Sepeninggal Trenggana, selain Sunan Prawoto terdapat dua orangseorang lagi tokoh kuat, yaitu [[Arya Penangsang]] bupatiadipati Jipang danyang [[Hadiwijaya]]tak bupati [[Pajang]]. Masing-masinglain adalah keponakan dan menantu Trenggana.
[[Arya Penangsang]] adalah putra Pangeran Sekar Sedaalias ingRaden LepenKikin yangatau mendapat dukungan dari gurunya, yaitu [[Sunan Kudus]] untuk merebut takhta [[Demak]]Surowiyoto. Pada tahun 1549 iaseorang pengikut mengirimsetia anakArya buahnyaPenangsang yang bernama Rangkud untuk membalas kematian ayahnya. Menurut [[Babad Tanah Jawi]],{{cn}} pada suatu malam Rangkud berhasil menyusup ke dalam kamar tidur Sunan Prawoto. Sunan mengakui kesalahannya telah membunuh Pangeran Seda LepenSekar. Ia rela dihukum mati asalkan keluarganya diampuni. Rangkud setuju, lalu menikam dada Sunan Prawoto yang pasrah tanpa perlawanan sampai tembus. Ternyata istri SunanPrawoto yang sedang berlindung di balik punggungnya ikut tewas pula. Melihat istrinya meninggal, Sunan Prawoto marah dan sempat membunuh Rangkud dengan sisa-sisa tenaganya.
Pada tahun 1549 itu pula1554, Aryo Penangsang berhasil dibunuh oleh [[Sutawijaya|Danang Sutawijaya]] atas siasat dari [[Ki Juru Martani]].
Sunan Prawoto meninggalkan seorang putra yang masih kecil bernama [[Arya Pangiri]], yang kemudian diasuh bibinya, yaitu [[Ratu Kalinyamat]] dari [[Jepara]]. Setelah dewasa, [[Arya Pangiri]] menjadi menantu [[Hadiwijaya]], raja [[Pajang]], dan diangkat sebagai bupati [[Demak]].
Menurut kronik Cina Kuil Sam Po Kong, Ja Tik Su melantik seorang putera dari Mukming/Raden Mukmin sebagai rajaBupati Demak sepeninggal Mukming/Raden Mukmin.