Hadramaut: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ral-amosh (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ral-amosh (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 9:
Di Hadramaut juga tersebar ribuan keturunan Rasulullah yang berhijrah dari Makkah, dalam tujuan menghindari kekacauan yang ada di Makkah dan Madinah karena kaum Qaramitha yang ekstrem. Semula tanah Hadramaut penuh dengan kaum [[Khawarij]] dan Syi'ah Zaidiyyah, tetapi berkat dakwah para [[sayyid]] yang berhijrah ke Hadramaut, para [[Khawarij]] berputar haluan ke madzhab Sunni Syafi'i. Keturunan Rasulullah di Hadramaut biasanya adalah keturunan Sayyidina Husein yang melewati jalur nasab Sayyid 'Alawi bin Ubaidillah bin Ahmad al Muhajir ila Allah bin Isa ar-Rumi bin Muhammad an-Naqib bin Ali al-Uraidhi al Huseini disebut Bani 'Alawi ([[Ba'alawi]]) atau [[Alawiyyin]]. Dan mereka, banyak yang berhijrah ke Nusantara.
 
Kebanyakan dari mereka berdagang dengan mengikuti arah angin barat dan timur. Hal inilah yang memaksa mereka menunggu selama beberapa bulan sebelum mereka kembali ke kampung halaman mereka. Selama masa penungguan inilah interaksi antara mereka dengan penduduk asli terjadi. Sebagian di antara para pedagang itu berdakwah dan juga menikahi gadis-gadis pribumi dan kebanyakan dari mereka menetap di sana. test lol
 
Sebagian besar kaum keturunan [[Bangsa Arab|Arab]] di [[Indonesia]] umumnya berasal dari wilayah ini. Ini dapat ditelusuri dari nama-nama marga mereka, seperti ''Al Amri'', ''Alaydrous'', ''Badjubier'', ''[[Bawazier]]'', ''[[Al Khered]]'', ''[[Al Kaff]]'', ''Al Attas'', ''Al Kathiri'', ''Bin zagr'', ''[[Bin Abdat]]'', ''Sungkar'', ''Al Habsyi'', dan lain sebagainya.