean bill of health for controlling malaria]. Diakses 13 September 2007.</ref><ref name="who mal"/> Namun pada tahun 2007, sebuah studi mengkaitkan [[kanker payudara]] dengan paparan DDT pra-pubertas.<ref>http://www.sustainableproduction.org/downloads/EnvandOccCausesofCancer-2007Update-DownloadVersion_000.pdf</ref> Gejala keracunan juga dapat terjadi ketika DDT dan senyawa hidrokarbon berklorin masuk ke makanan manusia. Meski begitu, para ilmuwan memperkirakan DDR dan bahan kimia organofosfat lainnya telah menyelamatkan 7 juta jiwa sejak tahun 1945 dengan mencegah penyebaran penyakit malaria, [[wabah bubonik]], [[tripanosomiasis Afrika]], dan [[typhus]].<ref name="sustaining">Miller GT (2004), ''Sustaining the Earth'', 6th edition. Thompson Learning, Inc. Pacific Grove, California. Chapter 9, Pages 211-216.</ref> Meski demikian, penggunaan DDT tidak selalu efektif karena [[resistansi pestisida|resistansi terhadap DDT]] telah ditemukan sejak tahun 1955, dan pada tahun 1972 19 spesies nyamuk dinyatakan telah tahan terhadap DDT.<ref>[http://magazine.panna.org/summer2006/inDepthDDT.html PANNA: PAN Magazine: In Depth: DDT & Malaria<!-- Bot generated title -->]</ref> Sebuah studi oleh WHO pada tahun 2000 di Vietnam menemukan bahwa pengendalian malaria tanpa DDT dapat lebih efektif dibandingkan DDT.<ref>http://www.afronets.org/files/malaria.pdf</ref>
Baris 143:
Pada tahun 2006 dan 2007, dunia telah menggunakan setidaknya 5.2 miliar pon pestisida dengan herbisida merupakan porsi terbesar, mencapai 40%, diikuti insektisida 17%, dan fungisida 10%.<ref name="EPAPesticides">EPA Pesticide Industry Sales and Usage Report http://www.epa.gov/opp00001/pestsales/07pestsales/market_estimates2007.pdf</ref> Pada tahun yang sama, Amerika Serikat menggunakan 1.1 miliar pon pestisida.<ref name="EPAPesticides" /> Saat ini terdapat 155 juta bahan aktif yang terdaftar sebagai pestisida<ref>U.S. Environmental Protection Agency. http://www.ncbi.nlm.nih.gov.silk.library.umass.edu:2048/pubmed/18032337{{Dead link|date=August 2012}}</ref> yang dapat digunakan bersama-sama untuk membentuk 20000 jenis produk pestisida.<ref>http://www.cdc.gov/niosh/topics/pesticides/</ref> Diperkirakan pasar ini akan mendapatkan keuntungan sebesar US$ 52 miliar pada tahun 2019.<ref>{{cite web|title=Market Study: Crop Protection (UC-2805)|url=http://www.ceresana.com/en/market-studies/chemicals/crop-protection/ceresana-research_market-study-crop-protection.html|year=2012|month=June|accessdate=2012-08-09}}</ref>
== Alternatif ==
Berbagai metode dapat digunakan untuk mengendalikan hama, termasuk modifikasi metode [[budi daya]], penggunaan [[pengendalian hama biologis]] seperti feromon dan protein mikroba, [[rekayasa genetika]], dan metode penghalangan perkembang biakan serangga.<ref name="sustaining"/> Penerapan kompos dari sampah kebun juga dapat digunakan untuk mengendalikan nematoda.<ref name="nematodes">[http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=2619736 R. McSorley and R. N. Gallaher, "Effect of Yard Waste Compost on Nematode Densities and Maize Yield", ''J Nematology'', Vol. 2, No. 4S, pp. 655–660, Dec. 1996.]</ref> Metode ini menjadi semakin populer karena lebih aman dibandingkan penggunaan bahan kimia konvensional.
Baris 154:
Alternatif lainnya adalah perlakuan panas pada tanah (sterilisasi) menggunakan uap untuk membunuh hama yang hidup atau dorman di dalam tanah.
