Peperangan Romawi Timur-Bulgaria: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 29:
Hanya tiga tahun kemudian, Justinianus II sendiri melanggar kesepakatan ini dan melancarkan operasi militer untuk merebut kembali wilayah yang telah ia serahkan kepada Tervel. Pada tahun 708 M, terjadi [[Pertempuran Ankhialos (708)]] (atau Ankhialo) dan Tervel berhasil mengalahkan Justinianus. Pada tahun 711 M, menghadapi pemberontakan serius di [[Asia Kecil]], Justinianus kembali meminta bantuan Terve, namun hanya diberikan pasukan sebanyak 3.000 tentara. Akibatnya Justinianus pun dikalahkan oleh kaisar pemberontak [[Philippikos]], bahkan hingga Justinianus ditangkap dan dihukum mati, sedangkan sekutu Bulgarnya diizinkan untuk kembali ke negara mereka. Tervel memanfaatkan keadaan kekacauan di Romawi Timur untuk menyerbu [[Thrakia]] pada tahun 712 M, melakukan penjarahan hingga sejauh Konstaninopel.
Berdasarkan informasi kronologis dalam ''Imennik'', [[Tervel]] meninggal pada tahun 715 M. Akan tetapi, Penulis risalah Bizantum [[Theophanes Sang Pengaku]] menceritakan peran Tervel dalam upaya untuk memulihkan kekuasaan Kaisar [[Anastasios II]] pada tahun 718 atau 719 M. Jika Tervel hidup hingga selama itu, maka ia menjadi penguasa Bulgaria yang menetapkan kesepakatan baru (berisi pembayaran upeti tahunan dari Romawi Timur kepada Bulgaria, penyerahan wilayah Thrakia, pengaturan hubungan komersial dan perjanjian pengungsi politik) bersama Kaisar [[Theodosios III]] pada tahun 716 M, dan juga merupakan penguasa Bulgaria yang membantu menghalau [[Pengepungan kedua Arab di Konstantinopel]] pada tahun
== Perang Konstantinus V ==
Setelah meninggalnya [[Sevar dari Bulgaria|Sevar]], Bulgaria mengalami periode krisis dan kekacauan yang lama, sedangkan Romawi Timur memperkuat posisinya. Antara tahun 756 dan 775 M, Kaisar baru Romawi Timur [[Konstantinus V]] memimpin sembilan kampanye melawan tetangganya di utara untuk menetapkan perbatasan Romawi Timur di [[Danube]].<ref>Theophanes Confessor. Chronographia, hlm. 429</ref> Akibat seringnya terjadi pergantian penguasa (8 khan bertahta dalam waktu 20 tahun) dan krisis politk berkepakanjangan, Bulgaria berada di ambang kehancuran.
|