Partuturan (Batak Simalungun): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k Bot: penggantian teks otomatis (-asal-usul, +asal usul |
||
Baris 2:
'''Partuturan''' adalah cara [[suku Simalungun]] menentukan perkerabatan atau keteraturan yang merupakan bagian dari hubungan [[keluarga]] (''pardihadihaon'') dalam kehidupan sosialnya sehari-hari terutama dalam acara [[adat]].
== Asal
Awalnya orang Simalungun tidak terlalu mementingkan soal “silsilah” karena penentu partuturan di Simalungun adalah “''hasusuran''” (tempat asal nenek moyang) dan "''tibalni parhundul''" (kedudukan/peran) dalam "''horja-horja adat''" (acara-acara adat). Hal ini dapat dilihat pada pertanyaan yang diajukan oleh seorang Simalungun di saat orang mereka saling bertemu, dimana bukan langsung bertanya “''aha marga ni ham''?” (apa marga anda) tetapi “''hunja do hasusuran ni ham'' (dari mana asal usul anda)?"
Hal ini dipertegas lagi oleh [[pepatah]] Simalungun “Sin Raya, sini Purba, sin Dolog, sini Panei. Na ija pe lang na mubah, asal ma marholong ni atei” (dari Raya, Purba, Dolog, Panei. Yang manapun tak berarti, asal penuh kasih).
|