Limbo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
[[Berkas:Follower of Jheronimus Bosch Christ in Limbo.jpg|thumb|275px|''Christ in Limbo'' ({{circa}} 1575), karya seorang pengikut [[Hieronymus Bosch]]<ref>{{en}} {{citation |url=http://www.imamuseum.org/collections/artwork/christ-limbo-bosch-hieronymus |title=Christ in Limbo |publisher=Indianapolis Museum of Art}}</ref>]]
'''Limbo''' ({{lang-la|[[wikt:en:limbus|limbus]]}}, artinya: tepi atau batas, merujuk pada "tepi" neraka), dalam [[Teologi Katolik|teologi Gereja Katolik]], adalah suatu gagasan spekulatif mengenai kondisi [[kehidupan setelah kematian]] bagi mereka yang meninggal karena [[dosa asal]]nya tanpa ditetapkan untuk masuk dalam kutukan [[neraka]]. Para [[teolog]] abad pertengahan dari [[Eropa]] barat menjelaskan bahwa "[[dunia bawah]]" (neraka, ''[[hades]]'', ''infernum'') dibagi menjadi 4 bagian yang berbeda: neraka terkutuk (sebagian menyebutnya [[Gehenna]]), [[purgatorium]], Limbo para Bapa (''limbus patrum''), Limbo para Bayi (''limbus infantium''). Namun Limbo para Bayi <u>bukanlah</u> [[doktrin]] resmi [[Gereja Katolik]].
 
 
Baris 7:
"Limbo para Bapa" ({{lang-en|Limbo of the Fathers}}, {{lang-la|limbus patrum}}) dipandang sebagai [[keadaan antara|keadaan sementara]] bagi mereka, terlepas dari [[Dosa (Kristen)|dosa-dosa]] yang telah mereka lakukan, yang [[meninggal]] dunia dalam persahabatan dengan [[Allah]] namun belum dapat masuk dalam [[surga]] sampai dengan penebusan oleh [[Yesus Kristus]] (lihat: [[Kebangkitan Yesus]]). Istilah ini merupakan sebuah nama pada [[abad pertengahan]] untuk menyebut satu bagian dari [[dunia bawah]] (''underwold''), yaitu ''hades'' ({{lang-he|[[sheol]]}}), dimana para bapa atau orang benar dari [[Perjanjian Lama]] diyakini berada di sana menantikan turunnya roh [[Kristus]] kepada mereka melalui [[Kematian Yesus|kematian-Nya]] untuk membebaskan mereka.<ref>{{en}} {{citation |title=Summa Theologica |chapter=Question 52. Christ's descent into hell |author=St. [[Thomas Aquinas]] |edition=1920, Second and Revised Edition |others=Literally translated by Fathers of the English Dominican Province |publisher=New Advent |url=http://www.newadvent.org/summa/4052.htm}}</ref> [[Katekismus Gereja Katolik]] (KGK) 632-633 menjelaskan bahwa Kristus turun ke 'neraka' (bedakan dengan "neraka terkutuk") untuk membebaskan orang-orang benar yang meninggal dunia sebelum Dia. Hal ini merupakan arti pertama atas apa yang diberitakan oleh pewartaan [[Keduabelas rasul|para rasul]] mengenai turunnya [[Kristus]] ke tempat penantian orang mati: "Yesus, layaknya semua manusia, mengalami kematian dan jiwa-Nya masuk ke tempat perhentian orang mati. Namun Ia turun ke sana sebagai [[Juru selamat]], memaklumkan Kabar Gembira kepada jiwa-jiwa yang tertahan di sana." KGK tidak menggunakan kata "Limbo".<ref>{{en}} {{citation |url=http://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P1R.HTM |title=Catechism of the Catholic Church |chapter=Paragraph 1. Christ Descended into Hell |publisher=Libreria Editrice Vaticana}}</ref>
 
[[Lukas 16]]:22 berbicara tentang "[[pangkuan Abraham]]", di mana [[Gereja Katolik Roma]] dan [[Gereja Ortodoks Timur]] mengikuti para penulis [[Kristen]] awal, yang memahaminya sebagai suatu keadaan sementara bagi [[jiwa|jiwa-jiwa]] yang menanti untuk masuk [[surga]].
Akhir keadaan tersebut adalah [[Kebangkitan orang mati|Kebangkitan Orang Mati]] (penafsiran umum di [[Gereja Timur]]) atau turunnya Kristus ke tempat penantian ({{lang-la|Descensus Christi ad Inferos}}), yang merupakan penafsiran paling umum di [[Gereja Barat]] dan diadopsi juga oleh sebagian kalangan di Timur.<ref>{{en}} {{citation |url=http://orthodoxeurope.org/page/11/1/5.aspx |title=Christ the Conqueror of Hell - The Descent of Christ into Hades in Eastern and Western Theological Traditions |author=Bishop Hilarion Alfeyev |publisher=Department for External Church Relations of the Moscow Patriarchate}}</ref>
 
Baris 16:
 
