Kesultanan Demak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k sdkt merapikan
Baris 1:
'''Kesultanan Demak''' berdiri pada tahun [[1500]] M di Bintoro ([[Demak]]) oleh [[Raden Patah]], putra [[Prabu Brawijaya V]] dari [[Majapahit]] dengan putri Champa. Ia menjadi sultan bergelar [[Alam Akbar Al Fattah]] dan memerintah selama 18 tahun. Dalam pemerintahannya ia dibantu oleh [[Walisongo]].
'''Kesultanan Demak''' berdiri pada tahun [[1500]] M di Bintoro ([[Demak]]) oleh [[Raden Patah]], putra [[Prabu Brawijaya V]] dari [[Majapahit]] dengan putri Champa. Setelah jadi sultan bergelar [[Alam Akbar Al Fattah ]], dan memerintah selama 18 tahun. Dalam pemerintahannya dibantu oleh [[Walisongo]]. Setelah meninggal diganti menantunya [[Pati Unus]], yang terkenal dengan sebutan Pangeran Sabrang Lor, karena ia pernah memimpin armada laut Demak melawan Portugis di Selat Malaka pada tahun [[1513&1521]]M. Pati Unus hanya memerintah selama 3 tahun karena mati syahid tahun 1521 dalam perang dahsyat di laut Malaka melawan penjajah Portugis dan digantikan adik iparnya Pangeran Trenggono. Tahun [[1527]] atas jasa panglima perangnya [[Fatahillah]] berhasil mencegah pasukan Portugis yang hendak mendarat di Sundakelapa (kini Jakarta). Selama pemerintahannya banyak melakukan pembebasan ke daerah-daerah sekitarnya. Sultan Trenggono mati syahid dalam pembebasan Pasuruan. Sepeninggalnya terjadilah intrik dalam keluarga kesultanan Demak. Penggantinya [[Sunan Prawoto]] dibunuh oleh suruhan [[Aryo Penangsang]], adipati Jipangpanolan yang membalas dendam atas kematian ayahnya. Namun akhirnya Aryo Penangsang tewas di tangan [[Sutowijoyo]], putra angkat Joko Tingkir, menantu [[Sultan Trenggono]] yang diangkat jadi adipati di Pajang. Joko Tingkir memboyong pusaka keraton Demak ke Pajang dan sejak itu berakhirlah riwayat Demak sebagai kesultanan, dan berganti menjadi kadipaten.
 
Setelah meninggal Raden Patah diganti menantunya, [[Pati Unus]], yang terkenal dengan sebutan Pangeran Sabrang Lor, karena ia pernah memimpin armada laut Demak melawan Portugis di Selat Malaka pada tahun [[1513]] dan [[1521]] M. Pati Unus hanya memerintah selama 3 tahun karena mati syahid tahun 1521 dalam perang dahsyat di laut Malaka melawan penjajah Portugis dan digantikan adik iparnya Pangeran Trenggono.
[[category:Sejarah]]
 
'''Kesultanan Demak''' berdiri pada tahun [[1500]] M di Bintoro ([[Demak]]) oleh [[Raden Patah]], putra [[Prabu Brawijaya V]] dari [[Majapahit]] dengan putri Champa. Setelah jadi sultan bergelar [[Alam Akbar Al Fattah ]], dan memerintah selama 18 tahun. Dalam pemerintahannya dibantu oleh [[Walisongo]]. Setelah meninggal diganti menantunya [[Pati Unus]], yang terkenal dengan sebutan Pangeran Sabrang Lor, karena ia pernah memimpin armada laut Demak melawan Portugis di Selat Malaka pada tahun [[1513&1521]]M. Pati Unus hanya memerintah selama 3 tahun karena mati syahid tahun 1521 dalam perang dahsyat di laut Malaka melawan penjajah Portugis dan digantikan adik iparnya Pangeran Trenggono. Tahun [[1527]] atas jasa panglima perangnya [[Fatahillah]] berhasil mencegah pasukan Portugis yang hendak mendarat di Sundakelapa (kini Jakarta). Selama pemerintahannya banyak melakukan pembebasan ke daerah-daerah sekitarnya. Sultan Trenggono mati syahid dalam pembebasan Pasuruan. Sepeninggalnya terjadilah intrik dalam keluarga kesultanan Demak. Penggantinya [[Sunan Prawoto]] dibunuh oleh suruhan [[Aryo Penangsang]], adipati Jipangpanolan yang membalas dendam atas kematian ayahnya. Namun akhirnya Aryo Penangsang tewas di tangan [[Sutowijoyo]], putra angkat Joko Tingkir, menantu [[Sultan Trenggono]] yang diangkat jadi adipati di Pajang. Joko Tingkir memboyong pusaka keraton Demak ke Pajang dan sejak itu berakhirlah riwayat Demak sebagai kesultanan, dan berganti menjadi kadipaten.
 
[[Kategori:Sejarah Nusantara]]