Masjidil Haram: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RusdianaDablang (bicara | kontrib)
RusdianaDablang (bicara | kontrib)
Baris 95:
 
== Arsitektur ==
Secara historis, pembangunan besar-besaran pada masa [[Kesultanan Utsmaniyyah|Turki Utmani]] itu antara lain terjadi pada tahun 979 H/ [[1571]] M ketika Sultan Salim al-Utsmani memugar bangunan masjid secara total dan bangunan ini sebagian tetap ada sampai sekarang dan dikenal secara internasional dengan bangunan [[Utsmaniyyah]].
 
Sebelumnya, Sultan Salim sudah memerintahkan arsitek Turki kenamaan Mimar Sinan untuk merenovasi Masjidil Haram secara keseluruhan, yang kokoh, megah dan artistik. Sinan lalu mengganti atap masjid yang rata dengan kubah, lengkap dengan hiasan kaligrafi di bagian dalamnya. Sinan juga menambah empat pilar penyangga tambahan yang disebut-sebut sebagai rintisan dari bentuk arsitektur masjid-masjid modern.
 
Pada masa ini juga dibuat atap-atap kecil berbentuk kerucut yang masih dapat kita lihat hingga renovasi besar-besaran pada tahun [[2013]]-[[2016]] ini. Bentuk dasar bangunan Masjidil Haram hasil renovasi Kesultanan Utsmaniyyah itulah yang dapat dilihat saat ini. Hanya saja pada bagian utara masjid sudah terbongkar untuk perluasan area [[tawaf]].
 
Pada tahun [[1621]] dan [[1629]], banjir bandang melanda [[Mekkah]] dan sekitarnya, mengakibakan kerusakan pada Masjidil Haram dan [[Kakbah]]. Pada masa kekuasan Sultan [[Murad IV]] tahun [[1629]], Kakbah dibangun kembali dengan batu-batu dari Mekah, sedangkan Masjidil Haram juga mengalami renovasi kembali.
 
Karya Sinan di Masjidil Haram mengesankan jutaan muslim yang setiap tahun berhaji dari tahun ke tahun, sehingga melahirkan jenis baru seni yang kemudian dikenal dengan sebagai [[arsitektur Islam|arsitektur Islami]].
 
Ciri menonjol karya Sinan yang kemudian dijadikan rujukan arsitektur Islam itu adalah pola bangunan yang memanfaatkan sepenuhnya cahaya dan bayangan, kehangatan dan kesejukannya, angin dan sirkulasinya, air dan efek penyejukannya, tanah dan ciri-ciri isolatifnya serta sifat-sifat protektifnya terhadap cuaca.
 
Sebenarnya wujud arsitektur Islami sebagaimana tercermin dalam Masjidil Haram adalah sebuah kristalisasi dari spiritualitas yang memberi kedamaian serta keselarasan alam yang suci. Ciri itu tampak jelas dalam jejak-jejak arsitektur peninggalan Kesultanan Turki Utsmani di Masjidil Haram yang dipelihara beratus-ratus tahun itu. <ref>http://www.gomuslim.co.id/read/khazanah/2016/08/09/1111/dirancang-arsitek-turki-utsmani-beratus-tahun-lalu-bertahan-hingga-hari-ini]</ref>
 
=== Pintu ===
Secara keseluruhan ada 129 pintu di Masjidil Haram. Untuk memasuki Masjidil Haram, terdapat 4 pintu utama dan 45 pintu biasa yang biasanya buka selama 24 jam sehari, masing masing pintu tersebut memiliki sebuah nama, diantara pintu pintu tersebut ada yang bernama Shafa, Darul Arqam, Ali, Abbas, Nabi, Bani Syaibah, dan lain-lain, pintu pintu tersebut berada di sekeliling Masjidil Haram.<ref name="robi"/>