Melayu Tanjung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (-Kosa kata, +Kosakata; -kosa kata, +kosakata)
Baris 7:
Bahkan, debus pun terbawa ke cape town. Tapi, di cape town debus disebut "''ratieb''". Ini dimungkinkan dibawa pengikut syeik h yusuf. Sebagai catatan, syeikh yusuf punya banyak pengikut dari banten, tempat debus berkembang. Dia bahkan mengawini anak ki ageng tirtayasa (raja banten).
 
Kosa kataKosakata bahasa indonesia pun masih banyak dipakai orang cape malay. Achmad davids dalam bukunya "words the cape slaves made" mencatat ada 40 kosa katakosakata indonesia yang sering dipakai di cape town. Di antara kosa katakosakata itu adalah: ''Taramakasie'' (terima kasih), ''katja'', ''boeka'', ''toelis'', ''batja'', kitab, ''soempah'', syambole (cambuk), ''manieng-al'' (meninggal), granaa (gerhana), ''maskawi'' (mas kawin), ''agama'', ''ghoenthoem'' (guntur), ''gielap'' (kilat), dan ''kamar mandie'' dan sebagainya.
 
Beberapa kegiatan ritual dan tradisi keagamaan yang berasal dari tanah Melayu masih terus dipraktikkan seperti ratib (debus di Indonesia). Ritual ini besar kemungkinan besar berasal dari tanah Banten. Beberapa ritual dan praktik agama lainnya banyak menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa penamaan ritual itu seperti puasa, buka puasa, sembahyang, bang (adhan), abdas (wudhu).Kata-kata Bahasa Indonesia lain yang masuk dalam kosa katakosakata lokal tetapi tidak ada kaitannya dengan ritual antara lain jamban (wc), terima kasih, kuli, pisang dan roti.
 
Pengaruh musik Indonesia pun juga kuat. ''Ghoema'' sebenarnya sejenis genderang yang berasal dari indonesia. Musik ini dipakai untuk merayakan pembebasan budak pada 1883. Instrumen yang dipakai dalam musik ghoema, coen atau klopse campuran dari alat musik melayu dan afrika.