=== Efektivitas ===
Berbagai bukti menunjukan bahwa metode pengendalian hama alternatif memiliki efektivitas yang setara dengan pestisida kimia. [[Swedia]] telah mengurangi setengah pestisida berbahaya tanpa mengurangi hasil pertaniannya.<ref name="sustaining"/> Di Indonesia, petani telah mengurangi pestisida pada [[sawah]] sebanyak 65% dan hanya mengalami penurunan prduksi 15%.<ref name="sustaining"/> Di Florida penanaman [[jagung]] yang diikuti dengan penerapan kompos sampah kebun dengan [[rasio C/N]] yang tinggi dapat mengurangi parasit [[nematoda]] dan meningkatkan hasil produksi.<ref name="nematodes" />
[[Resistansi pestisida]] secara umum meningkat sehingga peningkatan penggunaan pestisida kimia cenderung tidak berarti. Pada tahun 1940an di Amerika Serikat, petani kehilangan 7% dari hasil pertanian akibat hama. Peningkatan penggunaan pestisida meningkat, namun pada tahun 1980an petani kehilangan 13% hasil pertanian akibat hama. Sejak tahun 1945, diperkirakan antara 500 hingga 1000 spesies serangga dan gulma telah mengembangkan ketahanan terhadap pestisida.<ref>http://www.panna.org/issues/pesticides-101-primer#2</ref>
== Kerugian ==
Pestisida secara umum membawa kerugian bagi lingkungan dan kesehatan manusia.<ref>{{cite journal |author=Fantke P, Friedrich R, Jolliet O |title=Health impact and damage cost assessment of pesticides in Europe |journal=Environ Int |volume=49 |pages=9–17 |year=2012 |pmid=22940502 |doi=10.1016/j.envint.2012.08.001 |url=http://dx.doi.org/10.1016/j.envint.2012.08.001}}</ref>
=== Bahaya bagi kesehatan ===
Pestisida dapat menyebabkan efek akut dan jangka panjang bagi pekerja pertanian yang terpapar.<ref>U.S. Environmental Protection Agency (August 30, 2007), [http://www.epa.gov/oppfead1/safety/newnote/workshop3.htm Pesticides: Health and Safety. National Assessment of the Worker Protection Workshop #3].</ref> Paparan pestisida dapat menyebabkan efek yang bervariasi, mulai dari iritasi pada kulit dan mata hingga efek yang lebih mematikan yang mempengaruhi kerja syaraf, mengganggu sistem hormon reproduksi, dan menyebabkan kanker.<ref>http://www.epa.gov/pesticides/health/human.htm</ref> Sebuah studi pada tahun 2007 pada [[limfoma non-Hodgkin]] dan [[leukimia]] menunjukan hubungan positif dengan paparan pestisida.<ref>{{cite journal |author=Bassil KL, Vakil C, Sanborn M, Cole DC, Kaur JS, Kerr KJ |title=Cancer health effects of pesticides: Systematic review |journal=Can Fam Physician |volume=53 |issue=10 |pages=1704–11 |year=2007 |month=October |pmid=17934034 |pmc=2231435 |doi= |url=}}</ref> Bukti yang kuat juga menunjukan bahwa dampak negatif dari paparan pestisida mencakup kerusakan syaraf, [[kelainan bawaan]], [[kematian janin]], dan [[gangguan perkembangan sistem syaraf]].<ref>{{cite journal |author=Sanborn M, Kerr KJ, Sanin LH, Cole DC, Bassil KL, Vakil C |title=Non-cancer health effects of pesticides: Systematic review and implications for family doctors |journal=Can Fam Physician |volume=53 |issue=10 |pages=1712–20 |year=2007 |month=October |pmid=17934035 |pmc=2231436 |doi= |url=}}</ref><ref>{{cite journal |author=Jurewicz J, Hanke W |title=Prenatal and childhood exposure to pesticides and neurobehavioral development: review of epidemiological studies |journal=Int J Occup Med Environ Health |volume=21 |issue=2 |pages=121–32 |year=2008 |pmid=18614459 |doi=10.2478/v10001-008-0014-z |url=}}</ref> [[American Medical Association]] merekomendasikan pembatasan paparan pestisida dan mulai menggunakan alternatif yang lebih aman.<ref name="Council1997"/>
