SMA Negeri 92 Jakarta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 42:
Awal Tahun Pelajaran sekitar 2 bulan pertama meja dan kursi baru tersedia 3 ruang kelas untuk pelaksanaan KBM, sedangkan 2 ruang kelas  siswanya belajar dengan duduk di lantai atau lesehan.
 
Personil yang ada terdiri dari 16 orang Guru dan 6 orang Karyawan  TU dan jumlah siswa – siswi kelas I sebanyak 240 siswa. Jalan menuju ke sekolah bila turun hujan, Guru / Karyawan serta siswa/i dengan sangat terpaksa menenteng sepatu atau menggulung celana akibat jalan becek atau bahkan banjir.
 
Pada umunya siswa/i berjalan kaki dari Asrama Yon Ang Air bila menuju ke lokasi sekolah, dikarenakan pada saat itu tidak ada transportasi.
 
Mulai tahun Pelajaran 1987 / 1988 Kepala Sekolah berinisiatif untuk membuat jalan setapak, bekerja sama dengan Kepala Sekolah SD Negeri 13 – 14 Semper Barat dari pintu gerbang sekolah sampai Masjid Pemadam Kebakaran.
 
Dan pada tahun yang bersamaan SMA Negeri Baru Semper berubah nama menjadi SMA Negeri 92 Jakarta. Pelan tapi pasti SMA Negeri 92 Jakarta mulai membenahi diri baik jumlah personil Guru, Karyawan serta siswa-siswinya menuju ke peningkatan mutu.
 
Akhir tahun 2002 SMA Negeri 92 Jakarta direhab total menjadi 3 lantai, sehingga aktivitas KBM untuk sementara menumpang di SD Negeri 22 – 23 Koja selama 2 tahun pelajaran.
 
Pada akhir bulan Januari tepatnya tanggal 26 Januari 2004 kami menempati gedung baru yg sangat megah.
 
Sekolah kami pada tahun pelajaran 2003 – 2004 menggunakan Kurikulum 94 untuk kelas II dan III, sedangkan kelas X (satu) menggunakan Kurikulum 2004 (KBK) dan tahun berikutnya menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan sekarang sedang merintis Sekolah Kategori Mandiri (SKM).