Karna: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Baris 21:
Karna merupakan putera dari [[Kunti]], ibu para [[Pandawa]], dan ayahnya adalah Dewa [[Surya]]. Dalam [[Mahabharata]] diceritakan bahwa pada masa mudanya, Kunti diberi suatu anugerah oleh [[Resi]] [[Durwasa]], agar mampu memanggil para [[Dewa (Hindu)|Dewa]] dan memohon anugerah darinya. Setelah menerima anugerah tersebut, Kunti mencoba memanggil Dewa [[Surya]]. Dewa Surya pun datang ke hadapan Kunti dan menanyakan apa keinginannya. Dewi Kunti berkata bahwa ia hanya mencoba anugerah yang diberikan kepadanya, dan ia meminta agar Sang Dewa kembali ke tempat beliau. Namun Dewa Surya menolak untuk pergi ke kahyangan sebab mantra yang diberikan oleh Resi Durwasa juga berfungsi untuk meminta anak dari dewa yang telah dipanggil. Kunti yang tidak mengetahui hal tersebut menjadi terkejut. Ia tidak ingin menikah di usia muda. Akhirnya Dewa Surya berjanji bahwa kelak setelah Kunti melahirkan puteranya, keperawanannya akan dikembalikan lagi.
 
Kemudian Dewa Surya kawinmemberikan anugrah (dengan menyabda Kunti) berupa putra dalam kandungan Kunti, setelah itu Sang Dewa kembali ke asalnya. Beberapa lama kemudian, seorang putera lahir. Tanda-tanda bahwa kelak ia akan menjadi kesatria besar sudah tampak dari bentuk fisiknya. Sejak lahir, Karna telah menerima anugerah berupa sepasang pakaian perang, lengkap dengan sebuah kalung yang indah terpasang di lehernya. Karena tidak ingin menimbulkan desas-desus, setelah Kunti melepaskan seluruh pakaian perang yang dikenakan Karna, Kunti memasukkan putera tersebut ke dalam keranjang dan menghanyutkannya ke sungai Aswa. Putera tersebut dipungut oleh seorang kusir (kasta ''Suta'') di keraton [[Hastinapura]] bernama [[Adirata]]. Sejak saat itu, Karna menjadi putera [[Adirata]] dan [[Radha (Mahabharata)|Radha]], yang sebenarnya merupakan orangtua tirinya. Karena diasuh di keluarga yang berkasta ''Suta'', Karna pun sering mendapat [[diskriminasi]].
 
== Kepribadian ==