Pertandingan pada masa kini dibagi ke dalam dua cabang, yaitu: Cabang tradisional, dan cabang yang lebih modern yang disebut "Tinju Tradisional Myanma" yang didirikan pada tahun 1996. Yang terakhir ini didasarkan pada pandangan Muay Thai dan menggunakan sistem poin. Jika KO terjadi, petinju memiliki pilihan untuk melanjutkan pertarungan. Dalam perkelahian tradisional, pemenangnya adalah yang pertama yang dapat membuat pendarahan pada lawannya tiga kali sebelum kemenangan dideklarasikan.