Garbhagriha: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 22:
==Garbhagriha dalam agama Hindu==
[[Berkas:Garbhagriha(Pattadakal).jpg|thumb|[[Lingga]], lambang [[dewa]] [[Siwa]], dalam garbhagriha di [[Pattadakal]].]]
Dalam seni bina [[Dravida]], garbhagriha dibangun menyerupai miniatur [[wilmana]] dengan tambahan-tambahan khas India selatan, misalnya tembok dalam dan tembok luar bersama-sama membentuk jalur [[parikrama|pradaksina]] mengelilingi garbhagriha. Pintu masuknya disarati dengan hiasan. Garbhagriha dijadikan bangunan terpisah yang jauh lebih sarat lagi hiasannya.<ref name="temple">{{cite web |url=http://www.kalakeralam.com/handicrafts/keralatemples.htm |title=Arsitektur Kuil |publisher= |accessdate=2007-01-24 }}</ref>
|url=http://www.kalakeralam.com/handicrafts/keralatemples.htm
|title=Arsitektur Kuil
|publisher=
|accessdate=2007-01-24
}}</ref>
 
Garbhagriha lebih sering dibangun dalam bentuk [[persegi]] di atas pelataran atau landasan dari batu, lokasinya diperhitungkan sedemikian rupa agar menjadi pusat keseimbangan dan keselarasan karena garbhagriha adalah lambang dari mikrokosmos dari jagad raya. Di tengah-tengahnya disemayamkan arca sesembahan.<ref>{{cite book |first= Binda |last= Thapar |year= 2004 |title= Pengantar Arsitektur India |edition= |publisher= Periplus Editions |location=Singapore |pages= 43 }}</ref>
|first= Binda
|last= Thapar
|year= 2004
|title= Pengantar Arsitektur India
|edition=
|publisher= Periplus Editions
|location=Singapore
|pages= 43
 
Tetapi kadangkala, untuk kuil-kuil yang dibangun bagi dewi-dewi, garbagriha berbentuk [[persegi panjang]]. Misalnya kuil [[Varahi Deula, Chaurasi|Varahi Deula]] di Chaurasi.
Baris 45 ⟶ 32:
[[Pura]] [[Agama Hindu Bali|Hindu Dharma]] di Indonesia, bukanlah tempat peribadatan yang tertutup seperti [[mandir]], tetapi berupa pelataran terbuka berbentuk persegi panjang yang dilingkungi tembok. Pelataran ini kemudian disekat dengan tembok menjadi tiga pelataran yang berbeda fungsi dan derajat kesuciannya. Pelataran depan yang disebut ''jaba pisan'' atau ''nista mandala'', memiliki fungsi yang sama dengan ''ardha-mandapa''. Pelataran tengah yang disebut ''jaba tengah'' atau ''madya mandala'', memiliki fungsi yang sama dengan ''maha-mandapa''. Sementara pelataran dalam yang disebut ''jero'' atau ''utama mandala'' berfungsi sebagai ruang tersuci dari sebuah Pura. Ketiga pelataran terbuka ini menampung sekumpulan bangunan sesuai fungsinya masing-masing. Di pelataran ''utama mandala'' didirikan bangunan ''[[padmasana]]'' yang dan ''[[pelinggih meru]]'' yang mewakili perpaduan garbhagriha dan wilmana di kuil-kuil India.
 
''Krobongan'', ruangbilik keramat di dalam rumah tradisional Jawa{{cite web|url=http://amangkuratprastono.blogspot.co.id/2012/04/krobongan-petanen.html |title=Krobongan (Petanen) |publisher= |accessdate=2017-01-09 }}<ref/>, lazimnya bertempat di tengah-tengah bagian terdalam dari rumah tinggal, juga memperlihatkan adaptasi lokal atas konsep garbhagriha sebagai titik pusat peribadatan Hindu.
 
==Catatan==