Kota Balikpapan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
Ekologi dan Kependudukan
Tag: VisualEditor menghilangkan referensi [ * ]
Baris 43:
=== Kesultanan Kutai ===
[[Berkas:Balikpapan-landing.jpg|right|thumb|Tentara [[Sekutu]] mendarat di Balikpapan, [[1 Juli]] [[1945]].]]
Daerah Balikpapan dan Balikpapan Seberang ([[Penajam]]) merupakan bagian dari wilayah negara dependen [[Kesultanan Kutai]].<ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneozelfb1900.html Peta Native states (zelfbesturen) in Dutch Borneo, 1900]</ref><ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneo1902.html Peta Administrative divisions in Dutch Borneo, 1902]</ref><ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneo1930.html Peta Administrative divisions in Dutch Borneo, 1930 ]</ref> Tahun 1942 Penajam termasuk dalam wilayah Balikpapan.<ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneo1942.html?zoomview=1 Peta Borneo in 1942 ]</ref> Sejak sekitar tahun [[1636]], Kalimantan pada umumnya termasuk [[Kesultanan Kutai|negara bagian Kutai]], [[Kesultanan Pasir|negara bagian Paser]] dan [[Kesultanan Berau|negara bagian Berau]] diklaim sebagai wilayah mandala negara [[Kesultanan Banjarmasin]].<ref>{{id}} {{cite book|url=http://books.google.co.id/books?id=TYYeAAAAMAAJ&q=sawakung&dq=sawakung&hl=id&ei=KLzPTfL6JIy3rAfs7rDCCg&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=2&ved=0CDAQ6AEwAQ|pages=121|title=Pengantar sejarah Indonesia baru, 1500-1900: Dari emporium sampai imperium|last=Kartodirdjo|first=Sartono|last=Kartodirdjo|publisher=Gramedia|year=1993|isbn=9794031291|pages=121}}ISBN 978-979-403-129-2</ref> Pada [[13 Agustus]] [[1787]], [[Sunan Nata Alam]] telah menyerahkan kedaulatannya atas sebagian besar Kalimantan kepada perusahaan VOC, yang kemudian diperbarui lagi pada tanggal [[4 Mei]] [[1826]] pada masa [[Sultan Adam]]. Setelah itu Kalimantan pada umumnya menjadi wilayah negara [[Hindia Belanda]]. Tahun [[1844]], bekas negara bagian Kutai secara resmi mendapat pengakuan sebagai negara [[dependensi]] di dalam negara Hindia Belanda.<ref>{{en icon}} {{cite book|url=http://books.google.co.id/books?id=f9T74ges6DIC&lpg=PT31&dq=sultan%20sulaiman&pg=PT31#v=onepage&q=sultan%20sulaiman&f=true|first=Burhan Djabier|last=Magenda|title=East Kalimantan: The Decline of a Commercial Aristocracy|last=Magenda|first=Burhan Djabier|publisher=Equinox Publishing|year=2010|isbn=602-8397-21-0}}ISBN 978-602-8397-21-6</ref> Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, Kutai termasuk dalam zuid-ooster-afdeeling berdasarkan ''Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie'', pada 27 Agustus 1849, No. 8<ref>{{nl icon}} {{cite journal|url=http://books.google.co.id/books?id=KJFBAAAAYAAJ&dq=Verdeeling%20van%20het%20Eiland%20Borneo%20in%20tteee%20%20afdeelingen%2C%20onder%20de%20benaming%20van%20Wester%20afdeeling%20en%20Zuid%20en%20Ooster%20afdeeling.