Sun Tzu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Poedupin85 (bicara | kontrib) Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Sun Tzu" |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 11:
Satu dari banyaknya cerita tentang Sun Tzu didapat dari Sima Qian. Sebelum mempekerjakan Sun Tzu, Raja Wu ingin menguji kemampuannya untuk melatih dengan memintanya melatih selir-selirnya yang berjumlah 180 orang untuk dijadikan tentara. Sun Tzu membagi mereka menjadi dua kelompok dan menunjuk dua selir kesayangan raja untuk memimpin masing-masing kelompok atau disebut jenderal. Saat Sun Tzu memerintahkan para selir menghadap ke kanan, mereka tertawa. Sebagai respon dari hal itu, Sun Tzu mengatakan bahwa para jenderal dalam hal ini bertanggung jawab untuk memastikan bahwa para tentara memahami perintah yang diberikan pada mereka. Kemudian, dia mengulangi perintah itu lagi dan sekali lagi para selir tertawa. Sun Tzu kemudian memerintahkan eksekusi terhadap dua selir favorit raja, meskipun raja melakukan protes. Dia menjelaskan bahwa jika para jenderal mengerti apa yang diperintahkan, tetapi tidak mematuhinya, hal itu adalah jelas kesalahan pemimpinnya. Sun Tzu juga mengatakan bahwa saat seorang jenderal ditunjuk, maka itu adalah tugasnya untuk melaksanakan misi yang telah diberikan, meskipun raja melakukan protes. Setelah kedua selir tersebut dibunuh, masing-masing kelompok digantikan pemimpin baru. Setelahnya, kedua kelompok itu melakukan setiap manuver yang diperintahkan dengan sempurna karena mereka sangat menyadari konsekuensi dari tindakan cerobah yang telah dilakukan.<ref name="bradford134">[[Sun Tzu#CITEREFBradford2000|Bradford 2000]]<span>, pp.</span> <span>134–135</span>.</ref>
Sima Qian menegaskan bahwa setelahnya Sun Tzu membuktikan bahwa teorinya bekerja sangan efektif dalam medan perang (contohnya dalam [[Perang Boju]]). Sun Tzu memiliki karir yang sukses di militer dan menulis ''The Art of War'' berdasarkan pengalaman dan keahliannya yang teruji. Bagaimanapun, dalam Zuozhuan, sebuah teks sejarah yang ada sebelum ''Records of Grand Historian'', lebih memberikan penjelasan detail mengenai [[
[[Category:CS1 Chinese-language sources (zh)|Category:CS1 Chinese-language sources (zh)]]▼
.</ref>
Baris 18 ⟶ 17:
Dimulai sekitar abad ke-12, beberapa ahli mulai meragukan keberadaan historis Sun Tzu, utamanya karena dia tidak disebutkan dalam Sejarah Klasik ''The Commentary of Zuo'' (Zuo zhuan 左傳), yang menyebutkan tokoh-tokoh penting dari [[Periode Musim Semi dan Gugur]]. {{Sfnp|Gawlikowski|Loewe|1993|p=447}} Nama “Sun Wu” (孫武) tidak muncul dalam teks apapun sebelum ''Records of the Grand Historian'', {{Sfnp|Mair|2007|p=9}} dan mungkin namanya adalah sebuah julukan deskriptif yang dibuat-buat dan memiliki arti “Prajurit Buronan”: Nama “Sun” dapat diartikan sebagai ‘buronan’ (xùn 遜), sementara “Wu” adalah kebijaksanaan Cina Kuno dari “Beladiri, gagah berani” (wǔ 武), yang berhubungan dengan peran Sunzi sebagai kembaran ([[doppelgänger]]) pahlawan dalam cerita [[Wu Zixu]]. <ref>Mair, Victor H. (2007). </ref> Para skeptis mengutip ketidakakuratan sejarah yang memungkinkan dan anakronisme dalam teks, menyimpulkan bahwa buku itu sebenarnya merupakan kompilasi dari penulis yang berbeda dan strategi-strategi militer. Hubungan dari para penulis ''The Art of War'' bervariasi antara para ahli, orang-orang dan gerakan-gerakan sosial yang ada, termasuk Sun; sarjana dari Negara Chu yaitu [[Wu Zixu]]; seorang penulis anonim; sebuah sekolah teori di Negeri Qi atau Negeri Wu; [[Sun Bin]]; dan lain-lain.<ref>[[Sun Tzu#CITEREFSawyer2005|Sawyer 2005]]<span>, pp.</span> <span>34–35</span>.</ref> Tidak seperti Sun Wu, Sun Bin tampaknya adalah seseorang yang sungguh ada dan merupakan penguasa yang sebenarnya dalam urusan militer. Dia mungkin telah menjadi inspirasi bagi terciptanya tokoh sejarah "Sunzi" melalui bentuk [[euhemerisme]].<ref>Mair, Victor H. (2007). </ref> Nama Sun Wu selanjutnya muncul pada sumber selanjutnya ''Records of the Grand Historian'' (Shiji 史記) dan Wu Yue chunqiu.<ref>[[Sun Tzu#CITEREFSawyer2007|Sawyer 2007]]<span>, pp.</span> <span>176-177</span>.</ref> Satu-satunya pertarungan bersejarah yang dikaitkan pada Sun Tzu yaitu Perang Boju, tidak memiliki catatan pertarungan dirinya.<ref name="Daryl"><cite class="citation web">Worthington, Daryl. </cite></ref>
