Wresasena: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 13:
| Ibu = [[Supriya]]
}}
'''Wresasena''' {{Sanskerta|वृषसेन|Vṛṣaséna}} adalah putra [[Karna]] and [[Supriya]] dalam [[wiracarita]] ''[[Mahabharata]]''. Kitab ''[[Wisnupurana]]'' menyebutnya sebagai putra sulung Karna.<ref>{{cite web|title=The Vishnu Purana: Book IV: Chapter XVIII |website=Sacred-texts.com }}</ref> Dalam ''Mahabharata'', ia merupakan salah satu pemanah hebat di pihak [[Korawa]] dan disebut oleh [[Bisma]] sebagai salah satu ''maharathi'' (perwira yang mampu bertempur dengan 720.000 prajurit sekaligus).<ref>{{cite web|title=The Mahabharata, Book 5: Udyoga Parva: Uluka Dutagamana Parva: section CLXVIII |website=Sacred-texts.com }}</ref> Sebelum perang berlangsung, Bisma menyebutnya sebagai salah satu kesatria ber[[kereta perang]] terbaik.<ref>{{cite web|title=The Mahabharata, Book 5: Udyoga Parva: Uluka Dutagamana Parva: section CLXVIII |publisher=Sacred-texts.com }}</ref>
Bersama ayahnya, ia mulai ikut serta dalam [[perang di Kurukshetra]] pada hari kesebelas, setelah gugurnya panglima [[Bisma]]. Wresasena merupakan kesatria termuda yang bertempur di pihak Korawa selama perang di Kurukshetra. Ia menyandang gelar ''maharathi'' saat berusia 14 tahun. Bakatnya dipuji oleh [[Kresna]], penasihat para [[Pandawa]]. Namun, pada akhirnya—sama seperti ayahnya—Wresasena gugur di tangan [[Arjuna]] pada pertempuran di hari ke-17.
Baris 19:
== Perang di Kurukshetra ==
Saat [[perang di Kurukshetra]] berkecamuk, Karna tidak ikut serta selama 10 hari karena terlibat perselisihan dengan [[Bisma]]. Setelah Bisma gugur pada hari kesepuluh, barulah Karna dan Wresasena turut membela laskar [[Korawa]] melawan laskar [[Pandawa]] sejak hari kesebelas. Dengan kemampuan memanah di atas [[kereta perang]], Wresasena mampu menumbangkan banyak prajurit Pandawa.
Atas saran dari [[Kresna]], [[Arjuna]] menyerang Wresasena dengan panah bermata pisau. Pertama-tama ia memotong busur kesatria tersebut, kemudian jarinya, lengannya, dan diakhiri dengan kepalanya. Ia melakukannya di hadapan [[Karna]], sebagai pembalasan dendam setelah Karna ambil bagian saat pembunuhan [[Abimanyu]], putra Arjuna.<ref>{{cite web |title=The Mahabharata, Book 8: Karna Parva: Section 85 |website=Sacred-texts.com }}</ref>
== Referensi ==
|