[[WHO]] dan [[UNEP]] memperkirakan bahwa setiap tahunnya 3 juta pekerja pertanian mengalami [[keracunan pestisida]], dan 18000 diantaranya meninggal.<ref name="sustaining"/> Dan kemungkinan 25 juta orang mengalami gejala keracunan pestisida ringan setiap tahunnya.<ref>{{cite journal |author=Jeyaratnam J |title=Acute pesticide poisoning: a major global health problem |journal=World Health Stat Q |volume=43 |issue=3 |pages=139–44 |year=1990 |pmid=2238694 |doi= |url=}}</ref> Bunuh diri dengan meracuni diri sendiri dengan pestisida merupakan cara bunuh diri paling populer ketiga di dunia.<ref>{{cite journal |author=Gunnell D, Eddleston M, Phillips MR, Konradsen F |title=The global distribution of fatal pesticide self-poisoning: Systematic review |journal=BMC Public Health |volume=7|pages=357 |year=2007 |pmid=18154668 |pmc=2262093 |doi=10.1186/1471-2458-7-357 |url=}}</ref> Wanita pada usia kehamilan 8 minggu yang hidup dekat dengan ladang yang disemprot pestisida organoklorin jenis [[dikofol]] dan [[endosulfan]] memiliki kemungkinan mendapatkan anak yang lahir dalam kondisi [[autisme|autis]].<ref>{{vcite journal |journal=Environ Health Perspect |year=2007 |volume=115 |issue=10 |pages=1482–9 |author= Roberts EM, English PB, Grether JK, Windham GC, Somberg L, Wolff C |title= Maternal residence near agricultural pesticide applications and autism spectrum disorders among children in the California Central Valley |doi=10.1289/ehp.10168 |pmid=17938740 |url=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2022638/ |laysummary=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2022665/ |laysource=EHP |laydate=2007 |pmc=2022638}}</ref>
=== Efek bagi lingkungan ===
{{Main|Dampak lingkungan dari pestisida}}
Penggunaan pestisida meningkatkan jumlah [[daftar masalah lingkungan|permasalahan pada lingkungan]]. Lebih dari 90% insektisida dan 95% herbisida yang disemprotkan menuju ke tempat yang bukan merupakan target.<ref name="sustaining"/> [[Arus pestisida]] terjadi ketika pestisida yang tersuspensi di udara sebagai partikel terbawa oleh angin ke wilayah lain, sehingga berpotensi menimbulkan pencemaran. Pestisida merupakan masalah utama [[polusi air]] dan beberapa pestisida merupakan [[polutan organik persisten]] yang menyebabkan [[kontaminasi tanah]].
Baris 196:
|}
Dalam mengurangi dampak negatif ini, pestisida diharapkan mampu terdegradasi atau setidaknya tidak menjadi aktif setelah masuk ke lingkungan di luar lahan target penyemprotan. Inaktivasi dapat dilakukan dengan mendayagunakan sifat kimia dari senyawa atau memanfaatkan proses yang terjadi di lingkungan.<ref>Sims, G. K. and A.M. Cupples. 1999. Factors controlling degradation of pesticides in soil.
