Buruan, Blahbatuh, Gianyar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 24:
Lokasi pura ini cukup mudah dicapai. Dia berada di lingkungan Banjar Kutri, Buruan di samping jalan utama menuju Blahbatuh, Gianyar. Pura ini terlihat dari luar seperti pura-pura di Bali pada umumnya. Namun, yang unik adalah pada bagian mandala utama terdapat bukit yang diselimuti hutan kecil. Pada puncaknya itulah distanakan arca ''''Durga Mahisamardini Astabuja''''.
 
Pura ini berawal dan berkembang sebagai sebuah kahyangan jagat dari pemerintahan ''Sri Kesari Warmadewa, Ugrasena, Tabanendra, Jayasingha, Mahadewi, Udayana''. Pada saat pemerintahan Udayana, beliau ditemani permaisuri ''Gunapria Dharmapatni''. Maka dari itu disebut sebagai raja sejoli. Beliau berkuasa sekitar abad ke 10. Kekuasaan kerajaan Bali pada saat itu hingga mencapai Timor Timur. Demikian ditambahkan Ketut Windra. Prasasti yang mendukung keberadaan pura ini adalah Prasasti Peguyangan, Tengkulak, Trunyan, Prangsada, dsb.
 
Dalam prasasti Prangsada disebutkan: Sang Ari Anak Wungsu, Kunang Sira Sang Ibu Murwa Sira Mantuking Suryatmaka Dinarma Sira Ring Candi Ibu yang artinya Prabu Anak Wungsu meyakini ibunya Ratu Mahendradatta Udayana setelah wafat kembali ke inti Surya yaitu Wisnu, bersatu beliau secara simbol (Arcanam) di tempat pemujaan beliau (Candi Burwan).