Aleta Baun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
DeviAyu (bicara | kontrib)
DeviAyu (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 12:
Puncaknya adalah di tahun 2006 Aleta Baun berhasil menggalang dukungan ratusan penduduk desa,
dimana 150 wanita menenun di depan pintu tambang dan menduduki bukit Anjaf dan bukit Nausus di kaki Gunung selama satu tahun. Kaum pria
membantu dengan mengasuh anak, memasak, dan mengirim makanan pada kaum wanita yang terus menenun menghalangi penambang.<ref name=":0" /> Atas desakan masyarakat di dalam dan di luar negeri yang mendukung para wanita penenun, penambangan akhirnya dihentikan pada tahun 2007 dan pada tahun 2010. Mereka secara resmi menarik diri dari lokasi.

Baun melanjutkan perlawanannya untuk proyek - proyek penambangan yang dijadwalkan untuk
terjadi di bagian barat Nusa Tenggara Timur, salah satu upayanya adalah memetakan hutan - hutan tradisional sebagai bagian dari pengakuan untuk
hak-hak wilayah oleh masyarakat adat dan mempertahankan tanah dari eksploitasi tambang, minyak, dan gas disamping perkebunan komersil.<ref name=":0" /> Ia
juga memimpin upaya mengamankan dan menanam kembali hutan yang rusak oleh aktivitas penambangan dan menyerukan kemandirian ekonomi
menggunakan pengetahuan lokal yang berfokus pada penanaman berkelanjutan dan penjualan kerajinan tangan lokal.