Perumpamaan biji sesawi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Nampak, +Tampak; -nampak, +tampak; -Nampaknya, +Tampaknya; -nampaknya, +tampaknya); perubahan kosmetika
Baris 1:
[[Berkas:Teachings of Jesus 5 of 40. parable of the mustard seed. Jan Luyken etching. Bowyer Bible.gif|thumbjmpl|300px|rightka|Pahatan oleh Jan Luyken menggambarkan perumpamaan tentang biji sesawi, dari ''Bowyer Bible''.]]
'''Perumpamaan biji sesawi''' adalah sebuah [[perumpamaan]] yang diajarkan oleh [[Yesus]] kepada murid-muridnya. Kisah ini tercantum di dalam [[Injil Matius]], [[Injil Markus|Markus]] dan [[Injil Lukas|Lukas]], yaitu {{Ayat Alkitab|buku=Matius|pasal=13|ayat=31|sampaiayat=32}}, {{Ayat Alkitab|buku=Markus|pasal=4|ayat=30|sampaiayat=34}}, dan {{Ayat Alkitab|buku=Lukas|pasal=13|ayat=18|sampaiayat=21}}.
 
Baris 11:
 
== Penjelasan ==
[[Berkas:Brassica nigra Sturm38.jpg|thumbjmpl|200px|rightka|Tumbuhan ''[[Brassica nigra]]'' (sesawi; {{lang-en|black mustard}}).]]
 
== '''M'''emberikan perbandingan dengan memakai biji sesawi, untuk menyatakan kerajaan Allah. Biji sesawi, yang paling kecil untuk mengumpamakan [[Kerajaan Allah]], ini menunjukkan bahwa walaupun permulaan Gereja amat kecil, tetapi kerana mempunyai daya hidup yang kuat, sehingga berkembang menjadi kelompok yang besar. Dari kelompok yang kecil yang terdiri daripada para rasul dimulailah gereja yang menyebar ke seluruh penjuru dunia. ==
Tumbuhan "sesawi" ini secara umum dianggap adalah ''[[Brassica nigra]]'' ({{lang-en|black mustard}}, suatu pohon tahunan yang dapat tumbuh setinggi 3 meter (9 kaki),<ref name="HM">I. Howard Marshall, ''[http://books.google.com/books?id=rKqiibViFowC&pg=PA561 The Gospel of Luke: A commentary on the Greek text]'', Eerdmans, 1978, ISBN 0-8028-3512-0, pp. 561.</ref> tetapi tumbuh dari biji yang sangat kecil<ref name="HM" /> (ukurannya yang kecil ini juga dipakai untuk menggambarkan takaran iman dalam {{Alkitab|Matius 17:20}} dan {{Alkitab|Lukas 17:6}}). Menurut sumber rabbinik, orang Yahudi tidak menanamnya di taman-taman,<ref name="HM" /> dan ini sesuai dengan penggambaran Injil Matius bahwa benih itu tumbuh di sebuah ladang. Injil Lukas menyebutkan bahwa benih itu ditanam di sebuah kebun; nampaknyatampaknya ditujukan kepada pembaca di luar tanah Israel.<ref name="HM" />
 
[[:en:I. Howard Marshall|I. Howard Marshall]] menulis bahwa perumpamaan ini "menggambarkan pertumbuhan kerajaan Allah dari awal yang kecil sampai menjadi ukuran sedunia."<ref name="HM" /> [[Perumpamaan tentang ragi]] (yang di Injil Matius dan Lukas disampaikan setelahnya) mengandung makna yang sama mengenai pertumbuhan besar dari awal yang kecil. Sebagaimana [[Perumpamaan seorang penabur]], yang di Injil Matius dan Markus disampaikan sebelumnya dalam pasal yang sama, orang yang menaburkan benih melambangkan [[Yesus]] [[Kristus]],<ref name="JN">John Nolland, ''[http://books.google.com/books?id=9cL_kpdUE-oC&pg=PA551 The Gospel of Matthew: A commentary on the Greek text]'', Eerdmans, 2005, ISBN 0-8028-2389-0, p. 551.</ref> dan tanaman itu adalah [[Kerajaan Allah]].
 
