Ibrahim: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 96:
Inilah daya logika yang Allah karuniakan untuk nabi Ibrahim sehingga ia menolak agama penyembahan langit yang sedang dipercayai kaumnya. Ibrahim pun menyadari bahwa Yang Mengendalikan bulan, bintang, matahari, siang dan malam; juga Yang Menciptakan seluruh makhluk di bumi adalah Tuhan yang sebenarnya.<ref>Surah Al-A'raf : 54, Ibrahim : 33, An-Nahl : 12, Luqman : 20, Fatir : 13, Al-Jatsiyah : 13</ref>
 
=== Berdakwah kepada ayah kandungnyaAngkatnya ( Paman ) ===
Ibrahim menganggap bahwa kewajiban pertama yang harus ia lakukan sebelum berdakwah kepada orang lain ialah terlebih dahulu menyadarkan Azar, [[ayah|ayah kandungnyaAngkat ( Paman )]], sebagai orang yang terdekat kepadanya, juga sebagai peringatan untuk sang ayah bahwa tindakan menyembah berhala-berhala merupakan perbuatan sesat yang setara dengan kemusyrikan. Selain itu, Ibrahim menganggap bahwa sikap berbakti kepada sang ayah mewajibkan dirinya untuk memberi penerangan supaya menyingkirkan kepercayaan sesat, sehingga sang ayah mengikutinya dalam beriman kepada [[Allah]], Yang Maha Kuasa.<ref>Surah Al-Ankabut: 8</ref>
 
Dengan sikap yang sopan dan adab yang patut ditunjukkan oleh seorang anak terhadap orang tua serta melalui ucapan yang halus, Ibrahim datang kepada ayahnyaayah angkatnya menyampaikan bahwa Allah telah mengutus ia sebagai [[nabi]] dan [[rasul]]; serta telah diilhamkan dengan ilmu dan risalah yang tidak dimiliki oleh sang ayah angkatnya. Ibrahim mulai berbicara secara lemah lembut kepada ayahnyaayah angkatnya, kemudian bertanya apakah gerangan yang menjadi penyebab untuk menyembah berhala sebagaimana yang diperbuat kaumnya, walaupun berhala-berhala itu tidak dapat mengaruniakan nasib baik untuk para penyembahnya, tidak pula dapat mencegah nasib buruk. Diterangkan pula kepada ayahnya bahwa penyembahan berhala merupakan semata-mata ajaran setan yang memang menjadi musuh umat manusia sejak Adam diturunkan ke bumi. Ia mengajak kepada ayahnya supaya merenungkan dan memikirkan nasihat beserta seruan untuk meninggalkan berhala-berhala, supaya sang ayah menyembah Allah yang telah menciptakan umat manusia beserta semua makhluk hidup lain, juga yang mengaruniakan untuk mereka, rezeki beserta kenikmatan hidup, serta yang telah mempercayakan bumi beserta segala isinya kepada umat manusia.<ref>Surah Al-Baqarah: 30</ref>
 
=== Peringatan terhadap para penyembah berhala ===