Monumen Pers Nasional: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
koreksi nama Bakrie Soeriatmadja menjadi Bakrie Soeraatmadja |
||
Baris 48:
Di belakang ruang depan utama terdapat enam [[diorama]] yang menggambarkan komunikasi dan pers sepanjang sejarah Indonesia. Diorama pertama memperlihatkan berbagai bentuk komunikasi dan berita di Indonesia pra-kolonial. Diorama kedua memperlihatkan pers di [[Hindia Belanda|era kolonial]], termasuk surat kabar pertama di Hindia Belanda milik [[Vereenigde Oostindische Compagnie]], ''Memories der Nouvelles'' (1615); surat kabar pertama yang dicetak di Hindia Belanda, ''[[Bataviasche Nouvelles]]'' (1744), dan surat kabar [[bahasa Jawa]] pertama di Hindia Belanda, ''Bromartani'' (1855). Diorama teiga menggambarkan pers pada masa pendudukan Jepang, sedangkan yang keempat menggambarkan pers pada masa Revolusi Nasional, termasuk pembentukan PWI. Diorama kelima menunjukkan keadaan pers yang disensor besar-besaran saat [[Orde Baru]] di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto. Diorama terakhir menunjukkan kondisi pers setelah dimulainya era [[Sejarah Indonesia (1998-sekarang)|Reformasi]] tahun 1998 yang melonggarkan [[kebebasan pers]].{{sfn|Kementerian Komunikasi dan Informatika 2013, Koleksi}}
Museum tersebut juga memiliki artefak milik para jurnalis dari berbagai zaman. Beberapa di antaranya adalah mesin ketik [[Underwood Typewriter Company|Underwood]] milik Bakrie
== Fasilitas ==
|