&pg=PA55-IA22#v=onepage&q=Verdeeling%20van%20het%20Eiland%20Borneo%20in%20tteee%20%20afdeelingen,%20onder%20de%20benaming%20van%20Wester%20afdeeling%20en%20Zuid%20en%20Ooster%20afdeeling.&f=false |author=Nederlandisch Indië|title=Staatsblad van Nederlandisch Indië|publisher= s.n.|year=1849}}</ref> Tahun 1855, Kutai merupakan sebagian dari ''de zuid- en oosterafdeeling van Borneo'' yang beribukota di Banjarmasin.<ref>{{nl}} {{cite book|pages=241|url=http://books.google.co.id/books?id=0GM-AAAAcAAJ&dq=tanah-koessan&pg=PA241#v=onepage&q&f=false|title=Bydragen tot de kennis van verschillende overzeesche landen, volken, enz|volume=1|author=J. B. J Van Doren|publisher=J. D. Sybrandi|year=1860}}</ref>
 
=== Hindia Belanda ===
Baris 69:
 
== Suku bangsa ==
Suku asli Balikpapan adalah Suku Balik yang merupakan suku minoritas.<ref>http://www.portalkbr.com/nusantara/kalimantan/3118372_4266.html</ref><ref>http://www.youtube.com/watch?v=2vl2KbMk-Bw</ref> Suku Balik biasanya digabungkan ke dalam [[Suku Paser]] karena dianggap serumpun sehingga disebut Paser-Balik, padahal sebenarnya Suku Balik tidak mau serta merta disamakan dengan Suku Paser, karena terdapat beberapa perbedaan. Seperti yang terjadi di kawasan Kalimantan lainnya, [[Suku Banjar]] yang datang ke Balikpapan menyerap unsur-unsur suku lokal melalui perkawinan campur (hibrida) dengan Suku Balik dan Suku Paser yang memunculkan komunitas Banjar-Balik. Secara garis besar ada lima budaya dasar [[sukubangsa]] asal Kalimantan yang disebut ''Rumpun Kalimantan'',<ref>{{id}} {{cite book|url=http://books.google.co.id/books?id=mF6bdlj8qrYC&lpg=PA186&dq=banjar%20sumatera%20utara&pg=PA188#v=onepage&q=banjar%20sumatera%20utara&f=true|first=Syamsuddin|last=Haris|pages=188|title=Desentralisasi dan otonomi daerah: Naskah akademik dan RUU usulan LIPI|last=Haris|first=Syamsuddin|publisher=Yayasan Obor Indonesia|year=2004|isbn=979-98014-1-9|pages=188}}ISBN 978-979-98014-1-8</ref> empat di antaranya terdapat di Kalimantan Timur, khususnya Balikpapan yaitu: Banjar, Kutai, Dayak, Paser yang biasa disingkat ''Komunitas BAKUDAPA'' atau jika ditambah etnis Tidung menjadi ''BAKUDAPATI'' (akronim Banjar, Kutai, Dayak, Paser, Tidung) jika dihitung mencapai 31,39% populasi (sensus tahun 2000). Di antarakeempat suku asal Kalimantan tersebut, Suku Banjar merupakan yang terbanyak sejak masa kolonial.<ref>dalam sensus tahun 1930 Suku Banjar berjumlah 7.389 jiwa atau 31,56% populasi Balikpapan (Volkstelling 1930 V:27)</ref> Selain empat suku di atas, banyak pula suku-suku asal dari pulau Sulawesi, Jawa, Sumatera, dan pulau lainnya sehingga yang pada awal pertumbuhan kota Balikpapan setidaknya terbentuk tiga kantong permukiman Banjar, Jawa dan Bugis.<ref>{{en}} {{cite book|pages=18|url=http://books.google.co.id/books?id=f9T74ges6DIC&lpg=PP1&dq=kalimantan&pg=PT19#v=onepage&q&f=false|title=East Kalimantan: The Decline of a Commercial Aristocracy|last=Magenda|first=Burhan Djabier|last=Magenda|publisher=Equinox Publishing|year=2010|isbn=6028397210|pages=18}}ISBN 978-602-8397-21-6</ref> <!--Sembunyikan dulu, karena tak ada rujukan mengenai persentasenya Suku-suku yang membentuk populasi Balikpapan yaitu:
