Manuskrip Sana'a: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 5:
Pada tahun 1972, pekerja bangunan yang merenovasi dinding di loteng Masjid Agung [[Sana'a]] di Yaman, menemukan sejumlah besar perkamen dan manuskrip kuno. Mereka tidak menyadari apa yang mereka temukan dan mengumpulkan dokumen-dokumen tersebut, dan memasukkannya ke dalam 20 karung kentang, kemudian meninggalkannya di salah satu tangga menara Masjid.<ref name=lester1999>{{cite journal |last = Lester |first = Toby |title = What Is The Koran |journal = The Atlantic Monthly |date = January 1999 |url = http://www.theatlantic.com/doc/prem/199901/koran |accessdate = 2008-12-02}}</ref>
 
Presiden (saat itu) dari Otoritas Kepurbakalaan Yaman, Qadhi Isma'il Al-Akwa', menyadari adanya kemungkinan penemuan ini adalah penemuan penting. Al-Akwa meminta bantuan internasional dalam memeriksa dan melestarikan serpihan-serpihan naskah itu, dan pada tahun 1979 berhasil menarik perhatian seorang ilmuwan German, yang kemudian membujuk pemerintah [[Jerman Barat]] untuk mengorganisir dan membiayai proyek restorasi. <ref name=lester1999/>
 
Tes karbon-14 menunjukkan beberapa perkamen berasal dari tahun 645-690 sesudah masehi.<ref name="Carole Hillenbrand"> [[Carole Hillenbrand]], ''The New Cambridge Medieval History'', vol. 1, p.330</ref> Periode ini cukup panjang, terutama jika perkamen itu digunakan ulang, yang wajar dilakukan pada zaman dahulu. Sedangkan [[kaligrafi]]nya berasal dari tahun 710-715 sesudah masehi.<ref>{{cite web
Baris 54:
 
== Respon ==
Pada tahun 2000, ''[[The Guardian]]'' mewawancara sejumlah akademisi untuk tanggapan mereka terhadap klaim Puin, termasuk Dr [[Tarif Khalidi]], dan Professor [[Allen Jones]], pengajar studi Qur'an di Universitax Oxford. Terhadap klaim Puin bahwa beberapa kata dan pengucapan di Qur'an tidak distandardisasi sampai abad ke sembilan, artikel tersebut menuliskan. <ref name=guardian/>
 
{{quote|Jones mengakui bahwa ada perubahan yang "tidak penting" pada revisi Uthman. Khalidi mengatakan kepercayaan Muslim tentang penulisan Qur'an masih kurang lebih betul. 'Saya belum melihat sesuatu yang bisa mengubah pandangan saya secara radikal,' katanya.