Pondokcina, Beji, Depok: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k ibukota → ibu kota |
||
Baris 22:
Dulu, Pondok Cina hanyalah hamparan perkebunan dan semak-semak belantara yang bernama Kampung Bojong. Awalnya hanya sebagai tempat transit pedagang-pedagang [[Tionghoa]] yang hendak berjualan di [[Depok]]. Lama kelamaan menjadi pemukiman, yang kini padat sebagai akses utama [[Depok]]-[[Jakarta]].
[[Kota Depok]] (dulunya kota administratif) dikenal sebagai penyangga
Sebagai daerah baru, [[Depok]] menarik minat pedagang-pedagang [[Tionghoa]] untuk berjualan di sana. Namun [[Cornelis Chastelein]] pernah membuat peraturan bahwa orang-orang Cina tidak boleh tinggal di kota [[Depok]]. Mereka hanya boleh berdagang, tetapi tidak boleh tinggal. Ini tentu menyulitkan mereka. Mengingat saat itu perjalanan dari [[Depok]] ke [[Jakarta]] bisa memakan waktu setengah hari, pedagang-pedagang tersebut membuat tempat transit di luar wilayah [[Depok]], yang bernama Kampung Bojong. Mereka berkumpul dan mendirikan pondok-pondok sederhana di sekitar wilayah tersebut. Dari sini mulai muncul nama Pondok Cina.
|