# [[Suku Paser]] 8,77%
# [[Suku Kutai]] 10,43%
Baris 253:
 
Dengan pertumbuhan pendatang yang sangat tinggi, pada tahun 2015 jumlah penduduk diprediksi meningkat menjadi 825.275 jiwa yang mengakibatkan 5,15% (42.502 jiwa) penduduk Balikpapan saat itu tidak dapat menikmati air bersih.<ref name=kendali/> Jumlah penduduk pada tahun 2033 diprediksi mencapai angka 1.102.366 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 2.190 jiwa/km<sup>2</sup>.<ref>{{Cite book|last=|first=HRC|coauthors=|title=Kota Balikpapan|year=2008|origmonth=|publisher=Housing Resource Center|location=Daerah Istimewa Yogyakarta|language=Indonesian|isbn=|id=|page=4|chapter=Kependudukan|chapterurl=http://www.hrcjogja.org/images/pkk/Kota%20Balikpapan.pdf|quote=|ref= }}</ref>
 
{{bar box
|title=<small>Angka Kriminalitas Jan-Nov 2012<ref>{{Cite news|url=http://epaper.kaltimpost.co.id/index.php/arsip/show/2013-01-02|title=2013, Curat Masih Jadi Ancaman|work=Kaltim Post|location=Balikpapan|publisher=Kaltimpost.co.id|date=2 January 2013|accessdate=30 January 2013|first=Page 9|last=}}</ref></small>
|title bar=#fff
|left1=Jenis
|right1=Persentase
|float=right
|bars=
{{bar percent|Pencurian kendaraan|Blue|36.7}}
{{bar percent|Pencurian dengan pemberatan|green|33.1}}
{{bar percent|Penganiayaan|black|13.1}}
{{bar percent|Narkoba|red|9.2}}
{{bar percent|Perampokan|brown|7.0}}
{{bar percent|Pembunuhan|orange|0.9}}
}}
Jumlah penduduk miskin cenderung meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data dari BPS Balikpapan, pada tahun 2009 terhitung 18.440 jiwa penduduk Balikpapan merupakan penduduk miskin, kemudian pada tahun 2010 meningkat empat ribu jiwa menjadi 22.850 jiwa dan pada tahun 2011 terjadi penurunan sedikit namun belum juga berkurang dari jumlah tahun 2009 yakni sebanyak 19.820 jiwa.<ref>{{Cite news|url=http://www.kaltimpost.co.id/berita/detail/8521/penduduk-miskin-di-balikpapan-meningkat.html|title=Penduduk Miskin di Balikpapan Meningkat|work=Kaltim Post|location=Balikpapan|publisher=Kaltimpost.co.id|date=11 January 2013|accessdate=11 January 2013|first=Pro Business|last=}}</ref>
 
Angka kriminalitas pada tahun 2012 mengalami peningkatan. Selama tahun 2012, terdapat 1.179 laporan kejahatan diterima oleh Polres Balikpapan sedangkan pada tahun 2011 terdapat 1.168 laporan. Kasus kejahatan yang paling banyak dilaporkan yaitu pencurian kendaraan sebanyak 433 kasus, disusul pencurian dengan pemberatan (curat) sebanyak 390 kasus, penganiayaan sebanyak 154 kasus, narkoba sebanyak 108 kasus, perampokan sebanyak 82 kasus dan pembunuhan sebanyak 12 kasus. Jenis kasus kejahatan yang meningkat tajam pada tahun 2012 yakni kasus narkoba yang mana pada tahun 2011 hanya sebanyak 10 kasus, kemudian meningkat sepuluh kali lipat menjadi 108 kasus.