=== Bapa Gereja Latin ===
Dalam usahanya melawan [[Pelagius]], yang menyangkal adanya dosa asal, [[Santo]] [[Agustinus dari Hippo]] dibuatnya menyatakan bahwa karena adanya dosa asal, "[jiwa-jiwa] para bayi yang meninggalkan tubuhnya tanpa dibaptis akan mengalami hukuman yang paling ringan di antara semuanya. Orang tersebut, oleh karena itu, sangatlah menipu baik dirinya sendiri dan juga orang lain, dengan mengajarkan bahwa mereka tidak akan menerima hukuman; sedangkan [[Paulus dari Tarsus|sang rasul]] mengatakan: 'Penghakiman atas satu pelanggaran itu telah mengakibatkan penghukuman' ([[Roma 5]]:16), dan juga sedikit yang berikutnya: 'Oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman' (Roma 5:18)."<ref name="ITC"/><ref>{{en}} {{citation |chapter=On Merit and the Forgiveness of Sins, and the Baptism of Infants (Book I) |author=St. Augustine |others=Translated by Peter Holmes and Robert Ernest Wallis, and revised by Benjamin B. Warfield |title=Nicene and Post-Nicene Fathers, First Series, Vol. 5 |editor=Philip Schaff |location=Buffalo, NY |publisher=Christian Literature Publishing Co. (retrieved from New Advent) |edition=1887 |url=http://www.newadvent.org/fathers/15011.htm}}</ref>
 
[[Konsili]] para [[uskup]] Afrika Utara, termasuk Agustinus dari Hippo, yang diadakan di [[Kartago]] pada tahun [[418]] tidak mengesahkan secara eksplisit semua aspek dari pandangan tegas Agustinus mengenai nasib para bayi yang meninggal tanpa dibaptis, namun dikatakan dalam suatu bagian dari satu kanon (tidak ditemukan pada semua naskah) bahwa tidaklah ada "tempat kediaman bahagia di tengah-tengah atau lainnya bagi anak-anak yang telah meninggalkan kehidupan ini tanpa Pembaptisan, yang mana tanpanya mereka tidak dapat masuk dalam kerajaan surga, yaitu kehidupan [[abadi]]".<ref name="ITC"/><ref>{{en}} {{citation |others=Translated by Henry Percival |chapter=Council of Carthage (A.D. 419) |title=Nicene and Post-Nicene Fathers, Second Series, Vol. 14 |editor=Philip Schaff and Henry Wace |location=Buffalo, NY |publisher=Christian Literature Publishing Co. (retrieved from New Advent) |edition=1900 |url=http://www.newadvent.org/fathers/3816.htm}}</ref> Pengaruh Agustinus yang besar di dunia Barat, bagaimanapun, membuat beberapa Bapa Gereja [[Gereja Latin|Latin]] dari abad ke-5 dan 6 (seperti St. [[Hieronimus]] dan St. [[Gregorius Agung]]) mengadopsi opininya.<ref name="ITC"/>
Baris 25:
Jika surga adalah suatu keadaan kebahagiaan supernatural (adikodrati) dan persatuan dengan Tuhan, dan neraka dipahami sebagai suatu keadaan penyiksaan dan keterpisahan dari Tuhan maka — menurut pandangan ini — Limbo para Bayi, meski secara teknis merupakan bagian dari neraka (bagian terluar, "limbo" berarti tepi luar atau pinggir) dianggap semacam keadaan di antara keduanya. Pertanyaan mengenai Limbo tidak termasuk bagian dari [[Summa Theologica]] yang ditulis oleh St. [[Thomas Aquinas]] sendiri, tetapi dibahas dalam Lampiran I dari Suplemen bagian III yang ditambahkan setelah kematiannya oleh [[Pastor|Fra]] Rainaldo da Piperino, yaitu teman dan pendampingnya, dan kemungkinan diambil dari komentar St. Thomas atas ''[[Sentences]]'' Buku IV karya [[Petrus Lombardus]].<ref>{{en}} {{citation |title=The Summa Theologica of St. Thomas Aquinas |chapter=Supplement to the Third Part (Supplementum Tertiæ Partis) |edition=1920, Second and Revised Edition |others=Literally translated by Fathers of the English Dominican Province |url=http://www.newadvent.org/summa/5.htm |publisher=New Advent (Online Edition)}}</ref> Pada bagian tersebut, Limbo para Bayi digambarkan sebagai suatu keadaan sukacita alami yang abadi, tanpa merasa kehilangan akan betapa besarnya sukacita yang seharusnya mereka rasakan seandainya mereka dibaptis. Dalam penjelasan itu dikaitkan juga dengan perbedaan antara mereka yang diberi kesempatan untuk menggunakan [[kehendak bebas]]nya dan mereka yang tidak memiliki kesempatan itu (termasuk para bayi).<ref>{{en}} {{citation |url=http://www.newadvent.org/summa/6001.htm |title=The Summa Theologica of St. Thomas Aquinas - Supplement (Appendix I) |chapter=Question 1. The Quality of Those Souls Who Depart This Life With Original Sin Only |edition=1920, Second and Revised Edition |others=Literally translated by Fathers of the English Dominican Province |publisher=New Advent (Online Edition)}}</ref>
 
Kebahagiaan alamiah yang dialami pada keadaan ini terdiri dalam pandangan akan Allah melalui perantaraan ciptaan-ciptaan-Nya.<ref>{{en}} {{citation |author=Lawrence Feingold |title=The Natural Desire to See God According to St. Thomas and His Interpreters |edition=2nd |publisher=Sapientia Press of Ave Maria University |year=2010}}</ref> [[Komisi Teologi Internasional]] dalam dokumennya menjelaskan bahwa karena anak-anak di bawah umur, yang belum dapat menggunakan [[akal]] budinya, tidak melakukan [[Dosa (Kristen)|dosa]] pribadi atau dosa yang sebenarnya, para teolog (seperti St. Thomas Aquinas dan [[Beato]] [[Duns Scotus]]) sampai pada pandangan umum bahwa anak-anak yang belum dibaptis itu tidak merasakan sakit sama sekali atau bahkan mereka menikmati suatu kebahagian sepenuhnya melalui persatuan mereka dengan Allah dalam segala ciptaan alamiah.<ref name="ITC"/>
 
=== Perkembangan selanjutnya ===