Kaisar Kangxi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (-dibawah, +di bawah)
Baris 77:
Adapun Zhou Phei kung diusir oleh kangxi ke pangasingan dikarenakan hasutan akan kekhawatiran loyalitas etnis Han.Zhou Phei kung pada saat mengabdi di ibukota sangat berjasa dalam menumpas pemberontakan 3 raja muda,sehingga memimpin ratusan ribu pasukan dari etnis Han sehingga menimbulkan kekhawatiran Zhou Phei kung akan juga menjadi salah satu kekuatan Raja muda yg memberontak.
Setelah mempersembahkan karya besarnya Zhou Phei kung meninggal,karena itu kangxi sangatlah bersedih sehingga sejarah ada mencatat karena kematian Zhou Phei kung,kangxi berduka satu hari penuh dan seluruh kegiatan rutinitas setiap hari kangxi berupa rapat dengan para pejabat tinggi diliburkan satu hari guna berdukacita untuk Zhou Phei kung.
Zhou Phei kung sebelum meninggal juga sempat memgatakan kepada kangxi agar memukul mundur pasukan Galdan kepala suku mongolia kembali ke daerahnya lebih dulu,dan bebarengan mengepung pulau taiwan.sehingga dapat tercipta stabilitas daerah pesisir laut,untuk keberhasilan menumpas pemberontakkan raja muda taiwan,Zhou Phei kung merekonmedasikan Yau chi shen kepada kangxi sebagai penasihat militer untuk menumpas pemberontakkan raja muda taiwan.dalm hal ini kangxi sangat bijak selama memperkerjakan Yau chi shen,sehingga akhirnya Taiwan pun tunduk dibawahdi bawah kekuasaan Dinasti Qing.
Semua itu juga tidak luput dari aanya campur tangan dan didikan dari neneknya yaitu ibusuri xiaozhuang yang sangat pintar dan bijaksana.
 
Baris 92:
* Kaisar Kangxi,sangatlah mengerti keadaan bahwa seluruh pangeran dan pejabat saling berkomplot dan membentuk kelompok-kelompok sendiri yang hanya mempunyai ambisi dan merebut tahta kerajaan.sehingga reformasi pemerintahan yang akan dijalankan kangxi menjadi sangatlah terhambat.
 
Kangxi memiliki 35 orang putra, 20 di antaranya mencapai usia dewasa. Putra sulungnya, [[Yinzhi]], hanya anak seorang selir tingkat rendah, maka ia tidak berhak atas tahta. Orang pertama yang dicalonkannya sebagai putra mahkota adalah [[Yinreng]], putra dari hasil pernikahannya dengan permaisurinya yang pertama, [[Xiaocheng]]. Sementara pangeran lain tumbuh dibawahdi bawah didikan para gurunya masing-masing, Kangxi menyempatkan diri membesarkan Yinreng secara pribadi dan menaruh harapan besar padanya untuk menjadi penguasa yang sempurna. Yinreng sendiri juga dididik oleh guru kerajaan beretnis Han, [[Wang Shan]], seorang yang setia padanya dan memperjuangkan status putra mahkotanya hingga tahun-tahun terakhir kehidupannya. Sayangnya pangeran ini menghancurkan harapan ayahnya. Dia memiliki reputasi yang buruk, sering memukul dan membunuh bawahannya sembarangan dan terlibat perselingkuhan dengan beberapa selir ayahnya. Selain itu ia pernah membeli anak-anak dibawahdi bawah umur dari wilayah [[Jiangsu]] sebagai pemuas nafsu.
 
Selama bertahun-tahun Kangxi terus mengawasi kelakuan calon penerusnya itu dan berkali-kali memperingatkannya agar menghentikan perbuatan tercelanya. Banyak orang berpendapat bahwa Dinasti Qing akan hancur bila Yinreng menjadi kaisar. Pada tahun [[1707]], akhirnya Kangxi memutuskan untuk mencabut status putra mahkota Yinreng karena tidak tahan lagi dengan kelakuannya yang dikatakan dalam titah kerajaannya sebagai sesuatu yang terlalu memalukan untuk dibicarakan.
 
Yinreng kehilangan hak warisnya dan dikenai tahanan rumah dibawahdi bawah pengawasan kakaknya, Yinzhi. Yinzhi merasa ayahnya telah menaruh kepercayaan padanya dan mencalonkannya sebagai putra mahkota. Ia beberapa kali berusaha membuat Yinreng makin terpuruk, bahkan sampai mengguna-gunainya. Ia bahkan meminta izin pada Kangxi untuk menghukum mati Yinreng. Tindakannya ini membuat Kangxi marah sehingga Yinzhi bukan saja kehilangan kesempatan untuk menjadi putra mahkota, gelar-gelar lainnya pun turut dicabut.
 
Sejak itulah putra-putra Kangxi terpecah menjadi beberapa faksi yang saling bertikai, mereka mencari muka di depan ayahnya untuk merebut status putra mahkota yang sedang kosong. Dari antara semua pangeran, [[Yinsi]], pangeran ke-8 adalah kandidat terkuat yang diperkirakan akan menjadi kaisar setelah Kangxi, banyak pejabat dan keluarga kerajaan mendukungnya.