 
== Ekologi ==
:''Lihat pula: [[Kerusakan hutan bakau di Balikpapan]]''
Kawasan hutan kota di Balikpapan tahun demi tahun menyusut drastis.<ref name=menyusut>{{Cite news|url=http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/341969|title=Hutan Kota di Balikpapan Menyusut Drastis|work=Seputar Indonesia|location=Jakarta|publisher=Seputar-indonesia.com|date=02 August 2010|accessdate=16 January 2013|first=Amir|last=Syarifuddin}}</ref> Dari 20 lokasi hutan kota di Balikpapan termasuk wilayah Pertamina, sekitar 200 hektare telah dirambah masyarakat untuk permukiman baru.<ref name=khawatir>{{Cite news|url=http://www.balikpapanpos.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=84587|title=Warga Khawatir Kondisi Hutan kota|work=Balikpapan Post|location=Balikpapan|publisher=Balikpapanpos.co.id|date=08 December 2012|accessdate=16 January 2013|first=Balikpapan Post|last=}}</ref> Di Hutan Lindung Sungai Wain, yang merupakan daerah resapan air utama dan habitat satwa langka Kalimantan, mulai dirambah masyarakat dengan cara [[tebang bakar]] sehingga ketika musim kemarau sebagian kawasan tersebut menjadi tandus dan mengalami kerusakan 40%.<ref name=marak>{{Cite news|url=http://www.news.liputan6.com/read/19430/penduduk-bertambah-perambahan-hutan-di-balikpapan-marak|title=Penduduk Bertambah, Perambahan Hutan di Balikpapan Marak|work=Liputan 6|location=Jakarta|publisher=Liputan6.com|date=06 September 2001|accessdate=16 January 2013|first=Darussalam|last=}}</ref> Luas area hutan Sungai Wain yang mencapai 10 ribu hektare, perlahan tetapi pasti terus berkurang, hingga menyisakan 9 ribu hektare dengan kondisi hutan yang masih baik hanya 63%.<ref name=ironis>{{cite web|url=http://www.sungaiwain.org/ironis-kawasan-hlsw-tersisa-63-persen-akibat-penjarahan-warga-dan-pihak-tertentu.html |title=Ironis, Kawasan HLSW Tersisa 63 Persen, Akibat Penjarahan Warga dan Pihak Tertentu |publisher=Sungaiwain.org |date=14 January 2010 |accessdate=17 January 2013}}</ref> Warga sekitar banyak mencari kayu untuk memasak di hutan tersebut walaupun di sekelilingnya telah dipagari kawat.<ref name=ironis/> Sebelumnya antara tahun 2000 hingga 2001, pembalakan liar terjadi di 10 hingga 15 titik di hutan Sungai Wain,<ref name=intai>{{cite web|url=http://sungaiwain.org/hutan-lindung-sungai-wain-terus-diintai.html |title=Hutan Lindung Sungai Wain Terus Diintai |publisher=Sungaiwain.org |date=02 January 2009 |accessdate=17 January 2013}}</ref> dan pada tahun 2009 hutan ini dilanda kebakaran bersama hutan Sungai Manggar yang membuat 15 hektare kawasan hutan terlalap api.<ref name=ironis/> Ancaman penambangan batu bara dari wilayah sekitar yang memberikan izin penambangan seperti Paser dan Kutai Kartanegara turut mengganggu ekosistem perbatasan hutan Sungai Wain.<ref name=intai/>
{{wide image|Balikpapan seen from space.jpg|800px|<center>Kondisi Balikpapan dilihat melalui satelit pada tahun 2013.</center>}}
Kawasan hutan kota di Balikpapan tahun demi tahun menyusut drastis.<ref name=menyusut>{{Cite news|url=http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/341969|title=Hutan Kota di Balikpapan Menyusut Drastis|work=Seputar Indonesia|location=Jakarta|publisher=Seputar-indonesia.com|date=02 August 2010|accessdate=16 January 2013|first=Amir|last=Syarifuddin}}</ref> Dari 20 lokasi hutan kota di Balikpapan termasuk wilayah Pertamina, sekitar 200 hektare telah dirambah masyarakat untuk permukiman baru.<ref name=khawatir>{{Cite news|url=http://www.balikpapanpos.