Buahkapas, Sindangwangi, Majalengka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nonomulyana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Nonomulyana (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 17:
Dikisahkan pada abad ke-17 datang seorang ulama bernama Ki Buyut Tuan Hurang beliau datang dari Cirebon dan hendak menyebarkan agama Islam. Beliau datang ke sebuah perdukuhan atau Desa Cantilan yang kini bernama Desa Buahkapas. Ki Buyut Tuan Hurang merupakan pembabak berdirinya Desa Buahkapas. Dulunya Buahkapas merupakan [[pedukuhan]] yang masuk ke wilayah Desa Singawada Kecamatan Rajagaluh kurang dari 2 km dari pedukuhan tersebut, karena dalam kewajibannya masyarakat Cantilan Buahkapas tersebut merasa jauh maka Ki Buyut Tuan Hurang mengusulkan agar pedukuhan tersebut dijadikan sebuah [[Desa]]. Pedukuhan yang luasnya kurang lebih 3.500 M<sup>2</sup> mendapat tambahan daerah baru yang diambil dari daerah Leuwilaja (Desa Leuwilaja). Ki Buyut Tuan Hurang mengumpulkan para tokoh masyarakat untuk membentuk Pemerintahan Desa baru terutrama untuk membahas nama untuk Desa, mereka kebingungan nama apa yang pantas untuk Desa baru tersebut. Pada saat itulah salah seorang tokoh masyarakat yang sedang berkumpul melihat sebatang pohon mangga yang berbuah lebat, sesepuh ini heran karena dalam kerumunan buah tersebut ada sebuah mangga (buah) yang berwarna putih seperti kapas beliau spontan menyebut nama “Buahkapas”. Mendengar kata itu semua yang berkumpul seperti mendapat jawaban dari apa yang sedang dipikirkan tentang nama yang tepat untuk Desa yang baru, secara serempak masyarakat menyetujui nama Desa baru tersebut adalah “Desa Buahkapas”. Pohon tersebut berada di Blok Rabu Desa Buahkapas yang pohonnya besar, buahnya kecil rasanya asam/kecut dan berwarna putih. Dari pohon tersebut kemudian dijadikan lambang Desa dengan nama '''“Sandang, Tirta, Sela”.''' Sandang artinya pakaian, Tirta artinnya air, dan Sela artinya batu.
 
=== Demografi ===
Berdasarkan hasil pendataan keluarga tahun 2015 jumlah penduduk Desa Buahkapas adalah sebanyak 1.564 jiwa yang terdiri dari laki-laki 797 jiwa dan perempuan sebanyak 767 jiwa, 506 kepala keluarga.
Jumlah rumah yang ada di Desa Buahkapas sebanyak 359 yang terdiri dari rumah permanen sebanyak 309 buah, rumah semi permanen sebanyak 41 buah dan rumah tidak permanen sebanyak 4 buah.
Baris 41:
# '''Eman Suparman''' (2014 - sekarang)
 
=== Lembaga Desa ===
* [[Badan Permusyawaratan Desa]]
* [[LPM]]
Baris 51:
* [[BUMDES]]
 
=== Program Pembangunan ===
* '''MARJAN'''
Pada masa sebelum kemerdekaan jabatan lurah merupakan bagian dari ketua adat yang jabatannya tidak terbatas dan dapat diturunkan kepada anak-anaknya. Menurut cerita orang tua yang pernah mengalami lurah Suradirana memimpin Desa pada masa penjajahan Belanda dan Jepang. Pembangunan yang diketahui adalah pembuatan jalan desa.