Kain Bebali: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k orangtua → orang tua |
||
Baris 37:
Manusia Yadya, meliputi upacara daur ulang hidup dari masa kehamilan sampai masa dewasa. Pitra Yadnya adalah upacara untuk roh leluhur baik berupa kematian maupun penyucian. Dewa Yadnya, merupakan upacara-upacara pada kuil keluarga. Sedangkan Resi Yadnya adalah upacara yang berhubungan dengan pentasbihan pendeta. Terakhir, upacara yang diadakan untuk bhuta dan kala atau roh pengganggu manusia disebut Bhuta Yadnya. Dua contoh upacara yang menggunakan kain Bebali sebagai unsur ritualnya adalah upacara nelu bulanan dan ngaben.
* '''Upacara nelu bulanan '''
Di Selatan dan Tenggara Bali, khususnya ditempat-tempat dimana sihir, ramalan dan hal-hal gaib masih dipercayai, para
Selain dipakaikan kepada si bayi, kain bebali juga digunakan pada tatakan (tatakan wangsul) tempat menaruh rambut bayi yang baru dipotong dan untuk memisahakan antara yang suci dan tidak. Kain yang mungkin digunakan sepanjang ritual berupa kain bergaris yang terdiri dari sembilan warna dari sembilan klasifikasi pembedaan sistem (nawangsa) yang disimbolkan dengan bunga lotus atau padma dan sembilan senjata. Sembilan kain prembon bergaris disebut sebagai prembon [[nawangsa]] oleh kaum Brahmana. Dengan keanekaragaman warna, kain tersebut menyimbolkan totalitas dan kesatuan dimana setiap garis pada kein tersbut merepresentasikan keseluruhan kain bebali seperti sekordi, selutut, pageh tutuh atau nagasari. Selain bentuk kain bergaris, dipakai pula kain segiempat atau kakasang yang digunakan di atas rambut.
* '''Upacara Ngaben '''
|