Kekaisaran Mali: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (-dibawah, +di bawah)
Baris 107:
 
=== Penguasa Kaniaga ===
Kira-kira pada tahun 1140, kerajaan [[Sosso]] di [[Kaniaga]], bekas [[vazal]] (negara yang berdaulat dibawahdi bawah negara) Wagadou, mulai menaklukkan wilayah penguasa lamanya. Pada tahun 1180, Sosso bahkan telah menundukkan Wagadou, memaksa Soninké membayar upeti. Pada tahun 1203, raja Sosso, Soumaoro, dari klan Kanté naik tahta dan dilaporkan meneror Manden dengan mencuri wanita dan harta benda baik dari Dodougou dan Kri.<ref>[http://www.fsmitha.com/h3/h15-af.htm African Empires to 1500 CE]</ref>
 
=== Pangeran Singa ===
Baris 189:
 
===== Divisi =====
Pasukan terbagi menjadi angkatan bersenjata utara dan selatan. Angkatan bersenjata utara, dibawahdi bawah komando farin (komandan utara) berpatroli di kota perbatasan Soura.<ref name=recherches/> Angkatan bersenjata selatan, dibawahdi bawah komando Sankar (sebutan untuk penguasa di dekat sungai Sankarani),<ref name=recherches/> dikomandokan dari kota Zouma. Farin-Soura dan Sankar-Zouma keduanya ditunjuk oleh mansa dan dipertanggung-jawabkan hanya kepadanya
 
===== Infantri =====
Seorang infantri, yang bersenjata (panah, tombak, dan lain-lain), disebut [[Sofa (prajurit)|sofa]].<ref name=sundiata/> Sofa diatur kedalam satuan suku dibawahdi bawah kepemimpinan perwira yang disebut kelé-kun-tigui atau "kepala suku perang".
 
Kelé-kun-tigui dapat berada di pos yang sama atau berbeda dari kun-tigui (kepala suku). Kun-Tigui menguasai penuh seluruh suku dan bertanggung jawab untuk mengisi kuota pasukan yang harus dimasukan sukunya untuk pertahanan Mali. Tanggung jawab ini merupakan tugas menunjuk atau menjadi kelé-kun-tigui suku. Meskipun mereka berkuasa terhadap pasukan infantri suku mereka sendiri, kelé-kun-tigui lebih sering bertempur dengan kuda.
Baris 216:
 
==== Pemerintahan ====
Kekaisaran Mali mencapai luasnya yang terbesar dibawahdi bawah mansa Laye. Selama periode ini, Mali terdiri dari hampir seluruh wilayah antara [[Gurun Sahara]] dan hutan pantai. Kekaisaran ini terbentang dari [[Samudera Atlantik]] sampai [[Niamey]] modern di [[Niger]]. Pada tahun 1350, kekaisaran ini memiliki luas kira-kira 439.400 kilometer persegi. Kekaisaran ini juga mencapai populasi terbesarnya selama periode Laye dengan menguasai 400 kota,<ref>[http://endingstereotypesforamerica.org/wealth_africa_and_europe.html Wealth: Africa and Europe]</ref> dan desa dari berbagai region dan etnis. Ulama pada era itu mengklaim perlu tidak kurang dari satu tahun untuk melintasi kekaisaran dari barat ke timur. Selama periode ini, hanya [[kekaisaran Mongolia]] yang wilayahnya lebih besar.
 
Peningkatan dramatis besar kekaisaran meminta giliran dari organisasi Manden Kurufa tiga negara bagian dengan dua belas tanah jajahan. Model ini ialah sisa oleh waktu haji Mansa Munsa ke Mesir. Menurut al'Umari, yang mewawanarai seorang Berber yang telah hidup di Niani selama 35 tahun, terdapat empat belas provinsi (kerajaan jajahan). Pada catatan al-'Umari, ia hanya mencatat tiga belas provinsi berikut.<ref name="Blanchard, page 1119">Blanchard, page 1119</ref>
Baris 259:
Era kehancuran Mari Djata II meninggalkan kekaisaran dalam keadaan finansial yang buruk, tetapi kekaisaran ini diserahkan kepada saudara kandung kaisar yang sudah meninggal. Mansa [[Fadima Musa]] atau Mansa Musa II, memulai proses pengembalian kewalahan saudara kandungnya.<ref name=peoplesand/> Ia tidak melakukannya; namun, pengadaan kekuasaan mansa sebelumnya karena pengaruh kankoro-siguinya.
 
