Masjid Shah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 59:
| materials =
}}
'''Masjid Shah''' dikenal pula sebagai masjid Imam (setelah revolusi Islami tahun 1979 di [[Iran]]) dan Masjid Jameh Abbasi yang merupakan sebuah masjid di Isfahan, Iran, berlokasi di sisi selatan Taman Naghsh-i Jahan. Masjid ini dibangun pada periode Safavi, dibawah perintah [[Abbas I dari Persia|Shah Abbas dari Persia]]. [[Berkas:Naghshe Jahan Square Isfahan modified.jpg|
Masjid ini merupakan contoh sempurna dari [[arsitektur Islami]] Iran, dan dipandang sebagai mahakarya [[arsitektur Iran|Arsitektur Persia]]. Masjid Shah merupakan mahakarya abadi dari arsitektur di Iran. Masjid ini terdaftar, bersama dengan Taman Naghsh-i Jahan, sebagai [[Situs Warisan Dunia]] [[UNESCO]]. Pembangunannya dimulai pada tahun 1611, keindahan masjid ini terutama dikarenakan oleh ubin mozaik dengan tujuh warna dan tulisan-tulisan [[kaligrafi]]nya.
Baris 68:
== Sejarah ==
[[Berkas:Shah Abbas I engraving by Dominicus Custos - Antwerp artist printer and engraver.jpg|
Pada tahun 1598, ketika [[Abbas I of Persia|Shah Abbas]] memutuskan untuk memindahkan ibukota kerajaan Persia dalam masa pemerintahannya dari barat laut kota [[Qazvin]] ke pusat kota di Isfahan, ia memulai sesuatu yang akan menjadi upaya terbesar dalam sejarah Persia; pembuatan ulang atas kota kuno. Dengan memilih pusat kota di Isfahan, yang menjadi subur karena [[Zayanderud|Sungai Zāyandeh]] ("''sungai pemberi-kehidupan''"), terbentang layaknya mata air di dataran tandus yang luas, ia memastikan ibukota terlindungi bila terjadi serangan baik dari [[Ottoman]] dan [[Uzbek]], dan pada waktu yang bersamaan mendapatkan tambahan kuasa atas [[Teluk Persia]], yang belakangan menjadi wilayah perdagangan penting untuk Belanda dan Britania [[East India Company|Perusahaan-perusahaan India Timur]].<ref>Savory, Roger; ''Iran under the Safavids'', p. 155.</ref>
Baris 79:
== Arsitektur dan desain ==
[[Berkas:Imam Mosque by Amir.jpg|
=== Desain – gaya empat-[[iwan]] ===
Bangsa [[Dinasti Safawiyah|Safawi]] berpendapat bahwa Masjid Shah sebagai sebuah aliran dimana mereka dapat mengutarakan pendapat mereka akan beragam teknik arsitetur mereka. Bentuk [[Arsitektur Islami#Iwan|empat-iwan]], yang dirangkum oleh [[dinasi Seljuk]], diwariskan oleh bangsa Safawiyah, dengan tegas menetapkan beranda halaman masjid tersebut, dengan lajur masuk bertugu pada setiap sisi, sama pentingnya dengan bangunan itu sendiri.<ref name="asahi">http://www.ne.jp/asahi/arc/ind/2_meisaku/55_shah/sha_eng.htm</ref> Pada masa pemerintahan Seljuk, sebagaimana [[mistis Islami]] mulai bangkit dan masyarakat Persia sedang mencari desain arsitektural yang menekankan identitas [[Budaya Iran|Iran]], sususan empat-iwan mendapat tempat tersendiri. Masyarakat Persia telah memiliki legenda arsitektur yang kaya, dan bentuk istimewa iwan sesungguhnya diambil pada masa terdahulu, desain istana [[Sassanid]],<ref name="asahi"/> yakni [[Istana Ardashir]]. Dengan demikian, [[arsitektur Islami]] menjadi saksi tampilnya sebuah jenis baru yang berbeda dari desain [[gaya-hipo]] terdahulu, masjid-masjid Arab, seperti [[Masjid Umayyad]]. Bentuk empat-iwan secara khusu mengambil bentuk persegi, halaman yang berada di tengah dengan ruang masuk dari masing-masing sisi, memberikan kesan akan ''pintu gerbang'' dunia spiritual.
[[Berkas:Masjid Shah, view of the courtyard by Pascal Coste.jpg|
Lukisan tersebut menggambarkan halaman utama, dengan dua iwan. Iwan pada sisi kanan memiliki ''goldast'' ada bagian atasnnya, yang pada kebanyakan masjid-masjid Persia menggantikan fungsi menara.]]
