Kadipaten Surabaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jameslibra07 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
{{Infobox former country|conventional_long_name=Kadipaten Surabaya<br>|native_name=ꦑꦢꦶꦥꦠꦺꦤ꧀​ꦯꦸꦫꦧꦪ|year_end=1625|common_name=Surabaya|p1=Kesultanan Demak|year_start=<br> {{circa|1546}}|s1=Kesultanan Mataram|flag_s1=Flag of the Sultanate of Mataram.svg|capital=[[Surabaya]]|common_languages=[[Javanese language|Bahasa Jawa (dialek arekan)<br> ]] |religion=[[Islam]]|title_leader=''Adipati'' <br>|government_type=Monarki|continent=Asia|year_leader1=? – 1625|leader1=[[Jayalengkara]]|era=Kerajaan Islam di Indonesia<br>|event_start=Kesultanan Demak|event_end=Kesultanan Mataram|today={{flag|Indonesia}}|region=Asia Tenggara&nbsp;}}'''Kadipaten Surabaya''' adalah sebuah monarki Jawa yang berpusat di [[Kota Surabaya|Surabaya]], di pantai timur laut Jawa (sekarang [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]), yang berkuasa dari {{Circa|1546}}&#x2009;1546 1625. Menjadi merdeka setelah berpisah dari [[Kesultanan Demak]], dan pada awal abad ke-17&nbsp;telah menjadi kekuatan utama di Jawa timur dan pelabuhan paling penting di wilayah pantai timur laut. Selanjutnya, memasuki masa konflik dengan [[Kesultanan Mataram]] yang berakhir dengan kemenangan dari Mataram dan akhirnya Surabaya jatuh ke tangan Mataram pada tahun 1625.
 
== Sejarah ==
Seorang penulis Portugis [[Tomé Pires]] menyebutkan bahwa seorang penguasa muslim berkuasa di Surabaya pada tahun 1513, meskipun menjadi bawahan [[Majapahit|Kerajaan Majapahit]] yang Hindu-Buddha.{{Sfn}} Pada waktu itu, Surabaya sudah menjadi pelabuhan dagang utama,{{Sfn}} karena lokasinya di delta [[Sungai Brantas]] dan pada rute perdagangan antara [[Melaka, Malaysia|Malaka]] dan [[Kepulauan Maluku]] melalui [[Laut Jawa]].{{Sfn}} Selama kejatuhan Majapahit, penguasa dari Surabaya menolak penguasa dari [[Kesultanan Demak]], dan akhirnya takluk pada kekuasaannya pada tahun 1530.{{Sfn}}{{Sfn}} Surabaya menjadi merdeka setelah kematian Sultan Trenggana dari Demak pada tahun 1546.{{Sfn}}{{Sfn}} Ada kelangkaan catatan sejarah tentang kadipaten di paruh kedua abad ke-16.{{Sfn}} Pada tahun 1589 Surabaya memimpin kerajan kecil lain dalam menentang [[Kesultanan Pajang]], penerus negara Demak, di Japanan (hari ini [[Kota Mojokerto|Mojokerto]]), yang akhirnya mengakhiri ekspansi Pajang ke timur.{{Sfn}} Sejarawan Jawa mengatakan bahwa orang suci, keturunan [[Sunan Giri]], meyakinkan sisi yang berlawanan untuk kembali tanpa bertempur.{{Sfn}} Sejarawan Belanda H. J. de Graaf menulis bahwa di paruh kedua abad ke-16, keraton Surabaya menjadi pusat budaya Islam dan Jawa kuno sastra, sebagai lawan dari "sesepuh" keraton Jawa Tengah seperti [[Kesultanan Pajang|Pajang]] dan [[Kesultanan Mataram]].{{Sfn}}
 
Pada tahun-tahun awal abad ke-17, Surabaya, bersekutu dengan [[Kota Pasuruan|Pasuruan]], memperluas pengaruhnya ke seluruh Jawa Timur.{{Sfn}} Ia kemudian menjadi negara yang paling kuat di Jawa Timur, menyaingi Kesultanan Mataram di Jawa Tengah.{{Sfn}} Saat tahun 1622, mulai mengontrol [[Kabupaten Gresik|Gresik]] dan Sedayu di Jawa Timur.{{Sfn}} Keraton ini juga membawahi [[Sukadana, Kayong Utara|Sukadana]]{{Sfn}} dan [[Kota Banjarmasin|Banjarmasin]]{{Sfn}} di selatan [[Kalimantan]]. Laporan yang diragukan  mengatakan Surabay mungkin telah memperluas pengaruhnya ke [[Kota Pasuruan|Pasuruan]] dan [[Kerajaan Blambangan|Blambangan]] (baik di [[Tapal Kuda, Jawa Timur|Tapal Kuda Jawa]]), [[Sungai Brantas|Brantas]], dan Wirasaba.{{Sfn}} Surabaya yang dibentuk dan dipimpin persekutuan dari Jawa Timur, terutama dalam menanggapi pertumbuhan kekuatan Mataram.{{Sfn}}{{Sfn}}Selain Surabaya dan jajarannya, daerah, aliansi juga termasuk Tuban, [[Kota Malang|Malang]], [[Kota Kediri|Kediri]], Lasem, semua di Jawa Timur, serta [[Pulau Madura|Madura]] di lepas pantai utara.{{Sfn}}
Baris 33:
* {{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=_BVJCAAAQBAJ|title=Islamic States in Java 1500–1700: Eight Dutch Books and Articles by Dr&nbsp;H.&nbsp;J. de Graaf|last=Pigeaud|first=Theodore Gauthier Thomas|date=1976|publisher=Martinus Nijhoff|isbn=90-247-1876-7|location=The Hague|ref=harv|author-link=Theodoor Gautier Thomas Pigeaud}}
* {{Cite thesis|author=Akhmad Saiful Ali|date=1994|title=Ekspansi Mataram terhadap Surabaya Abad ke-17|url=http://digilib.uinsby.ac.id/11596/|location=Surabaya|publisher=Islamic Institute of Sunan Ampel|language=id|ref=harv}}
 
[[Kategori:Bekas kerajaan di Asia]]
[[Kategori:Sejarah Jawa]]