Tari Dero: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
I Gde Evander (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
I Gde Evander (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
Tarian Dero adalah sebuah tarian yang dilakukan lebih dari satu orang atau dilakukan secara bersama-sama dimana tarian ini melambangkan sukacita atau kebahagiaan serta ungkapan rasa syukur kepada Tuhan. Tarian Dero atau Madero berasal dari Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Tarian ini merupakan salah satu tradisi masyarakat Suku Pamona yang masih dipertahankan hingga sekarang. Tarian ini cukup sederhana dan biasanya dilakukan didaerah atau lapangan yang luas.
 
== Se<bjarahSejarah ==
<br />
Tari Dero merupakan tarian yang berasal dari Suku Pamona. Bagi masyarakat Suku Pamona, tarian ini dilakukan sebagai bagian dari pesta adat, upacara adat, pesta panen raya, ungkapan rasa syukur, dan kebahagiaan masyarakat kepada Tuhan atas semua hal yang telah diberikan kepada mereka. Selain sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan, masyarakat Suku Pamona juga menganggap bahwa tarian Dero merupakan wujud kerukunan dan persahabatan serta sebagai kesempatan untuk mencari pasangan hidup. Tarian ini juga dianggap sebagai pemersatu masyarakat Suku Pamona karena dalam tarian ini semua orang dari berbagai latar belakang baik miskin maupun kaya adalah sama.
Baris 9:
Pada gerakan tarian Dero, semua orang harus saling berpegangan tangan dan bergoyang. Namun, tarian yang sebenarnya tidak saling berpegangan tangan. Tradisi berpegangan tangan sendiri berawal dari jaman penjajahan Jepang sebagai hiburan mereka. Pada awalnya tarian Dero hanya dilakukan didalam Lobo yang merupakan pusat ibadah masyarakat Suku Pamona sebelum masuk agama Kristen. Mulanya, tarian Dero dilakukan ketika pasukan perang pulang dari Pengayauan (penggal kepala). Hal ini dilakukan karena kepercayaan masyarakat Suku Pamona yaitu apabila terjadi musibah seperti panen gagal atau ada anggota masyarakat yang meninggal, maka mereka harus mencari tengkorak kepala manusia sebagai penolak Bala (pembawa sial) lalu tengkorak yang didapatkan dari hasil Pengayauan diletakan di tengah Lobo lalu ditarikan oleh masyarakat secara melingkar dengan sebuah gerakan tarian yang disebut Dero.
 
== Alat <br />Musik ==
<br />
Dalam pertunjukan tarian Dero diiringi oelh musik tradisional Nggongi dan Ganda. Terdapat juga pengiring vokal Tari Dero yang bertugas untuk menyanyikan syair atau sebuah pantun. Namun, seiring dengan perkembangan jaman alat musik yang digunakanpun tidak harus Nggongi atau Ganda. Alat musik moderen seperti Organ Tunggal juga bisa menjadi pengiring Tarian Dero.
 
== Refe<br />rensiReferensi ==
<br />
* [http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/885/tarian-dero-atau-madero Tarian Dero Atau Madero ] diakses pada 21 Desember 2016