Tari Gantar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k Bot: penggantian teks otomatis (- didalam, + di dalam) |
||
Baris 8:
== Sejarah dan Filosofi ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Dajak met blaasroer TMnr 60031765.jpg|250px|thumb|right|Sumpit Suku [[Dayak]].]]
Ada suatu mitos yang mengawali lahirnya Tari Gantar.<ref name=Vanie_Pick>{{cite web |url=http://phaniekabelen.blogspot.com/2011/01/sejarah-fungsi-dan-deskripsi-tari.html |title=Sejarah, Fungsi dan Deskripsi Tari Gantar |publisher=Vanie Pick |accessdate=21 Februari 2015}}</ref> Mitos ini dulunya sangat dipercaya pada masyarakat Dayak Tunjung dan masyarakat Dayak Benuaq. Konon menurut mitos yang berkembang dalam masyarakat [[Suku Bangsa]] Dayak Tunjung dan Suku Bangsa Dayak Benuaq bahwa lahirnya Tari Gantar berawal dari cerita di Negeri [[Dewa Nayu]] yang diyakini sebagai tempat Dewa Nirwana yang bernama Negeri [[Oteng Doi]]. Pada suatu hari terjadi peristiwa
Hari berganti hari, setelah kedua Putri Oling Besi menginjak remaja mereka berdua berencana untuk membunuh ayah tirinya. Pada suatu hari kedua Dewi tersebut akan melaksanakan niatnya untuk membalas kematian Ayah kandungnya pada Ayah tirinya, saat Ayah tirinya (Dolonong Utak) sedang istirahat di balai-balai rumahnya. Ketika kesempatan itu tiba dibunuhlah dolonong Utak dengan menggunakan [[Sumpit]]. Setelah diketahui bahwa Ayah tirinya meninggal kedua putri tersebut senang, keduanya bersuka cita dan mengungkapkannya dengan menari-nari berdua. Dan sebagai musiknya mereka mencari sepotong bambu pendek dan mengisinya dengan biji-bijian. Ungkapan kepuasan membunuh Dolonong Utak itu di lakukan hingga beberapa hari.<ref name=Vanie_Pick/>
|