Perang Bubat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BeeyanBot (bicara | kontrib)
Gugurnya rombongan Sunda: EYD, replaced: di akhiri → diakhiri using AWB
Edhaje (bicara | kontrib)
k Penambahan bagian 'pada media populer'
Baris 54:
 
Hal yang menarik antara lain, meskipun [[Bali]] sering kali dianggap sebagai pewaris kebudayaan Majapahit, masyarakat Bali sepertinya cenderung berpihak kepada kerajaan Sunda dalam hal ini, seperti terbukti dalam naskah Bali ''[[Kidung Sunda]]''. Penghormatan dan kekaguman pihak Bali atas tindakan keluarga kerajaan Sunda yang dengan gagah berani menghadapi kematian, sangat mungkin karena kesesuaiannya dengan ajaran [[Hindu]] mengenai tata perilaku dan nilai-nilai kehormatan kasta [[ksatriya]], bahwa kematian yang utama dan sempurna bagi seorang ksatriya adalah di ujung pedang di tengah medan laga. Nilai-nilai kepahlawanan dan keberanian ini mendapatkan sandingannya dalam kebudayaan Bali, yakni tradisi [[puputan]], pertempuran hingga mati yang dilakukan kaum prianya, disusul ritual bunuh diri yang dilakukan kaum wanitanya. Mereka memilih mati mulia daripada menyerah, tetap hidup, tetapi menanggung malu, kehinaan dan kekalahan.
 
== Pada Media Populer ==
* Pada permainan komputer [[Age of Empires II: The Age of Kings|Age of Empires II]] ekspansi keempat ''Rise of Rajas'', peristiwa ini dijadikan misi ke-5 pada kampanye [[Gajah mada]] berjudul ''<nowiki/>'The Pasunda Bubat Tragedy'''. Pemain bertindak sebagai pasukan Gajah Mada untuk menagalahkan pasukan [[Kerajaan Sunda Galuh|kerajaan Sunda]] yang bertahan di lapangan Bubat. Setelah misi berakhir dicertakan karir Gajah Mada sebagai mahapatih berakhir dan Gajah Mada menyesal untuk lebih meuruti nasfsunya menggenapkan [[Sumpah Palapa]] dengan cara licik hingga melawan perintah Raja [[Hayam Wuruk]].<ref>{{Cite news|url=http://ageofempires.wikia.com/wiki/The_Pasunda_Bubat_Tragedy|title=The Pasunda Bubat Tragedy|newspaper=Age of Empires Series Wiki|language=en|access-date=2017-01-19}}</ref>
 
==Referensi==
Baris 59 ⟶ 62:
 
==Bacaan lanjutan==
* R. Kusmen Karhiwikarta,"The History of Pasundan",Sesehuh Beung Keutan Sunda,1964.
* [[Yoseph Iskandar]], "Perang Bubat", Naskah bersambung Majalah Mangle, Bandung, 1987.
* Masatoshi Iguchi, 'Java Essay: The History and Culture of a Southern Country', Troubador Publishing Ltd,2015.
 
== Lihat pula ==