Burung-burung yang bersarang mungkin merujuk kepada tulisan di [[Perjanjian Lama]] yang menekankan jangkauan universal Kerajaan Allah,<ref name="Green">Joel B. Green, ''[http://books.google.com/books?id=wzRVN2S8cVgC&pg=PA526 The Gospel of Luke]'', Eerdmans, 1997, ISBN 0-8028-2315-7, p. 526.</ref> seperti dalam [[Kitab Daniel]] ({{Alkitab|Daniel 4:12}}). Namun, tanaman sesawi yang sesungguhnya nampaknyatampaknya tidak akan menarik burung-burung untuk bersarang di cabang-cabangnya,<ref name="JN" /> sehingga "Yesus rupanya sengaja menekankan gambaran menakjubkan yang berlebih dalam analogi-Nya."<ref name="Green" /> Komentator lain berpendapat bahwa burung-burung ini melambangkan orang-orang non-Israel yang mencari perlindungan pada Israel<ref name="RNL">[[:en:Richard Longenecker|Richard N. Longenecker]], ''[http://books.google.com/books?id=JojVvncUgk0C&pg=PA141 The Challenge of Jesus' Parables]'', Eerdmans, 2000, ISBN 0-8028-4638-6, p. 141.</ref><ref name="MFB">Michael F. Bird, ''[http://books.google.com/books?id=GbOjZQdcFQoC&pg=PA73 Jesus and the Origins of the Gentile Mission]'', Continuum, 2006, ISBN 0-567-04473-4, pp. 73–77.</ref> atau "orang-orang berdosa" dan pemungut cukai, yaitu dengan siapa Yesus bergaul dan dikecam karenanya.<ref name="BW" /> Beberapa komentator memandang "burung-burung" ini secara negatif, menggambarkan guru-guru palsu yang menyerang gereja.<ref name="Lockyer">Herbert Lockyer, ''[http://books.google.com/books?id=4ncUVL4h2LsC&pg=PA188 All the Parables of the Bible]'', Zondervan, 1988, ISBN 0-310-28111-3, p. 188.</ref>
 
Sejumlah orang mengidentifikasi elemen "subversif dan bersifat skandal"<ref name="MFB"/> dalam perumpamaan ini, yaitu pertumbuhan pesat dari tumbuhan sesawi ini membuatnya "lalang yang jahat"<ref name="MFB"/> dengan "sifat pengambilalihan yang berbahaya".<ref name="MFB"/> [[Plinius yang Tua]], dalam tulisannya ''Natural History'' (diterbitkan sekitar tahun [[78]] M) menulis bahwa "sesawi (''mustard'')… sangat bermanfaat untuk kesehatan. Tumbuhnya liar, meskipun diperbaiki dengan transplant; tetapi di sisi lain saat sudah ditaburkan, sangat sulit menemukan tanah yang tidak ditumbuhinya, karena benih itu ketika jatuh ke tanah akan segera bertumbuh."<ref>Pliny the Elder, ''[http://www.archive.org/details/naturalhistory05plinuoft Natural History]'', diterjemahkan oleh Harris Rackham, Loeb, 1950, Book XIX, Chapter LIV.</ref>
 
[[:en:Ben Witherington III|Ben Witherington]] mencatat bahwa Yesus dapat saja memilih pohon besar lain untuk perumpamaannya, dan bahwa tumbuhan sesawi itu menunjukkan bahwa "Meskipun jangkauannya nampaktampak kecil seperti sebuah benih selama masa pelayanan Yesus, perkembangannya akan menjadi besar tak terbendung dan berakar teguh, sehingga akan ada yang berlindung di dalamnya sementara yang lain menganggapnya jelek dan berusaha mencabutnya habis."<ref name="BW">Ben Witherington III, ''[http://books.google.com/books?id=QzNgJ_9fOAwC&pg=PA171 The Gospel of Mark: A socio-rhetorical commentary]'', Eerdmans, 2001, ISBN 0-8028-4503-7, pp. 171–172.</ref>
 
== Referensi ==