=== Keekonomian ===
Di Amerika Serikat, kerugian biaya akibat dampak pestisida bagi kesehatan dan lingkungan diperkirakan mencapai US$ 9.6 miliar.<ref name="Pimental">Pimentel, David. "Environmental and Economic Costs of the Application of Pesticides Primarily in the United States." Environment, Development and Sustainability 7 (2005): 229-252., [http://www.beyondpesticides.org/documents/pimentel.pesticides.2005update.pdf]. Retrieved on February 25, 2011.</ref> Biaya tambahan mencakup proses registrasi dan pembelian pestisida. Proses registrasi zat atau produk pestisida baru membutuhkan waktu beberapa tahun hingga selesai karena membutuhkan lebih dari 70 jenis uji lapang dan memakan biaya sebesar US$ 50 - 70 juta untuk satu pestisida.<ref name="Pimental" />
{{clear}}
== Lihat pula ==
* [[Residu pestisida]]
* [[Dampak Buruk Pestisida Secara Umum]]
Baris 209:
{{reflist|2}}
== Bahan bacaan terkait ==
;Buku
* {{cite book|author=Greene, Stanley A.; Pohanish, Richard P. (editors)|title=Sittig's Handbook of Pesticides and Agricultural Chemicals|publisher=SciTech Publishing, Inc|year=2005|isbn=0-8155-1516-2}}
Baris 235:
* {{cite journal | author=Adam, D | title=Pesticide use linked to Parkinson's disease | journal=Nature | year=Nov 2000 | volume=408 | issue=6809 | pmid=11089940 | pages=125 | doi=10.1038/35041740}}
== Pranala luar ==
{{commons category|Pesticides}}
* [http://npic.orst.edu National Pesticide Information Center (NPIC)] Information about pesticide-related topics.
* [http://www.netregs.gov.uk/netregs/63384.aspx Pesticide laws guidance on NetRegs.gov.uk]
* [http://www.dropdata.org/RPU/pesticides_MoA.htm Pesticide Modes of action (International Pesticide Application Research Centre)]
* [http://www.beyondpesticides.org/ Beyond Pesticides, founded in 1981 as the National Coalition Against the Misuse of Pesticides] - Source of information on pesticide hazards, least-toxic practices and products, and on pesticide issues. Website has Daily News Blog relating to pesticides.
* [http://www.alanwood.net/pesticides/class_pesticides.html Compendium of Pesticide Common Names: Classified Lists of Pesticides] Lists of pesticide names by type.
* Pesticide Action Network. [http://www.pesticideinfo.org PAN Pesticides Database]. Compilation of multiple regulatory databases into a web-accessible form.
* [http://www.examinetics.com/ProfessionalResources/Pesticides/ Pesticide pathfinder] Information about pesticide use in the workplace and links to U.S regulatory information.
* [http://www.ams.usda.gov/AMSv1.0/ams.fetchTemplateData.do?template=TemplateC&navID=PesticideDataProgram&rightNav1=PesticideDataProgram&topNav=&leftNav=&page=PesticideDataProgram&resultType=&acct=pestcddataprg USDA Pesticide Data Program], tracking residue levels in food
* [http://www.snellsci.com/ Snell Scientifics Pesticide Development Lab ] General Pesticide Development Information
;Lembaga pengatur penggunaan pestisida
Baris 261:
* [http://www.epa.gov/region09/ag/docs/HazComms-AgWorkers.pdf Hazard Communications for Agricultural Workers] (October 2007)
* [http://www.epa.gov/region09/ag/docs/final-naws-s092805.pdf National Agricultural Workers Survey ]
* [http://www.greenpeace.org/china/en/campaigns/food-and-agriculture/pesticides/pesticides-and-health Pesticides and Health -- Greenpeace China]
* [http://www.davidsuzuki.org/issues/health/science/pesticides/protecting-your-health-from-pesticides/index.php David Suzuki Foundation: Protecting Your Health from Pesticides]
* [http://web.archive.org/web/20110726130722/http://www.iom-world.org/pubs/IOM_TM0801.pdf Estimation of human intake of pesticides from all potential pathways] by L Tran, R Glass, P Ritchie, A Sleeuwenhoek, L MacCalman, J Cherrie. [[Institute of Occupational Medicine]] Research Report TM/08/01
* [http://www.iom-world.org/pubs/IOM_TM0004.pdf Field evaluation of protective clothing against non-agricultural pesticides] by A Soutar and others.
* [http://www.iom-world.org/pubs/IOM_TM9607.pdf A comparison of different methods for assessment of dermal exposure to nonagricultural pesticides in three sectors] by SN Tannahill and others. [[Institute of Occupational Medicine]] Research Report TM/96/07
|