Kankoro-Sigui Mari Djata, yang tidak berhubungan dengan klan Keita, menjalankan kekaisaran dibawahdi bawah kaidah Musa II. Ia memadamkan pemberontakan Taureg di Takedda dan berkampanye di Gao. Sementara ia berhasil di Tahkedda, ia tidak pernah menang di Gao. Pemukiman Songhai dengan efektif mengguncang kekuasaan Mali tahun [[1375]]. Pada saat kematian Mansa Musa II tahun 1387, Mali secara finansial mampu membayar hutang dan memegang semua penaklukan Gao dan Dyolof sebelumnya. Empat puluh tahun setelah kekuasaan Mansa Musa I, kekaisaran Mali masih menguasai 1.1 juta meter wilayah di sepanjang Afrika Barat.<ref>[http://archive.is/20120805045715/http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:Vjto7rdI0AsJ:jwsr.ucr.edu/archive/vol12/number2/pdf/jwsr-v12n2-tah.pdf+%22East-West+Orientation+of+Historical+Empires%22&hl=en&ct=clnk&cd=1&gl=us East-West Orientation of Historical Empires and Modern States]</ref>
 
==== Maghan II ====
Baris 276:
Dengan kematian Musa III, saudara kandungnya, Gbèré, menjadi kaisar pada pertengahan abad ke-15.<ref name=recherches/> Gbèré dimahkotai sebagai Mansa Ouali II dan berkuasa selama periode perhubungan Mali dengan Portugal. Pada tahun 1450-an, Portugal mulai melancarkan serangan di sepanjang pantai Gambia.<ref>Thornton, John K.: "Warfare in Atlantic Africa, 1500-1800". Routledge, 1999</ref> Gambia masih dapat dikuasai Mali, dan ekspedisi penyerangan tersebut menemui takdir bencana sebelum Diego Gomez Portugal memulai hubungan resmi dengan Mali melalui subyek Wolof sisanya.<ref>[http://66.218.71.231/language/translation/translatedPage.php?tt=url&text=http%3a//www.cosmovisions.com/ChronoMali.htm&lp=fr_en&.intl=us&fr=yfp-t-501 Mali]</ref> [[Cadomasto]], pengelana Venesia, mencatat bahwa Kekaisaran Mali adalah entitas terkuat pada tahun 1454.<ref>[http://66.218.71.231/language/translation/translatedPage.php?tt=url&text=http%3a//www.cosmovisions.com/ChronoMali.htm&lp=fr_en&.intl=us&fr=yfp-t-501 Empire of Mali (empire mandingue)]</ref>
 
Meskipun mereka kuat di barat, Mali kalah dalam pertempuran di utara dan timur laut. [[Kekaisaran Songhai]] yang baru menguasai Mema,<ref name=peoplesand/> salah satu jajahan terlama Mali. Kekaisaran ini lalu menguasai Timbuktu dari Taureg tahun 1468 dibawahdi bawah Sunni Ali Ber.<ref name=peoplesand/>
 