Munculnya fitur dari ''The Art of War'' dalam teks-teks sejarah lainnya dianggap bukti kesejarahan tentang keberadaannya dan bukti karya penulisannya. Konsep strategi tertentu seperti klasifikasi medan (peperangan) dikaitkan dengan Sun Tzu. Penggunaannya (konsep strategi Sun Tzu)
Para skeptis mengidentifikasi masalah dengan sudut pandang tradisionalis ke sudut pandang anakronisme dalam ''The Art of War'' termasuk mengidentifikasi istilah, teknologi (seperti busur anakronistik dan kavaleri yang tidak disebutkan), ide-ide filosofis, peristiwa, dan teknik militer yang tidak seharusnya tersedia untuk Sun Wu<ref>Yang, Sang. </ref><ref name="Asian History"><cite class="citation web">Szczepanski, Kallie. </cite></ref> Selain itu, tidak ada catatan sejarah mengenai seorang jenderal profesional selama [[Zaman Musim Semi dan Gugur]]; ini hanyalah bagian dari [[Periode Negara Perang]], sehingga masih ada keraguan mengenai pangkat dan keahlian militer Sun Tzu. <ref name="Asian History"><cite class="citation web">Szczepanski, Kallie. </cite></ref> Hal ini menyebabkan banyak kebingungan tentang kapan ''The Art of War'' benar-benar ditulis. Pandangan tradisional pertama menyatakan bahwa The Art of War ditulis pada 512 SM oleh Sun Wu, yang aktif selama tahun-tahun terakhir [[Periode Musim Semi dan Gugur]] (c. 722-481 BC). Pandangan kedua, sebagaimana yang dikemukakan oleh para sarjana seperti Samuel Griffith, menempatkan ''The Art of War'' selama masa pertengahan hingga akhir [[Periode Negara Perang]] (c. 481-221 BC). Akhirnya, aliran ketiga mengklaim bahwa teks bambu tersebut diterbitkan pada paruh terakhir abad 5 SM; hal ini didasarkan pada bagaimana penganutnya menafsirkan slip bambu yang ditemukan di Yin-ch'ueh-shan pada tahun 1972 AD.<ref><cite class="citation web">Morrow, Nicholas. </cite></ref>
Baris 35 ⟶ 34:
Pada 10 April 1972, Makam Yinqueshan Han secara tidak sengaja ditemukan oleh pekerja konstruksi di [[Shandong]]. <ref name="shandong"><cite class="citation">[http://www.sdwenbo.com/art.asp?id=26&type=6 ''Yinqueshan Han Bamboo Slips''] (in Chinese), Shandong Provincial Museum, 24 April 2008</cite><span class="Z3988" title="ctx_ver=Z39.88-2004&rfr_id=info%3Asid%2Fen.wiki-indonesia.club%3ASun+Tzu&rft.btitle=Yinqueshan+Han+Bamboo+Slips&rft.date=2008-04-24&rft.genre=book&rft_id=http%3A%2F%2Fwww.sdwenbo.com%2Fart.asp%3Fid%3D26%26type%3D6&rft.pub=Shandong+Provincial+Museum&rft_val_fmt=info%3Aofi%2Ffmt%3Akev%3Amtx%3Abook"> </span>
[[Category:CS1 Chinese-language sources (zh)|Category:CS1 Chinese-language sources (zh)]]▼
.</ref><ref name="Clements"><cite class="citation" id="CITEREFClements2012">Clements, Jonathan (21 June 2012), ''The Art of War: A New Translation'', Constable & Robinson Ltd, pp. 77–78, [[ISBN]] 978-1-78033-131-7</cite><cite class="citation" id="CITEREFClements2012"></cite><span class="Z3988" title="ctx_ver=Z39.88-2004&rfr_id=info%3Asid%2Fen.wiki-indonesia.club%3ASun+Tzu&rft.aufirst=Jonathan&rft.aulast=Clements&rft.btitle=The+Art+of+War%3A+A+New+Translation&rft.date=2012-06-21&rft.genre=book&rft.isbn=978-1-78033-131-7&rft.pages=77-78&rft.pub=Constable+%26+Robinson+Ltd&rft_val_fmt=info%3Aofi%2Ffmt%3Akev%3Amtx%3Abook"> </span>.</ref> Para ahli menemukan sebuah koleksi naskah kuno yang ditulis pada slip bambu yang ternyata masih terawat dengan baik. Diantara temuan tersebut terdapat ''The Art of War'' dan Metode Militer Sun Bin.