Pelajar Islam Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Syusuf2016 (bicara | kontrib) tambahan dan perbaikan. maksih |
Syusuf2016 (bicara | kontrib) tambahan dan perbaikan. maksih |
||
Baris 5:
==MOTIVASI BERDIRINYA PII==
Kebijakan politik Belanda dan Jepang pada masa pra kemerdekaan telah memberikan dampak yang sangat negatif bagi umat Islam. Salah satu dampak yang terasa di kalangan pelajar yaitu adannya perpecahan antara pelajar yang mengenyam pendidikan di sekolah umum dan pelajar (santri) yang mengenyam pendidikan di pesantren. Dalam hal kurikulum, pemikiran Belanda (Barat) yang sangat materialistis telah menjadi basis cara pandang pelajar didikan Belanda (sekolah umum). Mereka cenderung banyak meniru Barat dalam pola hidup maupun budaya pribadi seperti terlihat pada cara berpakaian, bersikap, dan bertingkah laku. Sisi positif yang dapat diambil dari hasil pendidikan Barat ini terletak pada metode yang modern karena memakai kurikulum dan kelas. Metode ini dapat memberikan keteraturan dan kedinamisan. Sementara sisi negatifnya terletak pada kemerosotan rasa patriotisme dan masuknya paham sekulerisme ke dalam pikiran para pelajarnya. Dari sisi pekerjaan, umumnya pelajar hasil pendidikan gaya Belanda ini menjadi pegawai rendahan pada pemerintah kolonial Belanda.<ref>Djayadi Hanan, Gerakan Pelajar Islam Di Bawah Bayang-Bayang Negara. Yogyakarta: PB PII dan UII Press, 2006, hlm 55</ref>
Baris 16 ⟶ 15:
==PROSES BERDIRINYA PII==
Pada tanggal 25 Februari 1947, Yoesdi Ghozali sedang beri’tikaf di Masjid Besar Kauman, Yogyakarta. Atas dasar refleksinya tentang situasi dan kondisi yang terjadi pada bangsa Indonesia saat itu, terlintas gagasan untuk membentuk suatu organisasi bagi pelajar Islam yang dapat mewadahi segenap lapisan pelajar Islam yang saat itu terpecah dan belum terkoordinasi. Gagasannya disampaikan pada Anton Timur Djaelani, Amin Syahri, Ibrahim Zarkasyi, dan Noersyaf saat pertemuan di Gedung SMP Negeri 2 Sekodiningratan, Yogyakarta. Semua yang hadir ini sepakat untuk mendirikan organsasi Pelajar Islam.
Baris 24 ⟶ 22:
==TUJUAN, TUGAS POKOK, DAN FUNGSI==
[Anggaran Dasar (AD) PII]
* Organisasi independen ini memiliki tujuan “Kesempurnaan Pendidikan Dan Kebudayaan Yang Sesuai Dengan Islam Bagi Segenap Rakyat Indonesia dan Umat Manusia.”
Baris 31 ⟶ 28:
==KIPRAH PII DARI MASA KE MASA==
▲[ Official website PB PII, www.pbpii.org ]
===Masa Orde Lama===
Melawan Agresi Militer Belanda, pertukaran pelajar ke luar negeri, Partispasi dalam Majelis Pimpinan Haji (MPH), aksi penolakan pembubaran Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Partisipasi dalam kegiatan Colombo Plan, partisipasi dalam kegiatan Konferensi Asia Afrika (KAA), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), Perkampungan Kerja Pelajar (PKP),
===Masa Orde Baru===
* Penolakan Asas Tunggal,
* UU Perkawinan,
Baris 46 ⟶ 40:
===Masa Reformasi===
* Komite Peduli Pelajar (KPP),
* Crisis Centre for Students,
Baris 53 ⟶ 46:
==KEANGGOTAAN==
===[ Anggaran Dasar (AD) PII]===
# 1.Anggota Tunas adalah pelajar Islam berusia antara 7 hingga 12 tahun yang pernah atau sedang studi di tingkat sekolah dasar/sederajat dan aktif mengikuti kegiatan yang dibina oleh PII.
# 2.Anggota Muda adalah pelajar Islam yang telah berusia 13 tahun yang pernah atau sedang studi di tingkat sekolah menengah atau sederajat dan aktif mengikuti kegiatan yang dibina oleh PII.
Baris 63 ⟶ 54:
==KEGIATAN PEMBINAAN PELAJAR==
===Training===
* Leadership Basic Training (LBT),
* Leadership Intermediate Training (LIT), dan
Baris 71 ⟶ 60:
===Kursus===
* Pacu Prestasi Studi,
* Teknologi Informatika, Belajar Islam Bersama,
Baris 85 ⟶ 73:
===Ta’lim===
* Awwal
* Wustho, dan
Baris 277 ⟶ 264:
==Referensi==
{{reflist}}
|