Hari Tanpa Kekerasan Internasional: Perbedaan antara revisi

Pada bulan Januari 2004 [[Daftar penerima Nobel Perdamaian|penerima Nobel]] dari [[Iran]], [[Shirin Ebadi]], mengajukan proposal tentang peringatan Hari [[tanpa kekerasan|Tanpa Kekerasan]] Internasional dari seorang guru Hindi di [[Paris]] yang mengajar siswa internasional untuk [[Forum Sosial Dunia]] di [[Bombay]]. Gagasan tersebut lambat laun menarik minat beberapa pemimpin [[Kongres Nasional India]] ("''[[Ahimsa]] Finds Teen Voice''", The Telegraph, [[Kalkuta]]) hingga sebuah resolusi Konferensi Satyagraha di [[New Delhi]] pada bulan Januari 2007, yang diprakarsai oleh [[Sonia Gandhi]] dan [[Uskup Agung]] [[Desmond Tutu]], menyerukan pada [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]] (PBB) untuk menerapkan gagasan tersebut.<ref>{{en}} {{citation|url=http://www.dnaindia.com/india/report-gandhi-s-birthday-non-violence-day-1077094|title= Conference calls for declaring International day of non-violence}}</ref>

 

 

Pada tanggal 15 Juni 2007 [[Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa]] menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Tanpa Kekerasan Internasional.<ref>{{en}} {{citation |url=http://www.un.org/apps/news/story.asp?NewsID=22926&Cr=non&Cr1=violence |title=UN declares 2 October, Gandhi’s birthday, as International Day of Non-Violence |publisher=United Nations |date=15 June 2007 |accessdate=2 October 2014}}</ref> [[Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa|Resolusi]] yang dibuat Majelis Umum PBB tersebut meminta semua negara anggota PBB untuk memperingati 2 Oktober dengan "cara yang tepat dan menyebarkan pesan [[tanpa kekerasan]], termasuk melalui kepedulian masyarakat dan pendidikan."<ref>{{en}} {{citation |url=http://www.un.org/News/Press/docs//2007/ga10601.doc.htm |title=General Assembly Adopts Texts On Day Of Non-Violence, Ethiopian Millennium; Pays Tribute To Former Secretary-General Kurt Waldheim |publisher=United Nations |date=15 June 2007 |accessdate=2 October 2014}}</ref>