Pangeran Kornel: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Merubah, +Mengubah, -merubah, +mengubah) |
||
Baris 23:
Seperti yang diceritakan oleh para sesepuh Sumedang, peristiwa Cadas Pangeran berasal dari pertemuan Pangeran Kusumadinata IX atau disebut juga Pangeran Kornel dengan Gubernur Daendels ditengah berlangsungnya proses pembangunan jalan raya tersebut. Diceritakan, Pangeran Kusumadinata IX melakukan jabat tangan dengan sang Gubernur menggunakan tangan kiri. Sedangkan tangan kanan sang pangeran kornel ini siap dengan memegang keris pusaka. Tindakan tersebut membuat Daendels sangat terkejut.
Peristiwa heroik ini diabadikan secara visual pada sebuah patung di pertengahan jalur Bandung-Sumedang. Peristiwa ini juga yang kini dijadikan nama jalan tersebut, yakni jalan Cadas Pangeran. Jadi, istilah Cadas Pangeran bagi sebagian kalangan mengartikan watak keras atau ‘cadas’ dari sang Pangeran Sumedang. Namun ada pula arti lainnya, yaitu daerah tersebut memang memiliki areal yang berbukit cadas. Bukit cadas itulah yang diubah menjadi bagian dari jalur yang membangun jalan Daendels tersebut. Pekerjaan itu lah yang
Selain memprotes secara simbolik, Pangeran Kornel juga menantang Gubernur Daendels bertarung satu lawan satu. Pangeran Kornel berkata bahwa dirinya adalah selaku adipati Sumedang lebih berjuang dan berkorban sendiri daripada harus mengorbankan seluruh rakyat Sumedang.
Mendengar hal tersebut, Daendels pun terpaksa
Namun, Daendels tengah bermuslihat. Beberapa hari kemudian, Gubernur yang sangat kejam dan oleh rakyat jawa dijuluki dengan ‘Mas Galak’ tersebut membawa ribuan pasukan Belanda dengan tujuan untuk menumpas perlawanan dari Pangeran Kornel dan rakyat Sumedang. Rakyat Sumedang dibawah pimpinan Pangeran Kornel beserta segenap pembesar Sumedang lainnya melawan dengan gigih dan semangat juang yang tinggi tentang penindasan Belanda tersebut. Karena kekuatan Belanda yang tangguh dan kurangnya persenjataan dari rakyat sumedang itu sendiri, akhirnya pemberontakan Pangeran Kornel berhasil dikalahkan. Pangeran Kornel dan ratusan rakyat Sumedang gugur dibantai oleh pasukan Belanda.
|