Korea International Cooperation Agency: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k Perubahan kosmetik tanda baca |
||
Baris 19:
Selama periode sulit ini, orang-orang Korea hampir tidak bisa bertahan hidup tanpa bantuan asing. Bantuan diberikan terutama untuk makanan, pakaian, obat-obatan, dan bahan baku. Bantuan asing juga digunakan sebagai sumber utama untuk membiayai defisit bangsa sepanjang 1950-an dan awal 1960-an. Lebih tepatnya, bantuan asing adalah hampir satu-satunya sumber modal yang diperoleh sampai akhir 1950-an. Selama periode rekonstruksi 1953-1960, lebih dari 70 persen impor Korea dibiayai oleh bantuan luar negeri.
Menyusul dimulainya Rencana Lima Tahun Pembangunan Ekonomi (yang pertama) tahun 1962, bantuan asing mulai memainkan peran yang lebih substantif dalam pembangunan Korea. Baik secara ekonomi maupun sosial. Kepemimpinan politik baru berkomitmen kuat untuk pembangunan dan stabilitas sosial serta bersemangat untuk mendorong modal asing dan bantuan untuk mengisi kesenjangan antara pembayaran defisit
Pemerintah meluncurkan berbagai proyek pembangunan infrastruktur, tetapi mereka membutuhkan sejumlah besar investasi. Namun, jumlah bantuan hibah menurun dan tingkat tabungan domestik masih sedikit. Sebagai akibatnya, pemerintah mengambil sejumlah besar pinjaman komersial dan konsesional konstruktif, serta teknologi baru dari luar negeri.
Bantuan asing pada tahun 1960 berfungsi sebagai sumber utama modal dan investasi dan sebagai sarana untuk meningkatkan keterampilan manajemen dan teknologi industri. Donor utama selama tahun-tahun termasuk International Development Associations (IDA), the United Nations Development Programme (UNDP), the World Bank, the Asian Development Bank (ADB)
Baris 35:
Selama periode pembangunan ekonomi yang pesat, terjadi peningkatan permintaan dari masyarakat internasional untuk kerjasama ekonomi dan teknis dengan Korea .
Sejarah Korea sebagai penyumbang (donor) diawali pada pertengahan 1960-an ketika pemerintah Korea memberikan pelatihan kepada staf teknis undangan dari negara-negara berkembang di bawah sponsor dari USAID. Sejak itu, beberapa program lain untuk kerjasama pembangunan telah dimulai, termasuk berbagi keahlian pada tahun 1967, bantuan dalam bentuk pada tahun 1977
Pada awal 1980-an, pemerintah Korea merancang program dengan tujuan untuk berbagi pengalamannya perkembangan yang cepat dan dinamis berdasarkan semangat kerjasama Selatan-Selatan. Banyak yang percaya bahwa pengalaman Korea bisa sangat membantu dalam membantu negara-negara berkembang lainnya.
Pada tahun 1982, International Development Exchange Program ( IDEP ) mulai mengundang pejabat pemerintah dan pembuat kebijakan untuk berpartisipasi dalam program pelatihan yang terdiri dari kuliah, seminar
Program kerjasama teknis pemerintah, termasuk IDEP
Pada tahun 1987
Pada tahun 1991, Korea International Cooperation Agency (KOICA) didirikan untuk mengelola bantuan hibah dan program kerjasama teknis .
|