==== Mansa Mahmud II ====
Baris 283:
Perdagangan yang berkembang di provinsi barat Mali dengan Portugal menyaksikan pertukaran utusan antara kedua negara. Mansa Mahmud II menerima utusan Portugis, Pedro d’Evora al Gonzalo tahun 1484.<ref name=recherches/> Mansa kehilangan kekuasaan atas Jalo selama periode ini.<ref name="portugismali">[http://www.etext.org/Politics/World.Systems/papers/wilkinson_david/spatio-temporal_boundaries_african_civilizations Spatio-Temporal Boundaries of African Civilizations Reconsidered]</ref> Sementara itu, Songhai menguasai tambang garam Taghazza tahun 1493. Pada tahun yang sama, Mahmud II mengirim utusan lainnya ke Portugis dan mengusulkan persekutuan melawan Peuhl. Portugis memilih untuk tidak ikut campur dalam konflik dan membicarakan kesimpulan pada 1495 tanpa persekutuan.<ref name="portugismali"/>
 
Tak mungkin jika Mahmud II berkuasa lebih lama daripada dekada pertama abad ke-16; namun, tidak terdapat nama penguasa selama waktu ini. Jika Mahmud II masih berada pada tahta sekitar tahun 1495 dan 1530-an, ia dapat memegang kehormatan meragukan karena kehilangan banyak jajahan selama periode imperial Mali. Pasukan Songhai dibawahdi bawah komando [[Askia Muhammad]] menaklukan jendral Mali, Fati Quali tahun 1502 dan menguasai provinsi Diafunu.<ref name=peoplesand/> Pada tahun 1514, dinasti Denanke didirikan di Tekrour. Tidak lama sebelum kerajaan baru [[Fulo Raya]] berperang terhadap provinsi sisa Mali. Untuk menambah luka, kekaisaran Songhai menguasai tambang tembaga di Takedda.
 
==== Mansa Mahmud III ====
Baris 292:
Kekuasaan Mansa Mahmud III juga melihat pos militer dan provinsi [[Kaabu]] merdeka pada tahun [[1537]].<ref name="portugismali"/> Kekaisaran Kaabu muncul seambisi Mali pada awal tahunnya dan menguasali provinsi Cassa dan Bati Mali.<ref>[http://translate.google.com/translate?hl=en&sl=fr&u=http://www.humtec.org/humtec/lettreinfos/lettreinfo6.htm&sa=X&oi=translate&resnum=6&ct=result&prev=/search%3Fq%3DKaabu%26start%3D80%26hl%3Den%26lr%3D%26sa%3DN The CASAMANCE ... du KASA à nos jours KASA's to the present day]</ref>
 
Momen paling menegaskan pada kekuasaan Mahmud III adalah konflik terakhir antara Mali dan Songhai tahun 1545. Pasukan Songhai dibawahdi bawah saudara kandung [[Askia Ishaq I|Askia Ishaq]], [[Askia Daoud|Daoud]], menguasai Niani dan menduduki istana.<ref>[http://translate.google.com/translate?hl=en&sl=fr&u=http://www.cosmovisions.com/ChronoSonghai.htm&sa=X&oi=translate&resnum=5&ct=result&prev=/search%3Fq%3DMali%2BEmpire,%2B1545%26start%3D30%26hl%3Den%26sa%3DN The Songhai empire (Empire de Gao) (Empire Gao)]</ref> Mansa Mahmud III terpaksa melarikan diri dari Niani menuju pegunungan. Dalam waktu seminggu, ia berkumpul kembali dengan pasukannya dan melancarkan serangan balasan yang berhasil dan mengeluarkan Songhai dari Manden.<ref name=histoire>Niane, D.T.: "Histoire et tradition historique du Manding". Presence Africaine, 89. Paris, 1974</ref> Kekaisaran Songhai tetap menyimpan ambisi Mali dalam cek, tetapi tidak pernah berhasil menguasai penuh Mali.
 
Setelah membebaskan ibukota, Mahmud III meninggalkannya untuk rumah baru di utara.<ref name=histoire/> Namun, masalah-masalah Mali tetap tidak berakhir. Pada tahun [[1559]], kerajaan Fouta Tooro berhasil berebut Takrur.<ref name="portugismali"/> Kekalahan ini mengurangi Mali ke Manden dengan kekuasaannya hanya sejauh Kita di barat, Kangaba di utara, sungai Niger di timur dan Kouroussa di selatan.