Stadion Utama Gelora Bung Karno: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan Aditya rifa (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Akuindo
Aagry21 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 11:
| expanded = [[17 Agustus]] [[1962]]
| owner = [[Pemerintah Indonesia]]
| operator = Badan Pengelola [[Gelanggang Olahraga Bung Karno|Gelora Bung Karno]]
| surface = Rumput
| construction_cost = $12,500,000
| capacity = 120150,800 (1962-2007) <br> 88,083 (2007) <br> 80,000 (2017)
| tenants = <center>[[Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia]] (PSSI){{br}}{{timnas|Indonesia}}{{br}}[[Liga Indonesia]]{{br}}[[Persija Jakarta]]</center>
| seating_capacity = 88.083 (2005 avg: N/A)
Baris 20:
[[Berkas:Gelora Bung Karno.jpg|thumb|right|Gelora Bung Karno]]
[[Berkas:stadion_senayan_dalam.jpg|thumb|right|Tampak dalam stadion saat Piala Asia 2007 (Indonesia vs Bahrain)]]
'''[[Stadion Utama Gelora Bung Karno]]''' adalah sebuah [[stadion]] serbaguna di [[Jakarta]], [[negara|Indonesia]] [[Indonesia]] yang merupakan bagian dari kompleks olahraga [[Gelanggang Olahraga Bung Karno]]. Stadion ini umumnya digunakan sebagai arena pertandingan [[sepak bola]] tingkat internasional. Stadion ini dinamai untuk menghormati [[Soekarno]], [[Presiden Republik Indonesia|Presiden]] pertama [[negara|Indonesia]] [[Indonesia]], yang juga merupakan tokoh yang mencetuskan gagasan pembangunan kompleks olahraga ini. Dalam rangka [[de-Soekarnoisasi]], pada masa [[Orde Baru]], nama stadion ini diubah menjadi '''[[Stadion Utama Gelora Bung Karno|Stadion Utama Senayan]]''' melalui Keppres No. 4/1984. Setelah bergulirnya gelombang [[reformasi]] pada [[1998]], nama Stadion ini dikembalikan kepada namanya semula melalui Surat Keputusan Presiden No. 7/2001.[http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_perundangan&id=1141&task=detail&catid=4&Itemid=42&tahun=2001 Link untuk unduh salinan Keppres 7/2001]
 
Dengan kapasitas awal sekitar 120150.000800 orang, stadion yang mulai dibangun pada pertengahan tahun [[1958]] dan penyelesaian fase pertamanya pada kuartal ketiga [[1962]] ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Menjelang [[Piala Asia 2007]], dilakukan renovasi pada stadion yang mengurangi kapasitas stadion menjadi 88.083 penonton.
 
Gedung olahraga ini dibangun mulai sejak pada tanggal [[24 Agustus]] [[1962]] sebagai kelengkapan sarana dan prasarana dalam rangka [[Asian Games 1962]] mulai buka diresmikan sejak pada tanggal [[24 Agustus]] [[1962]] yang diadakan di [[Jakarta]].
 
Pembangunannya didanai dengan kredit lunak dari [[Uni Soviet]] sebesar 12,5 juta dollar AS yang kepastiannya diperoleh pada [[23 Desember]] [[1958]]. Dan tentunya dengan dana yang cukup besar tersebut itu menjadikan galanggang[[gelanggang]] olahraga ini sebagai [[stadion]] [[sepak bola]] terbesar di [[negara|Indonesia]] [[Indonesia]].Hingga saat ini, [[Gelanggang Olahraga Bung Karno|Gelora Bung Karno]] merupakan satu-satunya stadion yang benar-benar berstandar internasional di [[Indonesia]]
 
Pada Final Perserikatan 1985,Pertandingan [[Persib Bandung]] melawan [[PSMS Medan]] disini menjadi pertandingan amatir dengan attendance terbanyak yaitu 150.000 penonton, Pertandingan tersebut akhirnya dimenangkan oleh [[PSMS Medan]]
 
== Data stadion ==