Galai: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 63:
Di kawasan timur Laut Tengah, [[Kekaisaran Romawi Timur|Kekaisaran Bizantium]] disibukkan oleh serbuan-serbuan mendadak dari bangsa Arab Muslim sejak abad ke-7, yang mengakibatkan timbulnya persaingan sengit, penambahan armada, dan pembuatan galai-galai perang yang semakin lama semakin besar ukurannya. Segera sesudah menaklukkan Mesir dan Levant, para pemimpin Arab membuat kapal-kapal yang sangat mirip dengan kapal-kapal [[dromon]] Bizantium dengan bantuan para pembuat kapal [[Koptik]] dari bekas pangkalan-pangkalan laut Bizantium.<ref>Unger (1980), hal. 53–55.</ref> Jelang abad ke-9, pergumulan antara Bizantium dan Arab telah menjadikan kawasan timur Laut Tengah sebagai wilayah tak bertuan bagi aktivitas niaga. Dalam kurun waktu 820-an, [[Kreta]] direbut oleh kaum Muslim Andalusia yang tersingkir dari negerinya setelah gagal memberontak melawan [[Keamiran Kordoba|Emirat Kordoba]], mengubah pulau itu menjadi sebuah pangkalan untuk melancarkan serangan-serangan (menggunakan galai) atas usaha pengapalan barang pihak Kristen sampai dengan pulau itu direbut kembali oleh Bizantium pada 960.<ref>Unger (1980), hal. 96–97</ref>
===Kawasan barat
Di kawasan barat Laut Tengah dan Atlantik, terpecahnya [[Kekaisaran Karoling]] pada penghujung abad ke-9 menghasilkan suatu kurun waktu yang penuh instabilitas. Perompakan dan penyergapan di Laut Tengah meningkat, khususnya yang dilakukan oleh para penyerang Muslim yang merupakan pendatang baru di kawasan itu. Keadaan makin diperburuk dengan kedatangan para penyerang [[Viking]] dari Skandinavia yang menggunakan kapal-[[kapal panjang]], yakni kapal-kapal yang dalam banyak hal sangat dekat dengan galai dari segi rancangan serta pemanfaatannya, dan juga menggunakan taktik-taktik tempur yang sama. Untuk menanggulangi ancaman ini, para pemimpin setempat mulai membuat kapal-kapal dayung berukuran besar, beberapa di antaranya memiliki sampai 30 pasang dayung, yakni kapal-kapal yang lebih besar, lecih cepat, dan berlambung lebih tinggi dari pada kapal-kapal Viking.<ref>Unger (1980), hal. 80</ref> Ekspansi bangsa Skandinavia, termasuk penyerbuan-penyerbuan yang mereka lakukan di Laut Tengah, baik terhadap kaum Muslim Iberia maupun terhadap Konstantinopel, mereda pada pertengahan abad ke-11. Pada waktu itu, stabilitas yang lebih besar dalam lalu-lintas niaga dapat dicapai berkat bangkitnya kerajaan-kerajaan Kristen seperti Perancis, Hongaria, dan Polandia. Sekitar waktu yang sama, bandar-bandar dan negara-negara kota Italia, seperti [[Republik Venesia|Venesia]], [[Republik Pisa|Pisa]], dan [[Kadipaten Amalfi|Amalfi]], bangkit di pinggiran Kekaisaran Bizantium tatkala kekaisaran itu tengah berkutat dengan ancaman-ancaman dari timur.<ref>Unger (1980), hal. 75–76</ref>
|