An sich: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sarungtenun (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Sarungtenun (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 8:
'''An Sich'''(jerman):in se(latin): lebih lanjut, secara literer adalah segalahal yang muncul dengan sendirinya dari dirinya, tanpa ada relasi atau hubungan terhadap sesuatupun(khususnya, tanpa ada hubungan terhadap segala bentuk pengertian-dalam kesadaran). An sich, adalah ada dengan sendirinya.
 
<ref>Hegel</ref>, dalam filsafatnya bagaimanapun telah menggambarkan 'keadaan tanpa memiliki relasi' dengan 'an sich'. Dan dalam keadaan yang sedemikian, maka sesuatu dapat memunculkan segala potensinya. Kemudian dalam sistem yang dibentuk Hegel tersebut, an sich terkadang merujuk kepada sesuatu yang latent, tak terbentuk, atau dalam hubungan tertentu merujuk pada ketidaksadaran.
<ref>
Kant</ref>, menggunakan an sich dengan pemahaman yang lebih sederhana, untuk mendeskripsikan sesuatu yang takterikat dengan kesadaran atau pengalaman. Oleh sebab itu Kant terjebak dalam kontrasnya penjelaskan mengenai 'ding-an-sich'(ada dengan sendirinya) dengan 'kehadiran'(phenomena). karena sesungguhnya keduanya jelas berbeda, ding-an-sich adalah keadaan ada di luar kesadaran, ada dengan sendirinya sedangkan 'kehadiran' adalah merupakan suatu fungsi yang dibentuk oleh kesadaran, dan 'kehadiran' itu sendiri pastilah dibentuk oleh berbagai bentuk kesadaran dari luar dirinya.
 
Kant</ref>, menggunakan an sich dengan pemahaman yang lebih sederhana, untuk mendeskripsikan sesuatu yang takterikat dengan kesadaran atau pengalaman. Oleh sebab itu Kant terjebak dalam kontrasnya penjelaskan mengenai 'ding-an-sich'(ada dengan sendirinya) dengan 'kehadiran'(phenomena). karena sesungguhnya keduanya jelas berbeda, ding-an-sich adalah keadaan ada di luar kesadaran, ada dengan sendirinya sedangkan 'kehadiran' adalah merupakan suatu fungsi yang dibentuk oleh kesadaran, dan 'kehadiran' itu sendiri pastilah dibentuk oleh berbagai bentuk kesadaran dari luar dirinya.
Dari penjelasan tentang an sich, kemudian muncullah <ref>Martin Heidegger</ref> dengan <ref>Being and Time</ref>(Sein und Zeit). Dan penjelasan radikalnya tentang 'ada', dan bagaimana ia memunculkan sebuah pendekatan untuk mencari kebenaran, <ref>Ansichtslosigkeit</ref>.
 
Dari penjelasan tentang an sich, kemudian muncullah <ref>Martin Heidegger</ref> dengan <ref>Being and Time</ref>(Sein und Zeit). Dan penjelasan radikalnya tentang 'ada', dan bagaimana ia memunculkan sebuah pendekatan untuk mencari kebenaran, <ref>Ansichtslosigkeit</ref>.
{{filsafat-stub}}