<ref name="Clements"><cite class="citation" id="CITEREFClements2012">Clements, Jonathan (21 June 2012), ''The Art of War: A New Translation'', Constable & Robinson Ltd, pp. 77–78, [[ISBN]] 978-1-78033-131-7</cite><cite class="citation" id="CITEREFClements2012"></cite><span class="Z3988" title="ctx_ver=Z39.88-2004&rfr_id=info%3Asid%2Fen.wiki-indonesia.club%3ASun+Tzu&rft.aufirst=Jonathan&rft.aulast=Clements&rft.btitle=The+Art+of+War%3A+A+New+Translation&rft.date=2012-06-21&rft.genre=book&rft.isbn=978-1-78033-131-7&rft.pages=77-78&rft.pub=Constable+%26+Robinson+Ltd&rft_val_fmt=info%3Aofi%2Ffmt%3Akev%3Amtx%3Abook"> </span>.</ref> Meskipun [[bibliografi]] [[Dinasti Han]] menyatakan bahwa publikasi terakhir yang masih ada diteruskan dan ditulis oleh seorang keturunan Sun, publikasi itu telah hilang. Ditemukannya karya [[Sun Bin]] dianggap sebagai momen penting oleh para sarjana, baik karena hubungan [[Sun Bin]] ke Sun Tzu dan karena penambahan pekerjaan pada pemikiran militer di akhir zaman kuno Cina.<ref>朱文章(Sydney Wen-Jang Chu) ; 李承禹(Cheng-Yu Lee) ''Just another Masterpiece: the Differences between Sun Tzu's the Art of War and Sun Bin's the Art of War''. http://www.airitilibrary.com/Publication/alDetailedMesh?docid=P20121108003-201301-201302010022-201302010022-59-73</ref> Penemuan tersebut secara keseluruhan, sangat signifikan dalam menambah pengetahuan mengenai teori militer yang dibuat pada [[Periode Negara Perang]]. Risalah Sun Bin adalah satu-satunya teks militer yang selamat dari [[Periode Negara Perang]] dan ditemukan pada abad kedua puluh serta memiliki kemiripan dengan ''The Art of War'' jika dibandingkan dengan teks yang lain.
Baris 49 ⟶ 47:
Retorika Taois adalah sebuah komponen yang tergabung ke dalam ''The Art of War''. Menurut Steven C. Combs dalam ''"Sun-zi and the Art of War: The Rhetoric of Parsimony"''<ref name="Combs 276–294"><cite class="citation journal">Combs, Steven C. (August 2000). </cite></ref> ", medan peperangan "digunakan sebagai metafora untuk retorika, dan bahwa keduanya secara filosofis didasarkan pada seni."<ref name="Combs 276–294"><cite class="citation journal">Combs, Steven C. (August 2000). </cite></ref> Combs menulis "Medan peperangan dianalogikan sebagai persuasi, sebagai (bentuk) pertempuran antara hati dan pikiran."<ref name="Combs 276–294"><cite class="citation journal">Combs, Steven C. (August 2000). </cite></ref> Penerapan strategi ''The Art of War'' sepanjang sejarah dikaitkan dengan retorika filosofisnya. [[Taoisme]] adalah prinsip utama dalam ''The Art of War''. Combs membandingkan Taois Cina kuno hingga ke retorika [[Aristoteles]] tradisional, terutama untuk perbedaannya dalam hal persuasi. Retorika Taois dalam strategi medan perang ''The Art of War'' digambarkan sebagai "damai dan pasif, mendukung keheningan selama berbicara.”<ref name="Combs 276–294"><cite class="citation journal">Combs, Steven C. (August 2000). </cite></ref> Bentuk komunikasi ini adalah bentuk kekikiran. Sifat pelit, yang sangat ditekankan dalam ''The Art of Wa''r sebagai cara menghindari konfrontasi dan menjadi sosok spiritual dengan alam, membentuk prinsip-prinsip dasar [[Taoisme]].<ref><cite class="citation journal">Galvany, Albert (October 2011). </cite></ref>
Mark McNeilly dalam ''Sun Tzu and The Art Modern Warfare'' menulis bahwa interpretasi modern dari Sun dan peran pentingya sepanjang sejarah Cina sangat penting dalam memahami dorongan China untuk menjadi negara adidaya di abad kedua puluh satu. Para sarjana Cina modern secara eksplisit mengandalkan pelajaran strategis sejarah dan ''The Art of War ''dalam mengembangkan teori mereka, (Para sarjana) melihat hubungan langsung antara perjuangan modern mereka dan orang-orang Cina pada masa
Pada tahun 2008, produser [[Zhang Jizhong]] mengadaptasi kisah hidup Sun Tzu untuk dijadikan
[[Category:CS1 Chinese-language sources (zh)|Category:CS1 Chinese-language sources (zh)]]▼
.</ref>
Baris 58 ⟶ 55:
<div class="reflist references-column-width" style="-moz-column-width: 30em; list-style-type: decimal;">
<references /></div>
[[Kategori:Kematian 496 SM]]
[[Kategori:Realis politik]]
|