Rakugo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 18:
:''Koten rakugo'' adalah sebutan untuk cerita yang dikarang sekitar [[zaman Edo]] hingga era [[Meiji]] dan sering dipertunjukkan hingga sebelum [[Perang Dunia II]]. Cerita yang tidak tergolong ke dalam ''koten rakugo'' digolongkan ke dalam ''shinsaku rakugo'' yang sebagian besar ditulis oleh penulis naskah humor atau ''rakugoka'' yang mementaskan karya tersebut untuk pertama kali. Cerita ''shinsaku rakugo'' kebanyakan belum dijadikan aset milik bersama ''rakugoka'' berhubung sebagian besar naskah hanya biasa dibawakan oleh ''rakugoka'' yang menciptakan, tema cerita yang sangat kontemporer, atau cerita yang penuh dengan satirisme.
 
* Berdasarkan jalan cerita dan cara mementaskan:
** ''Otoshibanashi'': cerita dengan ''ochi'' atau klimaks yang lucu
** ''Ninjōbanashi'': cerita drama kehidupan seperti cinta anak kepada orangtua atau kisah suami istri
Baris 73:
:Adegan mendayung perahu melibatkan banyak gerakan anggota tubuh. Adegan yang memerlukan banyak gerakan anggota tubuh sebenarnya jarang ada pada rakugo. Pencerita berakting mendayung perahu dengan menggunakan kipas lipat yang digunakan sebagai [[dayung]]. Penonton harus mendapat kesan seolah-olah pencerita sedang bekerja berat mendayung perahu.
* '''Tidur'''
:Pencerita tidak boleh terlentang untuk memerankan adegan tidur. Adegan tidur dilakukan dengan menaruh kepala pada lengan yang dilipat.
* '''Menunjuk dengan jari dan gerakan mata'''
:Pencerita tidak boleh menggunakan benda sebenarnya untuk menjelaskan benda-benda yang tampil dalam cerita. Sebagai gantinya, pencerita menggunakan jari dan gerakan mata untuk menunjuk ke benda-benda imajiner yang seolah-olah ada di hadapannya. Pada adegan mencabut pedang misalnya, setelah kipas lipat yang diumpamakan sebagai pedang dicabut dari sarung, pencerita berakting memeriksa pedang dengan menggerakan pandangan mata, mulai dari pangkal hingga ke ujung pedang. Pencerita lalu mengatakan panjang pedang yang dimilikinya kepada penonton.