[[Berkas:Imam Mosque Isfahan Photo From Sahand Ace.JPG|
Berada di pelataran publik, atau [[Taman Naqsh-e Jahan#Maidan - Taman Kerajaan|Maidan]], gerbang-iwan (pintu masuk) menuju masjid mengambil bentuk setengah-lingkaran, membentuk setengah-bulan dan berukuran tinggi 27 meter, bingkai melengkung dipenuhi hiasan berwarna pirus dan dihiasi karya [[stalaktit]] dari ubin yang mewah, penggambaran jelas dari arsitektur Islami Persia. Pada masing-masing sisi berdiri dua menara, dengan tinggi 42 meter, yang pada puncaknya terdapat balkoni kayu terukir dengan stalaktit hingga ke arah bawah. Kaligrafer Ahli dari Kerajaan, [[Reza Abbasi]], mengukir tanggal mulai pembangunan, dan disampingnya berisikan ayat-ayat yang memuja Muhammad dan Ali.<ref name="Blake143">Blake; p. 143</ref> Pada bagian tengah, didepan pintu masuk, terdapat kolam kecil dan tempat peristirahatan kuda, dan dibagian dalam para umat mendapatkan wadah besar dari marmer yang tertumpu, berisikan air tawar atau limun. Waddah ini masih ada sebagaimana pada waktu empat ratus tahun lalu, tetapi sudah tidak lagi berfungsi sebagai penyegar kepada para umat yang datang sholat Jumat.
Baris 95:
=== Bangunan Religi ===
[[Berkas:Masjed-e Shah 5.JPG|
Pada bagian dalam, kelengkapan akustik dan pantulan pada bagian tengah dibawah kubah merupakan pusat perhatian banyak pengunjung, karena kecerdasan arsitek, ketika menciptakan kubah, memungkinkan Imam untuk berbicara dengan suara lembut tetapi tetap dapat terdengar jelas oleh semua orang yang berada dalam masjid.
Baris 103:
=== Kubah ===
[[Berkas:Masjed-e Shah 0.JPG|
Sebagaimana dengan iwan-iwan, pengenalan [[kubah]] kedalam [[arsitektur Islam|desain arsitektural Islami]] dimulai oleh bangsa Persia. Struktur gedung tertua yang dimaksud adalah Masjid Agung [[Zavareh]], sekitar tahun 1135.<ref>http://www.ne.jp/asahi/arc/ind/2_meisaku/50_zavareh/zav_eng.htm</ref> Bangsa Persia telah membangun kubah yang demikian beberapa abad sebelumnya, dan contoh-contoh awal dari kubah dengan ukuran terbesar di dunia terdapat di Iran, contohnya adalah [[Ghal'eh Dokhtar|Kastil Perawan]]. Maka, para Muslim Safawiyah mencontoh pengetahuan pra-Islamic dalam pembangunan kubah, contoh penggunaan [[:en:squinch|squinch]] untuk membentuk transisi dari bangunan bersisi delapan, menjadi kubah melingkar. Untuk menutupi wilayah transisi tersebut, bangsa Persia membentuk jaringan [[stalaktit]] yang menarik. Oleh karenanya merupakan awal perkenalan dengan fitur tersebut kepada masjid-masjid Persia.
Baris 109:
=== Kesenian ===
[[Berkas:Sheikh Lotf Allah mosque - harem wall detail.jpg|
[[Berkas:Masjed-e Shah 7.jpg|
[[Berkas:Imam Mosque 3Daa.jpg|
Masjid Shah merupakan sebuah struktur agung, yang menggunakan 18 juta batu-bata dan 475,000 ubin, Shah mengeluarkan biaya sebesar 60,000 [[toman Iran|toman]] untuk membangunnya.<ref>Pope; ''Survey'', p. 1185–88</ref> Bangunan ini juga menggunakan ubin [[mozaik]] dengan gaya ''haft rangi'' (tujuh-warna). Pada masjid-masjid Iran terdahulu, ubin-ubin yang digunakan adalah mozaik fayans, dengan proses lambat dan mahal dimana ubin-ubin satu-warna dipotong kecil-kecil dan digabungkan untuk menciptakan desain yang rumit. Pada metode ''haft rangi'', seniman menggabungkan semua warna, kemudian membakar ubin tersebut. Lebih murah dan lebih cepat, prosedur baru yang memungkinkan penggunaan kombinasi warna yang lebih luas, menciptakan pola yang lebih kaya, menarik dipandang mata.<ref name="Blake144"/><ref name="Hattstein">Hattstein M., Delius P.; p. 513</ref> Menurut [[Jean Chardin]], kelembaban udara Persia yang rendah membuat warna-warna menjadi lebih hidup dan lebih kontras dengan beragam pola, jauh lebih menarik dibanding dengan apa yang dapat dicapai di Eropa, dimana ubin-ubin berwarna menjadi tampak kusam dan tidak begitu menarik.<ref>Ferrier, R. W.; ''A Journey to Persia, Jean Chardin's Portrait of a Seventeenth-century Empire'', chpt: ''Arts and Crafts''</ref> Akan tetapi, sebagian besar penulis kontemporer dan modern melihat hasil karya ubin-ubin di Masjid Shah sebagai keunggulan baik dari segi kualitas dan keindahan dibandingkan karya yang digunakan untuk melapisi [[Masjid Sheikh Lotf Allah|Masjid Lotfallah]], yang kemudian seringkali menjadi rujukan oleh sejarawan Persia, seperti [[Iskandar Beg Munshi|Iskandar Munshi]], sebagai ''masjid dengan kesucian dan keindahan yang agung''.<ref>Blake; p.149</ref>
|