Mata air panas: Perbedaan antara revisi

'''Mata air panas''' atau '''sumber air panas''' adalah [[mata air]] yang dihasilkan akibat keluarnya [[air tanah]] dari [[kerak bumi]] setelah dipanaskan secara [[geotermal]]. Air yang keluar suhunya di atas 37&nbsp;°C ([[suhu tubuh manusia]]), namun sebagian mata air panas mengeluarkan air bersuhu hingga di atas [[titik didih]].<ref>{{cite book|title=Physical Geology: Exploring the Earth|last=Monroe|first=James Stewart|authorlink=|coauthors=Reed Wicander|year=2005|publisher=Thomson Brooks/Cole|location=|isbn=0-5343-9987-8|pages=492 }}</ref> Di seluruh dunia terdapat mata air panas yang tidak terhitung jumlahnya, termasuk di dasar [[laut]] dan [[samudra]].

 

 

== Sumber panas ==

Air yang keluar dari mata air panas dipanaskan oleh [[geotermal]] (panas bumi). Semakin dalam letak batu-batuan di dalam perut bumi, semakin meningkat pula temperatur batu-batuan tersebut. Peningkatan temperatur batuan berbanding dengan kedalaman disebut [[gradien geotermal]]. Air merembes ke dalam kerak bumi, dan dipanaskan oleh permukaan batu yang panas. Air yang sudah dipanaskan keluar di mata air panas yang lokasinya jauh dari gunung berapi.

 

 

== Debit air ==

Debit air di mata air panas berkisar dari rembesan hingga sungai air panas. Berikut ini adalah daftar lokasi mata air panas dengan debit yang tinggi.

* Total aliran sejumlah 47 mata air panas di [[Hot Springs, Arkansas]]: 35 liter per detik.

 

== Mata air panas di seluruh dunia ==

Di antara negara-negara yang terkenal dengan mata air panas adalah [[Islandia]], [[Selandia Baru]], [[Chili]], [[Kanada]], [[Taiwan]], dan [[Jepang]], Indonesia

* Kota [[Spa, Belgia]] menjadi asal usul kata "[[spa]]". Di kota ini temperatur mata air panas sekitar 32&nbsp;°C. Pada tahun 1783, [[Casanova]] berkunjung ke kota Spa mencari kesempatan bisnis tetapi pulang dengan tangan hampa.<ref>''Spa: Belgium's healthy-living retreat'', Gareth Bourne and Sarah Hajibagheri, The Independent, [[3 November]] [[2006]]</ref>