Hagia Sofia, Istanbul: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sejarah mengenai pemerkosaan dan penjarahan tidak dilakukan oleh prajurit Sultan Mahmed II dan ini merupakan fitnah besar, Karena pasukan beliau adalah sebaik-baiknya pasukan pada masa itu.
Tag: VisualEditor menghilangkan referensi [ * ]
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 97:
| year = 1965
| page=145
| isbn =0-521-39832-0}}</ref><ref name="Nicol_a_1">Nicol, Donald M. ''The End of the Byzantine Empire''. London: Edward Arnold Publishers, 1979, p. 88.</ref> Hagia Sophia tidak dikecualikan dari penjarahan, dan menjadi titik fokusnya karena para penakluk meyakini bahwa di tempat itu mengandung harta terbesar dari seluruh kota.<ref name="Nicol_a_2">Nicol. ''The End of the Byzantine Empire'', p. 90.</ref> Tidak lama sesudah pertahanan kota runtuh, para penjarah bergerak menuju Hagia Sophia dan mendobrak pintunya.<ref Imam-imamname="Runciman_2">Runciman. terus''The melakukanFall ritualof KristenConstantinople'', sampaip. dihentikan147.</ref> olehSepanjang parapengepungan, penaklukjamaah sedang berpartisipasi dalam Doa dan Liturgi Kudus di Hagia Sophia, dan gereja menjadi salah satu tempat perlindungan bagi banyak dari mereka yang tidak mampu berkontribusi dalam mempertahankan kota, seperti perempuan, anak-anak, dan orang tua.<ref name="Runciman_2Runciman_3">Runciman. ''The Fall of Constantinople'', pp. 133–134.</ref><ref name="Nicol_b_1">Nicol, Donald M. ''The Last Centuries of Byzantium 1261–1453''. Cambridge: Cambridge University Press, 1972, p. 147389.</ref> Karena terjebak di dalam gereja, jemaah dan para pengungsi menjadi sasaran para penakluk. Bangunan itu dinodai dan dijarah, dan penghuninya diperbudak, dicabuli atau dibunuh;<ref name="Nicol_a_2"/> orang-orang tua dan lemah dibunuh, perempuan dan anak-anak gadis diperkosa, yang lain dibelenggu dan dijual sebagai budak.<ref name="Runciman_2"/> Imam-imam terus melakukan ritual Kristen sampai dihentikan oleh para penakluk.<ref name="Runciman_2"/> Ketika Sultan dan anak buahnya memasuki gereja, ia menegaskan bahwa bangunan itu harus sekaligus diubah menjadi masjid. Salah seorang [[ulama]] kemudian naik ke mimbar dan membacakan [[Syahadat]].<ref name="mw91"/><ref name="Runciman_5">Runciman. ''The Fall of Constantinople'', p. 149.</ref>
 
Pada hari ketiga penaklukan, Mehmed II memerintahkan agar penjarahan dihentikan dan mengirimkan pasukannya kembali ke luar dinding kota.<ref name="The Fall of Constantinople" /> Sejarawan Bizantium [[:en:George Sphrantzes|George Sphrantzes]], yang bekerja di istana pada masa tiga Kaisar Romawi Timur terakhir (Manouel II, John VIII, dan Konstantinus XI), menjadi saksi mata jatuhnya Konstantinopel pada 1453, menjadi budak Utsmani namun dibebaskan tidak lama kemudian,<ref>Nevra Necipoğlu, ''Byzantium Between the Ottomans and the Latins'' (2009), p. 9</ref> menjelaskan tindakan sultan pada hari ketiga tersebut:<ref>George Sphrantzes. ''The Fall of the [[Byzantine Empire]]: A Chronicle by George Sphrantzes 1401–1477''. Translated by Marios Philippides. [[University of Massachusetts Press]], 1980. ISBN 978-0-87023-290-9.</ref><ref>[[Michael Critobulus|Kritovoulos]] (or Kritoboulos). ''History of Mehmed the Conqueror''. Translated by Charles T. Riggs. Greenwood Press Reprint, 1970. ISBN 978-0-8371-3119-1.</ref><!-- there was a ref to p.133, but it is not clear which edition of which book (Sphrantzes or Kritovoulos) it referred to-->