Penunjukan seks: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →top: lepas |
|||
Baris 35:
Meskipun tidak ada cara lain yang mungkin dilakukan terkait penanganan medis kondisi interseks selain melalui pembedahan, usaha yang ada sekarang masih bersifat eksperimental atau percobaan dan dunia medis belum dapat membuktikan dengan kuat kemampuan mengkonstruksi hasil yang "normal".<ref name="bmj-2015">{{Cite journal| doi = 10.1136/bmj.h5124| issn = 1756-1833| pages = –5124| last1 = Liao| first1 = L.-M.| last2 = Wood| first2 = D.| last3 = Creighton| first3 = S. M.| title = Parental choice on normalising cosmetic genital surgery| journal = BMJ| accessdate = 30 September 2015| year=2015 | url = http://www.bmj.com/lookup/doi/10.1136/bmj.h5124}}</ref> Perubahan dalam rekomendasi medis juga belum memperhitungkan [[hak interseks|hak asasi manusia]] serta mengenai izin dari individu tersebut secara sadar, termasuk hak individu mengenai identitasnya, privasi, kebebasan dari penyiksaan dan penanganan yang buruk, serta keutuhan tubuhnya.<ref name="coe" /><ref name="swissnek" /><ref name="SenateOnSterilisation" /> [[Christiane Völling]] pada tahun 2011 memenangkan kasusnya di pengadilan terhadap seorang dokter atas intervensi medis melalui operasi tanpa seizinnya. Pengadilan Negeri [[Köln]], [[Jerman]] memutuskan bahwa ia berhak menerima ganti rugi sebesar 100.000 euro.<ref name="raab">{{Cite web| author = [[Zwischengeschlecht]]| title = Nuremberg Hermaphrodite Lawsuit: Michaela "Micha" Raab Wins Damages and Compensation for Intersex Genital Mutilations!| format = text| accessdate = 21 Desember 2015| date = 17 Desember 2015 | url = http://stop.genitalmutilation.org/post/Nuremberg-Hermaphrodite-Lawsuit-Damages-and-Compensation-for-Intersex-Genital-Mutilations}}</ref>
[[Dewan Eropa]] pada tahun 2015 untuk pertama kalinya mengakui hak dari orang interseks untuk tidak menjalani pengangan penunjukan seks serta mengakui permasalahan yang ada terkait pandangan bahwa tubuh interseks merupakan tubuh berkelainan.<ref name="coe" /> [[Malta]] pada bulan April 2015 menjadi negara pertama di dunia yang mengakui hak keutuhan tubuh dan anatomi fisik serta melarang
==Lihat pula==
|