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=84587|title=Warga Khawatir Kondisi Hutan kota|work=Balikpapan Post|location=Balikpapan|publisher=Balikpapanpos.co.id|date=08 December 2012|accessdate=16 January 2013|first=Balikpapan Post|last=}}</ref> Di Hutan Lindung Sungai Wain, yang merupakan daerah resapan air utama dan habitat satwa langka Kalimantan, mulai dirambah masyarakat dengan cara [[tebang bakar]] sehingga ketika musim kemarau sebagian kawasan tersebut menjadi tandus dan mengalami kerusakan 40%.<ref name=marak>{{Cite news|url=http://www.news.liputan6.com/read/19430/penduduk-bertambah-perambahan-hutan-di-balikpapan-marak|title=Penduduk Bertambah, Perambahan Hutan di Balikpapan Marak|work=Liputan 6|location=Jakarta|publisher=Liputan6.com|date=06 September 2001|accessdate=16 January 2013|first=Darussalam|last=}}</ref> Luas area hutan Sungai Wain yang mencapai 10 ribu hektare, perlahan tetapi pasti terus berkurang, hingga menyisakan 9 ribu hektare dengan kondisi hutan yang masih baik hanya 63%.<ref name=ironis>{{cite web|url=http://www.sungaiwain.org/ironis-kawasan-hlsw-tersisa-63-persen-akibat-penjarahan-warga-dan-pihak-tertentu.html |title=Ironis, Kawasan HLSW Tersisa 63 Persen, Akibat Penjarahan Warga dan Pihak Tertentu |publisher=Sungaiwain.org |date=14 January 2010 |accessdate=17 January 2013}}</ref> Warga sekitar banyak mencari kayu untuk memasak di hutan tersebut walaupun di sekelilingnya telah dipagari kawat.<ref name=ironis/> Sebelumnya antara tahun 2000 hingga 2001, pembalakan liar terjadi di 10 hingga 15 titik di hutan Sungai Wain,<ref name=intai>{{cite web|url=http://sungaiwain.org/hutan-lindung-sungai-wain-terus-diintai.html |title=Hutan Lindung Sungai Wain Terus Diintai |publisher=Sungaiwain.org |date=02 January 2009 |accessdate=17 January 2013}}</ref> dan pada tahun 2009 hutan ini dilanda kebakaran bersama hutan Sungai Manggar yang membuat 15 hektare kawasan hutan terlalap api.<ref name=ironis/> Ancaman penambangan batu bara dari wilayah sekitar yang memberikan izin penambangan seperti Paser dan Kutai Kartanegara turut mengganggu ekosistem perbatasan hutan Sungai Wain.<ref name=intai/>
 
[[Berkas:Sun Bear.jpg|thumb|[[Beruang madu]], maskot Balikpapan yang terancam punah.]]
Hutan kota di Telagasari yang diresmikan tahun 1996 dengan luas 29,4 hektare, kini telah menyusut hingga menjadi 8 hektare saja.<ref name="menyusut">{{Cite news|url=http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/341969|title=Hutan Kota di Balikpapan Menyusut Drastis|last=Syarifuddin|first=Amir|date=02 August 2010|work=Seputar Indonesia|publisher=Seputar-indonesia.com|location=Jakarta|accessdate=16 January 2013}}</ref> Hutan di tengah kota ini telah dikelilingi permukiman penduduk.<ref name=menyusut/> Hutan lindung Sungai Manggar juga mengalami kerusakan cukup parah, yakni sekitar 60%.<ref>{{Cite news|url=http://www.balikpapan.radiosmartfm.com/jurnal-balikpapan/3312-bappeda-dukung-pengelola-das-manggar.html|title=Bappeda Dukung Pengelola DAS Manggar|work=SmartFM|location=Balikpapan|publisher=Radiosmartfm.com|date=01 May 2012|accessdate=16 January 2013|first=Debi|last=}}</ref> Waduk di hutan ini pun terancam karena lahan-lahan tambang batu bara dan pabrik bata didirikan begitu dekat sehingga terjadi pendangkalan air waduk.<ref name=hlsm>{{cite web|url=http://www.sungaiwain.org/hlsm-jantung-balikpapan-2.html |title=HLSM, Jantung Balikpapan |publisher=Sungaiwain.org |date=14 June 2012 |accessdate=16 January 2013}}</ref> Mayoritas dari yang mendirikan tersebut bahkan diketahui merupakan masyarakat pendatang.