Ajaran Samin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
|||
Baris 5:
== Ajaran ==
Pengikut ajaran Samin mempunyai lima ajaran<ref>{{cite web|last=Faizal|first=Elly Burhaini|title=Practicing Benevolence, Samin Tribe Endures Scorn|url=http://www.thejakartapost.com/news/2011/11/23/practicing-benevolence-samin-tribe-endures-scorn.html|publisher=The Jakarta Post}}</ref>:
* tidak bersekolah,
* tidak memakai peci,
* tidak ber[[poligami]],
* tidak memakai celana panjang, dan hanya pakai celana selutut,
Baris 19:
Pokok [[ajaran Samin]] adalah sebagai berikut:
* [[Agama]] adalah [[senjata]] atau pegangan hidup. [[Paham Samin]] tidak membeda-bedakan agama, oleh karena itu orang Samin tidak pernah mengingkari atau membenci agama. Yang penting adalah [[tabiat]] dalam hidupnya
* Jangan mengganggu orang, jangan bertengkar, jangan suka iri hati, dan jangan suka mengambil milik orang.
* Bersikap sabar dan jangan sombong.
Baris 28:
Sebagaimana paham lain yang dianggap oleh pendukungnya sebagai agama, [[orang Samin]] juga memiliki "kitab suci". "[[Kitab suci]]"' itu adalah [[Serat Jamus Kalimasada]] yang terdiri atas beberapa buku, antara lain [[Serat Punjer Kawitan]], [[Serat Pikukuh Kasajaten]], [[Serat Uri-uri Pambudi]], [[Serat Jati Sawit]], [[Serat Lampahing Urip]], dan merupakan nama-nama kitab yang amat populer dan dimuliakan oleh orang Samin.
Ajaran dalam buku Serat Pikukuh Kasajaten (pengukuhan kehidupan sejati) ditulis dalam bentuk [[puisi]] [[tembang]], yaitu suatu [[genre]] [[puisi]] [[tradisional]] [[kesusasteraan]] [[Jawa]].
Dengan mempedomani [[kitab]] itulah, orang Samin hendak membangun sebuah [[negara]] [[batin]] yang jauh dari sikap'' drengki srei, tukar padu, dahpen kemeren''. Sebaliknya, mereka hendak mewujudkan perintah "''Lakonana sabar trokal. Sabare dieling-eling. Trokali dilakoni''."
Baris 38:
=== Bahasa ===
Mereka tidak mengenal tingkatan [[bahasa Jawa]], jadi bahasa yang dipakai adalah [[bahasa Jawa ngoko]]. Bagi mereka menghormati orang lain tidak dari bahasa yang digunakan
=== Pakaian ===
Baris 49:
=== Pernikahan ===
Menurut Samin, [[perkawinan]] itu sangat penting. Dalam ajarannya perkawinan itu merupakan alat untuk meraih keluhuran budi yang seterusnya untuk menciptakan “''Atmaja (U)Tama''” (anak yang mulia).
Dalam ajaran Samin, dalam perkawinan seorang [[pengantin]] [[laki-laki]] diharuskan mengucapkan [[syahadat]], yang berbunyi kurang lebih demikian: “ Sejak Nabi [[Adam]] pekerjaan saya memang kawin. (Kali ini) mengawini seorang perempuan bernama…… Saya berjanji setia kepadanya. Hidup bersama telah kami jalani berdua.”
Demikian beberapa [[ajaran kepercayaan]] yang diajarkan Samin Surosentiko pada pengikutnya yang sampai sekarang masih dipatuhi warga samin.
Menurut orang Samin perkawinan sudah dianggap [[sah]] walaupun yang menikahkan hanya [[orang tua]] [[pengantin]].
Baris 85:
=== Upacara dan tradisi ===
[[Upacara]]-upacara [[tradisi]] yang ada pada masyarakat Samin antara lain [[nyadran]] (bersih desa) sekaligus menguras sumber air pada sebuah sumur tua yang banyak memberi manfaat pada masyarakat. Tradisi selamatan yang berkaitan dengan [[daur hidup]] yaitu [[kehamilan]], [[kelahiran]], [[khitanan]], [[perkawinan]], dan [[kematian]]. Mereka melakukan tradisi tersebut secara sederhana.
== Masyarakat Samin saat ini ==
|