Apem: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
AWG97 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Cun Cun (bicara | kontrib)
Menolak perubahan teks terakhir (oleh AWG97) dan mengembalikan revisi 11702734 oleh AABot
Baris 2:
 
== Sejarah dan tradisi ==
Menurut legenda, kue ini dibawa Ki Ageng Gribig yang merupakan keturunan Prabu Brawijaya kembali dari perjalanannya dari tanah suci Hindu ([[India]]). Ia membawa oleh-oleh 3 buah makanan dari sana. Namun karena terlalu sedikit, kue apem ini dibuat ulang oleh istrinya. Setelah jadi, kue-kue ini kemudian disebarkan kepada penduduk setempat. Pada penduduk yang berebutan mendapatkannya Ki Ageng Gribig meneriakkan kata “yaqowiyu” yang artinya “Tuhan berilah kekuatan.”<ref name=sejarahapem>[http://agrojateng.info/peta-industri-ikm/komoditi/makanan-tradisional/119-berbahan-tepung/120-industri-kue-apem.html ''Industri Kue Apem''.] Diakses dari situs Agro Jateng pada 20 Agustus 2014</ref>
 
Makanan ini kemudian dikenal oleh masyarakat sebagai kue apem, yakni berasal dari saduran bahasa arab “affan” yang bermakna ampunan. Tujuannya adalah agar masyarakat juga terdorong selalu memohon ampunan kepada Sang Pencipta. Lambat laun kebiasaan ‘membagi-bagikan’ kue apem ini berlanjut pada acara-acara selamatan menjelang Ramadhan.<ref name=sejarahapem/>