<ref name=hlsm/> Selain itu, pembangunan jalan tol Samarinda-Balikpapan yang direncanakan pemerintah Kaltim yang membelah hutan sepanjang 8 kilometer melintasi waduk<ref>{{Cite news|url=http://www.kaltimpost.co.id/berita/detail/9715/rp-42-t-masih-di-awang-awang.html|title=Rp 4,2 T Masih di Awang-Awang|work=Kaltim Post|location=Balikpapan|publisher=Kaltimpost.co.id|date=22 January 2013|accessdate=22 January 2013|first=Utama|last=}}</ref> bisa merusak kualitas sumber air bersih di Balikpapan tersebut.<ref name=tol>{{cite web|url=http://www.sungaiwain.org/jalan-tol-ancam-sumber-air-bersih.html |title=Jalan Tol Ancam Sumber Air Bersih |publisher=Sungaiwain.org |date=18 August 2010 |accessdate=16 January 2013}}</ref>
 
Kerusakan hutan mengakibatkan Balikpapan mudah terjadi bencana banjir dan longsor setiap dilanda hujan deras.<ref name="khawatir">{{Cite news|url=http://www.balikpapanpos.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=84587|title=Warga Khawatir Kondisi Hutan kota|last=|first=Balikpapan Post|date=08 December 2012|work=Balikpapan Post|publisher=Balikpapanpos.co.id|location=Balikpapan|accessdate=16 January 2013}}</ref> Suplai air bersih juga semakin berkurang<ref name=khawatir/> karena resapan air kian menyempit,<ref name=khawatir/> erosi mudah terjadi<ref name=tol/> serta sedimen dari lokasi penambangan yang mengalir ke sungai memperkeruh<ref name=permukaan>{{Cite news|url=http://www.ibl.or.id/index.php?id=article&sid=details&articleID=168&lang=en|title=Kaltim Bergantung Air Permukaan|work=Indonesia Business Links|location=Jakarta|publisher=Ibl.or.id|date=21 Oct 2009|accessdate=17 January 2013|first=Indonesia Business Links|last=}}</ref> dan mendangkalkan waduk,<ref name=hlsm/> ditambah dengan kondisi Balikpapan yang hanya memiliki sedikit sungai<ref name=permukaan/> dan tanah yang kurang subur.<ref>{{cite web|url=http://www.balikpapan.go.id/index.php?option=com_balikpapan&task=geografis&sectionid=geo8 |title=Geologi |publisher=Balikpapan.go.id |date= |accessdate=17 January 2013}}</ref> Populasi maskot Balikpapan, beruang madu semakin sedikit yakni hanya tinggal 50 ekor.<ref>{{Cite news|url=http://www.kaltim.tribunnews.com/2011/02/10/populasi-beruang-madu-tinggal-50-ekor|title=Populasi Beruang Madu Tinggal 50 Ekor|work=TribunKaltim|location=Balikpapan|publisher=Tribunnews.com|date=10 February 2011|accessdate=17 January 2013|first=Basir|last=Daud}}</ref> Hal ini disebabkan penambangan batu bara yang mempersempit habitat beruang madu, sehingga beruang madu enggan bereproduksi.<ref>{{Cite news|url=http://www.sains.kompas.com/read/2011/02/23/22565826/Tidak.Gampang.Beruang.Madu.Bereproduksi|title=Tidak Gampang Beruang Madu Bereproduksi|work=Kompas|location=Jakarta|publisher=Kompas.com|date=23 February 2011|accessdate=17 January 2013|first=Lukas Adi|last=Prasetya}}</ref> Selain beruang madu, satwa Balikpapan lainnya yang dinyatakan terancam punah yaitu bekantan, uwa-uwa Kalimantan, orangutan Kalimantan, trenggiling dan musang air Bennet.<ref name=punah>{{cite web|url=http://www.sungaiwain.org/beruang-madu-terancam-punah.html |title=Beruang Madu Terancam Punah |publisher=Sungaiwain.org |date=09 April 2010 |accessdate=17 January 2013}}</ref> Sedangkan satwa di Balikpapan yang telah punah ialah banteng (''Bos javanicus'').<ref name=punah/>
 
== Perguruan tinggi ==