Langgur: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 44:
===Perang Dunia II===
Jepang mendarat di Tual secara mengejutkan tatkala fajar menyingsing pada 30 Juli 1942, bersamaan waktunya dengan pendaratan yang mereka lakukan di [[Dobo]], [[Larat]], dan [[Saumlaki]].<ref> Steenbrink, Karel, ''Catholics in Indonesia, 1808-1942: A Documented History. Jilid 2: The Spectacular Growth of a Self Confident Minority, 1903-1942''; Koninklijke Brill NV, Leiden, 14 Mei 2014.[https://books.google.co.id/books?id=bc5gAAAAQBAJ&pg=PA195&dq=A+History+of+Christianity+in+Indonesia+langgur&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwiapaut9_fQAhWLRo8KHczwCogQ6AEIHjAB#v=snippet&q=langgur&f=false] hal. 228-229</ref> Menurut seorang narasumber Belanda, Asisten Residen J. Veeken, Jepang datang atas undangan orang-orang Muslim dari kampung Langiar Fer di [[Pulau Kei Besar]]. Setelah pendaratan tentara Jepang di Ambon, Pemerintah Belanda menghukum mati Wakil Raja Langiar Fer, Haji Abdul Manaf, dan seorang warganya yang bernama Abubakar
Pada hari pendaratan mereka, tentara Jepang menghukum mati beberapa misionaris Eropa, dan memenjarakan sisanya. Seluruh langgur dibumihanguskan.
==Lihat pula==
|